Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyatakan telah memerintahkan dan terus memantau organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah provinsi, dalam melaksanakan banyak program yang telah disiapkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di sektor pendidikan.
Pernyataan itu disampaikan saat rapat paripurna ke-5 masa persidangan II tahun sidang 2019, dengan agenda jawaban Gubernur Kalteng atas pandangan umum Fraksi pendukung DPRD Kalteng terhadap raperda tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kalteng tahun 2018, Palangka Raya, Jumat.
"Adapun program yang telah dan terus dilaksanakan itu yakni, peningkatan satuan tugas (satgas) pendidikan, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan pelayanan pendidikan di daerah pedalaman dan terpencil, peningkatan karakter berbasis kearifan lokal," kata dia Sugianto.
Selain itu, lanjut dia, Pemprov Kalteng juga mengadakan program pemberian beasiswa kepada para lulusan sekolah menengah atas (SMK) maupun SMK yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Sementara untuk mengatasi kekurangan guru dan sebarannya belum merata ke seluruh Kalteng, maka pemprov telah merekrut guru tidak tetap di tingkat SMA, SMK dan SLB yang jumlahnya mencapai 2.678 orang pada tahun 2019.
Baca juga: RKA dan semua kegiatan pemprov rutin diperiksa, kata Gubernur Kalteng
"Pemprov juga sedang melakukan pemetaan dan re-distribusi guru guna memenuhi kekurangan pada daerah terpencil. Itu sejumlah program yang kami siapkan dan laksanakan dalam menyelesaikan berbagai permasalah di sektor pendidikan," demikian Sugianto.
Rapat paripurna ke-5 masa persidangan II tahun sidang 2019 yang dihadiri langsung oleh Gubernur Sugianto tersebut dipimpin Ketua DPRD Kalteng Renhard Atu Narang, didampingi Wakil Ketua Heriansyah dan Abdul Razak, serta dihadiri para anggota lainnya..
Sebelumnya, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kalteng menyoroti masalah pendidikan di provinsi ini, khususnya terkait sebaran guru yang belum merata hingga ke wilayah terpencil. Termasuk permasalahan sarana dan prasarana pendidikan, serta bangunan ataupun gedung sekolah yang layak.
Baca juga: Sediakan 20 ribu hektare lahan untuk peternakan, kata Gubernur Kalteng
Baca juga: Jangan hanya mengkritik, ormas di Kalteng wajib berkontribusi dalam pembangunan
Pernyataan itu disampaikan saat rapat paripurna ke-5 masa persidangan II tahun sidang 2019, dengan agenda jawaban Gubernur Kalteng atas pandangan umum Fraksi pendukung DPRD Kalteng terhadap raperda tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kalteng tahun 2018, Palangka Raya, Jumat.
"Adapun program yang telah dan terus dilaksanakan itu yakni, peningkatan satuan tugas (satgas) pendidikan, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan pelayanan pendidikan di daerah pedalaman dan terpencil, peningkatan karakter berbasis kearifan lokal," kata dia Sugianto.
Selain itu, lanjut dia, Pemprov Kalteng juga mengadakan program pemberian beasiswa kepada para lulusan sekolah menengah atas (SMK) maupun SMK yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Sementara untuk mengatasi kekurangan guru dan sebarannya belum merata ke seluruh Kalteng, maka pemprov telah merekrut guru tidak tetap di tingkat SMA, SMK dan SLB yang jumlahnya mencapai 2.678 orang pada tahun 2019.
Baca juga: RKA dan semua kegiatan pemprov rutin diperiksa, kata Gubernur Kalteng
"Pemprov juga sedang melakukan pemetaan dan re-distribusi guru guna memenuhi kekurangan pada daerah terpencil. Itu sejumlah program yang kami siapkan dan laksanakan dalam menyelesaikan berbagai permasalah di sektor pendidikan," demikian Sugianto.
Rapat paripurna ke-5 masa persidangan II tahun sidang 2019 yang dihadiri langsung oleh Gubernur Sugianto tersebut dipimpin Ketua DPRD Kalteng Renhard Atu Narang, didampingi Wakil Ketua Heriansyah dan Abdul Razak, serta dihadiri para anggota lainnya..
Sebelumnya, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kalteng menyoroti masalah pendidikan di provinsi ini, khususnya terkait sebaran guru yang belum merata hingga ke wilayah terpencil. Termasuk permasalahan sarana dan prasarana pendidikan, serta bangunan ataupun gedung sekolah yang layak.
Baca juga: Sediakan 20 ribu hektare lahan untuk peternakan, kata Gubernur Kalteng
Baca juga: Jangan hanya mengkritik, ormas di Kalteng wajib berkontribusi dalam pembangunan