Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi A Kota Palangka Raya Diu Husaini sangat menyayangkan rehab stadion Tuah Pahoe yang menghabiskan miliaran rupiah itu yang bersumber dari Anggaran Belanja dan Pandapatan Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Tengah, sama sekali tidak ada membuat ornamen daerah di bangunan stadion tersebut.
"Harapan kami di stadion Tuah Pahoe itu ada ornamen khas daerah," kata Diu di Palangka Raya, Kamis.
Dia pun menyarankan apabila rehab stadion yang dianggarkan di tahun 2019 belum ada dianggarakan untuk pembuatan ornamen khas daerah, alangkah baiknya pada tahun berikutnya dianggarkan. Apabila tidak di anggaran perubahan tahun ini, bisa juga di anggarkan kembali untuk membuat ornamen itu.
Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Palangka Raya itu mengatakan apalagi stadion termegah di provinsi setempat itu nantinya akan menjadi kebanggan masyarakat Kalteng, setiap kali tim Kalteng Putra berlaga di Liga I Indonesia melawan klub sepakbola ternama di negeri ini dalam beradu gengsi.
"Orang akan tercengang ketika melihat bentuk stadion kita apabila ada ornamen khas Dayak Kalimantan Tengah. Kalau sekarang ini belum ada ornamen yang kami inginkan itu menempel di bangunan itu," kata Diu.
Apabila masukan yang kami berikan itu dilaksanakan, sambung Diu, tentunya stadion tersebut juga akan menjadi lokasi wisata dadakan bagi masyarakat baik tempat bersantai, berolahraga serta mengabadikan foto pribadi dengan latar belakang stadion megah itu serta lain sebagainya.
Baca juga: Jangan jadikan peringatan HAN sekadar seremonial
Bahkan kedatangan para pengunjung yang nantinya hendak menonton tim kesayangannya itu berlaga melawan tim-tim kuat bertanding di kasta tertinggi di negeri ini, tentunya tidak akan bosan dengan kondisi stadion yang yang menonjolkan ciri khas daerahnya.
"Ketika pengunjung datang ke stadion itu, tentunya bangga dan pasti akan memanfaatkan dengan cara mengabadikan fotonya dengan bigron dibelakang bangunan stadion yang memiliki ciri khas daerah yang unik," tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, stadion yang di jadikan markas Kalteng Putra yang berlaga di Liga I Indonesia akan difungsikan pada tanggal 2 Agustus, karena tim 'Laskar Isen Mulang' julukan Kalteng Putra akan bertanding melawan Semen Padang. Bahkan tim tersebut yang mengalami kekalahan empat kali beruntun tersebut, sangat membutuhkan kemenangan.
Klub milik kaka kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yaitu Agustiar Sabran berada di zona degradasi dengan peringkat 16, dengan mengoleksi poin delapan dengan hitungan dua kali menang, dua kali seri dan lima kali kalah dalam sembilan kali bertanding di liga 1 tersebut.
Baca juga: Tiga usulan inisiatif DPRD Palangka Raya sangat membantu pemkot
"Harapan kami di stadion Tuah Pahoe itu ada ornamen khas daerah," kata Diu di Palangka Raya, Kamis.
Dia pun menyarankan apabila rehab stadion yang dianggarkan di tahun 2019 belum ada dianggarakan untuk pembuatan ornamen khas daerah, alangkah baiknya pada tahun berikutnya dianggarkan. Apabila tidak di anggaran perubahan tahun ini, bisa juga di anggarkan kembali untuk membuat ornamen itu.
Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Palangka Raya itu mengatakan apalagi stadion termegah di provinsi setempat itu nantinya akan menjadi kebanggan masyarakat Kalteng, setiap kali tim Kalteng Putra berlaga di Liga I Indonesia melawan klub sepakbola ternama di negeri ini dalam beradu gengsi.
"Orang akan tercengang ketika melihat bentuk stadion kita apabila ada ornamen khas Dayak Kalimantan Tengah. Kalau sekarang ini belum ada ornamen yang kami inginkan itu menempel di bangunan itu," kata Diu.
Apabila masukan yang kami berikan itu dilaksanakan, sambung Diu, tentunya stadion tersebut juga akan menjadi lokasi wisata dadakan bagi masyarakat baik tempat bersantai, berolahraga serta mengabadikan foto pribadi dengan latar belakang stadion megah itu serta lain sebagainya.
Baca juga: Jangan jadikan peringatan HAN sekadar seremonial
Bahkan kedatangan para pengunjung yang nantinya hendak menonton tim kesayangannya itu berlaga melawan tim-tim kuat bertanding di kasta tertinggi di negeri ini, tentunya tidak akan bosan dengan kondisi stadion yang yang menonjolkan ciri khas daerahnya.
"Ketika pengunjung datang ke stadion itu, tentunya bangga dan pasti akan memanfaatkan dengan cara mengabadikan fotonya dengan bigron dibelakang bangunan stadion yang memiliki ciri khas daerah yang unik," tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, stadion yang di jadikan markas Kalteng Putra yang berlaga di Liga I Indonesia akan difungsikan pada tanggal 2 Agustus, karena tim 'Laskar Isen Mulang' julukan Kalteng Putra akan bertanding melawan Semen Padang. Bahkan tim tersebut yang mengalami kekalahan empat kali beruntun tersebut, sangat membutuhkan kemenangan.
Klub milik kaka kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yaitu Agustiar Sabran berada di zona degradasi dengan peringkat 16, dengan mengoleksi poin delapan dengan hitungan dua kali menang, dua kali seri dan lima kali kalah dalam sembilan kali bertanding di liga 1 tersebut.
Baca juga: Tiga usulan inisiatif DPRD Palangka Raya sangat membantu pemkot