Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Bidang Politik dan Hamkam Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kalimantan Tengah Donny Y Laseduw menyebut, PDIP bukan hanya partai besar dan berideologi, tapi keberadaan serta posisinya juga sangat 'seksi' jika melihat kondisi Indonesia dimasa kini.
Hal itu terlihat dari perolehan suara dalam pemilihan umum legislatif maupun presiden pada tahun 2019 yang berhasil menjadi pemenang di tingkat nasional maupun sejumlah provinsi, kata Donny saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
"Mungkin itu yang mendasari beredarnya tiga nama besar di Kalteng, yakni Renhard Atu Narang, Willy M Yosef, dan Sugianto Sabran berebut menjadi Ketua DPD PDIP Kalteng," beber dia.
Menurut pria yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Hukum dan Politik Harati Kalteng itu, munculnya nama Atu Narang menjadi Ketua DPD PDIP Kalteng karena dianggap para kader memiliki jasa yang luarbiasa selama puluhan tahun dalam membesarkan partai di provinsi ini, dan selalu berhasil menaikkan perolehan suara di setiap pemilu.
Nama Willy M Yosef dikait-kaitkan dalam pencalonan Ketua PDIP Kalteng, karena dianggap punya potensi dan masih muda. Di mana Willy pernah menjabat Bupati Murung Raya dua periode, menjadi calon Gubernur Kalteng pada tahun 2016, memperoleh suara terbanyak saat menjadi calon DPR RI untuk dapil Kalteng pada pemilu tahun 2019.
Baca juga: DPC se-Kalteng usulkan Atu Narang kembali pimpin DPD PDIP
Sedangkan nama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menjadi salah satu calon Ketua DPD PDIP, masyarakat melihat bahwa terkadang suatu politik itu berkembang dinamis kalau berada dalam pusaran kekuasaan. Sebab, dalam politik itu memiliki kepentingan-kepentingan.
"Tapi sebenarnya masih banyak nama-nama kader yang cocok dan layak menjadi calon Ketua DPD PDIP Kalteng. Ada Artaban, Freddy Ering, Duwel Rawing, Lohing Simon, dan lainnya. Jadi, masih banyak lah nama-nama lain," beber Donny.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa PDIP memiliki aturan baku dalam menentukan Ketua DPD maupun DPC se-Indonesia, yakni nomor 028 tahun 2019. Dalam aturan tersebut, semua kader boleh menjadi calon ketua, namun pada akhirnya DPP PDIP yang akan menetapkan siapa saja yang menjadi calon.
"Kita lihat lah, siapa nanti ditetapkan DPP PDIP yang menjadi calon ketua DPD PDIP Kalteng. Rencananya konferda dan konfercab dilaksanakan tanggal 10 Juli 2019. Tapi, melihat kesiapan dari DPP kapan pastinya," demikian Donny.
Baca juga: PDIP se-Kalteng tanggal 6 Juli 2019 gelar pemilihan pengurus baru
Baca juga: DPP PDIP: Jangan pakai politik untuk balas dendam
Hal itu terlihat dari perolehan suara dalam pemilihan umum legislatif maupun presiden pada tahun 2019 yang berhasil menjadi pemenang di tingkat nasional maupun sejumlah provinsi, kata Donny saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
"Mungkin itu yang mendasari beredarnya tiga nama besar di Kalteng, yakni Renhard Atu Narang, Willy M Yosef, dan Sugianto Sabran berebut menjadi Ketua DPD PDIP Kalteng," beber dia.
Menurut pria yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Hukum dan Politik Harati Kalteng itu, munculnya nama Atu Narang menjadi Ketua DPD PDIP Kalteng karena dianggap para kader memiliki jasa yang luarbiasa selama puluhan tahun dalam membesarkan partai di provinsi ini, dan selalu berhasil menaikkan perolehan suara di setiap pemilu.
Nama Willy M Yosef dikait-kaitkan dalam pencalonan Ketua PDIP Kalteng, karena dianggap punya potensi dan masih muda. Di mana Willy pernah menjabat Bupati Murung Raya dua periode, menjadi calon Gubernur Kalteng pada tahun 2016, memperoleh suara terbanyak saat menjadi calon DPR RI untuk dapil Kalteng pada pemilu tahun 2019.
Baca juga: DPC se-Kalteng usulkan Atu Narang kembali pimpin DPD PDIP
Sedangkan nama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menjadi salah satu calon Ketua DPD PDIP, masyarakat melihat bahwa terkadang suatu politik itu berkembang dinamis kalau berada dalam pusaran kekuasaan. Sebab, dalam politik itu memiliki kepentingan-kepentingan.
"Tapi sebenarnya masih banyak nama-nama kader yang cocok dan layak menjadi calon Ketua DPD PDIP Kalteng. Ada Artaban, Freddy Ering, Duwel Rawing, Lohing Simon, dan lainnya. Jadi, masih banyak lah nama-nama lain," beber Donny.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa PDIP memiliki aturan baku dalam menentukan Ketua DPD maupun DPC se-Indonesia, yakni nomor 028 tahun 2019. Dalam aturan tersebut, semua kader boleh menjadi calon ketua, namun pada akhirnya DPP PDIP yang akan menetapkan siapa saja yang menjadi calon.
"Kita lihat lah, siapa nanti ditetapkan DPP PDIP yang menjadi calon ketua DPD PDIP Kalteng. Rencananya konferda dan konfercab dilaksanakan tanggal 10 Juli 2019. Tapi, melihat kesiapan dari DPP kapan pastinya," demikian Donny.
Baca juga: PDIP se-Kalteng tanggal 6 Juli 2019 gelar pemilihan pengurus baru
Baca juga: DPP PDIP: Jangan pakai politik untuk balas dendam