Kuala Kurun, Gunung Mas (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong berharap dengan adanya bursa inovasi desa yang dilaksanakan pemerintah kabupaten, dapat memetakan kondisi serta keunggulan berbagai produk di masing-masing kecamatan hingga desa.

"Di kabupaten ini ada 12 kecamatan dan ratusan desa dengan karakter dan kondisi yang berbeda-beda. Saya juga yakin pasti memiliki keunggulan sendiri-sendiri. Itu yang harus dipetakan agar mudah dikembangkan,"  kata Jaya saat membuka BID Cluster I Kabupaten Gumas di Kuala Kurun, Kamis.

Pelaksanaan BID di Kabupaten Gunung Mas terbagi menjadi beberapa cluster, yakni satu cluster terdiri dari satu hingga tiga kecamatan. Dengan pembagian cluster, diharapkan potensi desa dapat dipetakan dengan lebih rinci.

"Misalnya, jika kita perlu ikan, kita sudah tahu desa mana yang memang penghasil ikan. Begitu juga lainnya, sesuai dengan potensi desa masing-masing. Bisa di bidang peternakan, pertanian, perkebunan, dan lainnya," ucapnya.

Orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini berpesan kepada pemerintahan desa agar mengikuti kegiatan dengan baik, dan berkonsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam memilih program yang ditawarkan pada BID.

"Pilihannya ada banyak dan mencakup berbagai bidang. Pilih salah satu yang sesuai dengan potensi serta anggaran yang ada di desa. Tekuni dengan sungguh-sungguh sampai berhasil, sehingga dana desa bisa tepat sasaran," kata Jaya.

Sementara itu, Ketua Pokja Tim Inovasi Kabupaten (TIK) Gumas Yulius Agau mengatakan BID bertujuan untuk memperkenalkan inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa, dan meningkatkan kualitas penggunaan DD.

Baca juga: Bhabinkamtibmas harus dekat dengan masyarakat, kata Kapolres Gunung Mas

Tujuan lainnya, lanjut dia, adalah untuk menjembatani kebutuhan pemerintah desa dalam mencari solusi bagi penyelesaian masalah, serta menjadi inisiatif dan alternatif kegiatan pembangunan desa dalam penggunaan DD yang lebih efektif dan inovatif.

"Penyelenggaraan BID menggunakan pendekatan bursa pertukaran gagasan dan inovasi desa, pemaparan, pengamatan, unit belajar atau jendela bursa, multi media, bimbingan serta konsultasi," kata Yulius.

Peserta kegiatan adalah unsur TIK, pendamping profesional, pemerintah kecamatan, kepala desa, ketua BPD, tokoh masyarakat, keterwakilan perempuan dan TPID wilayah Kecamatan Kurun, Mihing Raya dan Sepang serta peninjau TPID kecamatan lainnya.

"Untuk BID Cluster I terdiri dari Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun. Selanjutnya BID akan dilaksanakan di beberapa wilayah lainnya. Ada kecamatan yang bergabung menjadi satu dan ada juga yang melaksanakan sendiri," demikian Yulius.

Baca juga: Poktan ternak sapi harus lebih perhatikan kebersihan kandang

Baca juga: Pemuda Gumas diminta jangan sia-siakan pelatihan BBPLK di Bekasi

Pewarta : Chandra
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024