Palangka Raya (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Klas II A Jalan Tjilik Riwut Km 40 Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah memberikan bimbingan rohani bagi puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang beragama Nasrani, dalam rangka membangun kepribadian secara iman untuk lebih mendekatkan lagi ke Tuhan Yang Maha Esa.
"Kita akui mereka selama ini berada di jalan sesat dengan bermacam godaan masalah. Oleh sebab itulah kami menilai pentingnya melakukan pembinaan dengan memberikan siraman rohani hingga pendalaman alkitab, sehingga kedepan diharapkan tidak terulang kembali permasalahan warga binaan dimasa yang akan datang," kata Kepala LPP Klas II A Palangka Raya Dyah Wandansari, Rabu.
Dyah Wandansari mengatakan, bahwa puluhan warga binaan antusias mengikuti pendalaman alkitab dan pertobatan selama berada di lapas ini. Dan pihakya juga bersyukur dengan adanya kegiatan positif ini mampu merubah kehidupan dan meninggalkan yang tidak baik, sehingga kembali ke jalan yang benar
Pihaknya berharap dengan adanya pelatihan dan bimbingan rohani ini, para warga binaan dapat terus bertumbuh dan melayani Tuhan serta meninggalkan perbuatan lamanya.
"Selain memberikan bimbingan rohani bagi warga binaan pemasyarakatan yang beragama Nasarani, kami juga melaksanakan kegiatan serupa bagi warga binaan muslim yakni pesantren kilat bagi santri warga binaan," kata Dyah Wandansari.
Kepala LPP Klas II A Palangka Raya Dyah Wandansari. (Antara Kalteng/Anwar S Pandiangan)
Salah satu warga binaan pemasyarakatan perempuan Delin mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini, sudah sangat bermakna dan bermanfaat bagi kami agar iman kami bisa semakin kuat dalam menjalani hukuman yang ada saat ini.
"Jujur mas, pertama kali saya masuk ke penjara ini pikiran saya kosong. Pernah saya berpikir bahwa saya ini sudah tidak berguna lagi dan mau bunuh diri saja," kata Delin.
Pada kegiatan tersebut dihadiri langsung Pendeta Carolin Herlina asal Belanda. Pihaknya mengatakan bahwa kedatangannya ke Indonesia ini hanya untuk mengajarkan, menyebarkan maupun memberikan pemahaman tentang keyakinan dan iman setiap orang yang terjatuh dalam dosa.
"Saya datang ke Indonesia ini khususnya di LPP Klas II A Kota Palangka Raya tidak satupun dibiaya oleh instansi maupun pihak lapas, dan ini murni panggilan dari hati nurani saya karena ingin berbagi tentang kasih damai terutama bagi warga binaan di Kalimantan Tengah," kata Carolin Herlina kepada wartawan Antara.
Carolin menambahkan, warga binaan ini juga manusia, kalau kita ajarkan mereka ke jalan yang benar maka sangat besar manfaatnya bagi iman dan pribadi masing-masing warga binaan.
"Saya yakin setiap manusia pastilah punya masalah pribadi masing-masing, baik itu masalah kecil maupun masalah yang sangat besar, namun semua permasalahan itu hanya ujian dari Tuhan. Dan saya yakin Tuhan masih sayang mereka," kata Carolin Herlina yang pasif dalam berbahasa Indonesia itu.
Selanjutnya, Pendeta Carolin Herlina asal Belanda itu dalam waktu dekat ini akan menuju Kota Medan Provinsi Sumatera Utara untuk kembali menyebarkan ajaran kasih dan cinta damai bagi umat Nasrani disana.
"Kita akui mereka selama ini berada di jalan sesat dengan bermacam godaan masalah. Oleh sebab itulah kami menilai pentingnya melakukan pembinaan dengan memberikan siraman rohani hingga pendalaman alkitab, sehingga kedepan diharapkan tidak terulang kembali permasalahan warga binaan dimasa yang akan datang," kata Kepala LPP Klas II A Palangka Raya Dyah Wandansari, Rabu.
Dyah Wandansari mengatakan, bahwa puluhan warga binaan antusias mengikuti pendalaman alkitab dan pertobatan selama berada di lapas ini. Dan pihakya juga bersyukur dengan adanya kegiatan positif ini mampu merubah kehidupan dan meninggalkan yang tidak baik, sehingga kembali ke jalan yang benar
Pihaknya berharap dengan adanya pelatihan dan bimbingan rohani ini, para warga binaan dapat terus bertumbuh dan melayani Tuhan serta meninggalkan perbuatan lamanya.
"Selain memberikan bimbingan rohani bagi warga binaan pemasyarakatan yang beragama Nasarani, kami juga melaksanakan kegiatan serupa bagi warga binaan muslim yakni pesantren kilat bagi santri warga binaan," kata Dyah Wandansari.
Salah satu warga binaan pemasyarakatan perempuan Delin mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini, sudah sangat bermakna dan bermanfaat bagi kami agar iman kami bisa semakin kuat dalam menjalani hukuman yang ada saat ini.
"Jujur mas, pertama kali saya masuk ke penjara ini pikiran saya kosong. Pernah saya berpikir bahwa saya ini sudah tidak berguna lagi dan mau bunuh diri saja," kata Delin.
Pada kegiatan tersebut dihadiri langsung Pendeta Carolin Herlina asal Belanda. Pihaknya mengatakan bahwa kedatangannya ke Indonesia ini hanya untuk mengajarkan, menyebarkan maupun memberikan pemahaman tentang keyakinan dan iman setiap orang yang terjatuh dalam dosa.
"Saya datang ke Indonesia ini khususnya di LPP Klas II A Kota Palangka Raya tidak satupun dibiaya oleh instansi maupun pihak lapas, dan ini murni panggilan dari hati nurani saya karena ingin berbagi tentang kasih damai terutama bagi warga binaan di Kalimantan Tengah," kata Carolin Herlina kepada wartawan Antara.
Carolin menambahkan, warga binaan ini juga manusia, kalau kita ajarkan mereka ke jalan yang benar maka sangat besar manfaatnya bagi iman dan pribadi masing-masing warga binaan.
"Saya yakin setiap manusia pastilah punya masalah pribadi masing-masing, baik itu masalah kecil maupun masalah yang sangat besar, namun semua permasalahan itu hanya ujian dari Tuhan. Dan saya yakin Tuhan masih sayang mereka," kata Carolin Herlina yang pasif dalam berbahasa Indonesia itu.
Selanjutnya, Pendeta Carolin Herlina asal Belanda itu dalam waktu dekat ini akan menuju Kota Medan Provinsi Sumatera Utara untuk kembali menyebarkan ajaran kasih dan cinta damai bagi umat Nasrani disana.