Nanga Bulik, Lamandau (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Hendra Lesmana menyatakan bahwa pihaknya sekarang ini menghadapi tantangan dalam merumuskan cara memberikan pemahaman kepada seluruh elemen masyarakat, terkait penting dan strategisnya program kependudukan dan Keluarga Berencana (KB).
Menghadapi tantangan dan mewujudkan hal tersebut dalam tataran pelaksanaan bukanlah suatu yang mudah, sehingga harus dilakukan berbagai upaya dengan melibatkan lintas sektoral, kata Hendra saat kegiatan Sosialisasi Grand Desaign Pembangunan Kependudukan (GDPK) Kabupaten Lamandau tahun 2018-2022, di GPU Lantang Torang Nanga Bulik, Kamis.
"Selain sosialisasi, kami juga melaksanakan diseminasi dan pemanfaatan data profil program KKBPK, dengan harapan GDPK ini dapat memberikan kontribusi signifikan dan pada gilirannya akan memberikan manfaat pelaksanaan pembangunan kependudukan," ujarnya.
Dikatakan, dalam rangka menyusun empat bidang grand desaign pembangunan kependudukan baru satu bidang yang tersusun, yaitu bidang pengendalian kuantitas penduduk. Sebab, menurutnya program tersebut bukanlah semata-mata untuk mengendalikan jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk, tetapi lebih mendasar untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan pembangunan SDM yang handal.
Hendra mengatakan keberhasilan suatu pembangunan ditandai dengan kualitas sumber daya manusia, dan bukan karena melimpahnya sumber daya alam di suatu daerah.
Baca juga: Pelatihan pengembangan sumber daya manusia untuk menggali potensi desa di Lamandau
"GDPK diperlukan sebagai arah bagi kebijakan kependudukan di masa datang, saya harapkan searah dengan master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia," harapnya.
Selain itu, GDPK juga harus selaras dengan RPJMD kabupaten setempat, yang akhirnya bermuara pada dukungan terhadap visi dan misi Bupati Lamandau, yakni bergerak cepat membangun Kabupaten Lamandau dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju kabupaten Juara.
Bupati Lamandau pun berharap dari sosialisasi yang dilaksanakan, semua materi yang diterangkan dapat menjadi media pembentukan komitmen bagi seluruh stake holder, dalam kaitannya dengan konsistensi dalam penyusunan GDPK secara utuh.
"Penyusunan GDPK mencakup bidang peningkatan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas, pembangunan keluarga serta pengelolaan data base penduduk," demikian Hendra.
Baca juga: Jambore kader PKK tingkat kabupaten Lamandau diisi defile
Baca juga: 29 pejabat pimpinan tinggi pratama di Lamandau dievaluasi
Menghadapi tantangan dan mewujudkan hal tersebut dalam tataran pelaksanaan bukanlah suatu yang mudah, sehingga harus dilakukan berbagai upaya dengan melibatkan lintas sektoral, kata Hendra saat kegiatan Sosialisasi Grand Desaign Pembangunan Kependudukan (GDPK) Kabupaten Lamandau tahun 2018-2022, di GPU Lantang Torang Nanga Bulik, Kamis.
"Selain sosialisasi, kami juga melaksanakan diseminasi dan pemanfaatan data profil program KKBPK, dengan harapan GDPK ini dapat memberikan kontribusi signifikan dan pada gilirannya akan memberikan manfaat pelaksanaan pembangunan kependudukan," ujarnya.
Dikatakan, dalam rangka menyusun empat bidang grand desaign pembangunan kependudukan baru satu bidang yang tersusun, yaitu bidang pengendalian kuantitas penduduk. Sebab, menurutnya program tersebut bukanlah semata-mata untuk mengendalikan jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk, tetapi lebih mendasar untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan pembangunan SDM yang handal.
Hendra mengatakan keberhasilan suatu pembangunan ditandai dengan kualitas sumber daya manusia, dan bukan karena melimpahnya sumber daya alam di suatu daerah.
Baca juga: Pelatihan pengembangan sumber daya manusia untuk menggali potensi desa di Lamandau
"GDPK diperlukan sebagai arah bagi kebijakan kependudukan di masa datang, saya harapkan searah dengan master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia," harapnya.
Selain itu, GDPK juga harus selaras dengan RPJMD kabupaten setempat, yang akhirnya bermuara pada dukungan terhadap visi dan misi Bupati Lamandau, yakni bergerak cepat membangun Kabupaten Lamandau dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju kabupaten Juara.
Bupati Lamandau pun berharap dari sosialisasi yang dilaksanakan, semua materi yang diterangkan dapat menjadi media pembentukan komitmen bagi seluruh stake holder, dalam kaitannya dengan konsistensi dalam penyusunan GDPK secara utuh.
"Penyusunan GDPK mencakup bidang peningkatan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas, pembangunan keluarga serta pengelolaan data base penduduk," demikian Hendra.
Baca juga: Jambore kader PKK tingkat kabupaten Lamandau diisi defile
Baca juga: 29 pejabat pimpinan tinggi pratama di Lamandau dievaluasi