Palangka Raya (ANTARA) - Meski sama-sama bersifat antibakteri, sabun cuci tangan tidak bisa dipakai untuk mengobati jerawat Anda. Sabun cuci tangan hanya ditujukan untuk membersihkan bagian tangan saja, bukan untuk wajah atau kulit berjerawat lainnya.
Sebab jenis agen antibakteri di dalam sabun cuci tangan dan sabun cuci muka untuk jerawat berbeda. Agen antibakteri dalam sabun cuci tangan biasanya adalah triclosan, sementara antibakteri dalam sabun cuci muka adalah benzoil peroksida, asam salisilat, atau sulfur.
Beda kandungan agen antibakterinya, beda pula bakteri yang ditargetkan untuk dimusnahkan. Triclosan bekerja menyerang jenis bakteri yang lebih umum bersarang di kulit tangan agar tidak masuk dan menginfeksi. Benzoil peroksida, asam salisilat, dan sulfur bekerja secara khusus menyerang bakteri penyebab jerawat, yaitu Propioni acnes.
Perlu dipahami juga bahwa bakteri hanya satu dari sekian banyak penyebab jerawat. Faktor hormon, produksi minyak berlebih, hingga penumpukan sel kulit mati juga menyumbang perannya masing-masing untuk menimbulkan jerawat.
Selain itu, sabun cuci tangan antibakteri terbilang tidak cocok untuk mengobati jerawat karena formulasinya cenderung keras. Tekstur kulit tangan lebih tebal dari wajah sehingga memang perlu sabun yang formulanya lebih keras agar efektif membersihkan. Jika digunakan di wajah yang lebih tipis, sabun cuci tangan antibakteri bisa membuat kulit jadi sensitif, juga kering dan mengelupas.
Oleh sebab itu, Anda tidak bisa sembarangan menggunakan sabun cuci tangan antibakteri untuk mengobati jerawat membandel.
sumber:hellosehat
Sebab jenis agen antibakteri di dalam sabun cuci tangan dan sabun cuci muka untuk jerawat berbeda. Agen antibakteri dalam sabun cuci tangan biasanya adalah triclosan, sementara antibakteri dalam sabun cuci muka adalah benzoil peroksida, asam salisilat, atau sulfur.
Beda kandungan agen antibakterinya, beda pula bakteri yang ditargetkan untuk dimusnahkan. Triclosan bekerja menyerang jenis bakteri yang lebih umum bersarang di kulit tangan agar tidak masuk dan menginfeksi. Benzoil peroksida, asam salisilat, dan sulfur bekerja secara khusus menyerang bakteri penyebab jerawat, yaitu Propioni acnes.
Perlu dipahami juga bahwa bakteri hanya satu dari sekian banyak penyebab jerawat. Faktor hormon, produksi minyak berlebih, hingga penumpukan sel kulit mati juga menyumbang perannya masing-masing untuk menimbulkan jerawat.
Selain itu, sabun cuci tangan antibakteri terbilang tidak cocok untuk mengobati jerawat karena formulasinya cenderung keras. Tekstur kulit tangan lebih tebal dari wajah sehingga memang perlu sabun yang formulanya lebih keras agar efektif membersihkan. Jika digunakan di wajah yang lebih tipis, sabun cuci tangan antibakteri bisa membuat kulit jadi sensitif, juga kering dan mengelupas.
Oleh sebab itu, Anda tidak bisa sembarangan menggunakan sabun cuci tangan antibakteri untuk mengobati jerawat membandel.
sumber:hellosehat