Palangka Raya (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Mohamad Nasir menegaskan, dirinya ingin agar seluruh kampus di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah dikenal sebagai tempat yang ramah maupun humanis.
"Jangan sampai kampus menjadi pusat berkembangnya paham radikalisme maupun intoleransi," tegasnya dalam kegiatan Rakornas ke-XIV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Palangka Raya, Jumat.
Baik itu merupakan perguruan tinggi negeri hingga swasta, semuanya diminta untuk memerhatikan masalah tersebut. Hingga pada akhirnya, kampus menjadi sarana menciptakan generasi penerus yang menunjung tinggi Pancasila, sebagai ideologi dasar Indonesia.
Lebih lanjut ia berpesan kepada peserta rakornas, untuk terus mengembangkan kemampuan serta bakat yang dimiliki secara maksimal. Agar mampu menjadi generasi penerus yang membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan terdepan.
"Namun untuk bisa mewujudkannya, mahasiswa harus mengetahui tentang pentingnya menjaga serta memperkuat persatuan dan kesatuan antara satu dan lainnya. Jangan sampai menjadi generasi yang mudah terpecah belah," tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, KMHDI harus bisa berpacu dengan kemajuan dan perkembangan zaman, agar tidak tertinggal dan mampu berkontribusi secara positif terhadap pembangunan.
"Bersama-sama dengan pemerintah daerah, agar terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, guna menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing," jelasnya.
Selama ini, pihaknya menilai KMHDI maupun umat Hindu yang ada di Kalteng, telah berkontribusi secara positif dalam pembangunan, termasuk di bidang pendidikan. Hendaknya hal itu terus dilakukan dan ditingkatkan kedepannya.
KMHDI yang diisi oleh kaum muda, hendaknya bisa berpikir dan bertindak secara positif, dalam rangka mengawal setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah daerah. Hingga pada akhirnya, bersama-sama bisa mewujudkan Kalteng Berkah, yakni bermartabat, elok, religius, kuat, amanah dan harmonis.
"Jangan sampai kampus menjadi pusat berkembangnya paham radikalisme maupun intoleransi," tegasnya dalam kegiatan Rakornas ke-XIV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Palangka Raya, Jumat.
Baik itu merupakan perguruan tinggi negeri hingga swasta, semuanya diminta untuk memerhatikan masalah tersebut. Hingga pada akhirnya, kampus menjadi sarana menciptakan generasi penerus yang menunjung tinggi Pancasila, sebagai ideologi dasar Indonesia.
Lebih lanjut ia berpesan kepada peserta rakornas, untuk terus mengembangkan kemampuan serta bakat yang dimiliki secara maksimal. Agar mampu menjadi generasi penerus yang membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan terdepan.
"Namun untuk bisa mewujudkannya, mahasiswa harus mengetahui tentang pentingnya menjaga serta memperkuat persatuan dan kesatuan antara satu dan lainnya. Jangan sampai menjadi generasi yang mudah terpecah belah," tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, KMHDI harus bisa berpacu dengan kemajuan dan perkembangan zaman, agar tidak tertinggal dan mampu berkontribusi secara positif terhadap pembangunan.
"Bersama-sama dengan pemerintah daerah, agar terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, guna menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing," jelasnya.
Selama ini, pihaknya menilai KMHDI maupun umat Hindu yang ada di Kalteng, telah berkontribusi secara positif dalam pembangunan, termasuk di bidang pendidikan. Hendaknya hal itu terus dilakukan dan ditingkatkan kedepannya.
KMHDI yang diisi oleh kaum muda, hendaknya bisa berpikir dan bertindak secara positif, dalam rangka mengawal setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah daerah. Hingga pada akhirnya, bersama-sama bisa mewujudkan Kalteng Berkah, yakni bermartabat, elok, religius, kuat, amanah dan harmonis.