Tamiang Layang (ANTARA) - DPRD Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah mendukung penyelenggaraan dan pengembangan Festival Nariuk atau berburu ikan dengan menggunakan tombak di sungai, sebab memiliki nilai budaya serta dinilai mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Ada dua faktor yang menjadi alasan utama kami mendukungnya, yaitu budaya dan ekonomi kerakyatan. Maka Festival Nariuk perlu dilestarikan dan diadakan setiap tahunnya," kata Wakil Ketua I DPRD Barito Timur Ariantho S Muler saat dihubungi dari Tamiang Layang, Minggu.
Secara kelembagaan, pihaknya akan mendukung dalam hal pengganggaran, jika pemerintah daerah menjadikannya sebagai agenda daerah. Agar penyelenggaraannya bisa dilakukan lebih baik pada tahun mendatang.
Politisi PKPI itu juga berharap Pemerintah Desa Pulai Patai mulai membuat desain pembangunan fasilitas sarana publik untuk kegiatan tersebut, seperti arena parkir kendaraan roda dua dan empat, tempat istirahat, lokasi warung makan serta kamar ganti pakaian, kamar kecil serta dermaga pelabuhan.
Pembangunan fasilitas tersebut perlu mendapat dukungan dari anggaran desa, baik dari Alokasi Dana Desa maupun Dana Desa, serta memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang nantinya bisa menjadi pendapatan untuk desa.
Sebab, sarana pendukung tersebut akan menambah kenyamanan pengunjung yang datang. Terlebih lagi, jika ada pengunjung dari luar daerah, baik domestik maupun mancanegara yang sengaja datang berkunjung.
"Saya yakin Pemkab Bartim akan memberikan dukungan anggaran yang memadai, termasuk untuk pembangunan fasilitas publik di Desa Pulau Patai," jelasnya.
Ariantho juga optimistis Fraksi PKPI memberikan apresiasi dan dukungan terhadap Festival Nariuk yang diadakan di sungai Sirau, Desa Pulau Patai, Kecamatan Dusun Timur itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Desa Pulau Patai juga memiliki ragam potensi alam untuk dijadikan lokasi wisata, salah satunya sebagai tempat pemancingan karena banyaknya jenis ikan yang ada disana.
"Jika berhasil menjadi lokasi tujuan wisata, maka akan meningkatkan ekonomi kerakyatan disana serta menjadi salah satu sumber pendapatan daerah sekaligus pelestarian budaya," terangnya.
"Ada dua faktor yang menjadi alasan utama kami mendukungnya, yaitu budaya dan ekonomi kerakyatan. Maka Festival Nariuk perlu dilestarikan dan diadakan setiap tahunnya," kata Wakil Ketua I DPRD Barito Timur Ariantho S Muler saat dihubungi dari Tamiang Layang, Minggu.
Secara kelembagaan, pihaknya akan mendukung dalam hal pengganggaran, jika pemerintah daerah menjadikannya sebagai agenda daerah. Agar penyelenggaraannya bisa dilakukan lebih baik pada tahun mendatang.
Politisi PKPI itu juga berharap Pemerintah Desa Pulai Patai mulai membuat desain pembangunan fasilitas sarana publik untuk kegiatan tersebut, seperti arena parkir kendaraan roda dua dan empat, tempat istirahat, lokasi warung makan serta kamar ganti pakaian, kamar kecil serta dermaga pelabuhan.
Pembangunan fasilitas tersebut perlu mendapat dukungan dari anggaran desa, baik dari Alokasi Dana Desa maupun Dana Desa, serta memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang nantinya bisa menjadi pendapatan untuk desa.
Sebab, sarana pendukung tersebut akan menambah kenyamanan pengunjung yang datang. Terlebih lagi, jika ada pengunjung dari luar daerah, baik domestik maupun mancanegara yang sengaja datang berkunjung.
"Saya yakin Pemkab Bartim akan memberikan dukungan anggaran yang memadai, termasuk untuk pembangunan fasilitas publik di Desa Pulau Patai," jelasnya.
Ariantho juga optimistis Fraksi PKPI memberikan apresiasi dan dukungan terhadap Festival Nariuk yang diadakan di sungai Sirau, Desa Pulau Patai, Kecamatan Dusun Timur itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Desa Pulau Patai juga memiliki ragam potensi alam untuk dijadikan lokasi wisata, salah satunya sebagai tempat pemancingan karena banyaknya jenis ikan yang ada disana.
"Jika berhasil menjadi lokasi tujuan wisata, maka akan meningkatkan ekonomi kerakyatan disana serta menjadi salah satu sumber pendapatan daerah sekaligus pelestarian budaya," terangnya.