Jakarta (ANTARA) - Brad Pitt sudah bertempur dalam peperangan, melakukan perampokan dan menghadapi lawan di ring tinju selama karirnya, tetapi bintang Hollywood itu mengatakan film yang paling menantang adalah "Ad Astra" di mana dia berakting sebagai astronot dalam misi penyelamatan jiwa.
Aktor berusia 55 tahun itu membawa penonton ke penjuru tata surya jauh dalam perannya sebagai Roy McBride setelah ancaman baru yang menimbulkan kekuatan yang mengancam Bumi.
McBride berangkat untuk mencari ayahnya yang juga astronot, diperankan oleh Tommy Lee Jones, yang hilang lebih dari satu dekade sebelumnya ketika menjalani misi ke Neptunus.
Berlatar waktu masa depan ketika umat manusia telah mendirikan stasiun dan pusat penelitian di bulan dan Mars, film ini mengisahkan perjalnan McBride saat ia memasuki jurang yang luas di tengah pemandangan spektakuler dan luar angkasa yang hampa.
Perjalanan itu berubah jadi perjalanan mencari jati diri.
“Ini adalah film paling menantang yang pernah saya kerjakan,” ujar Pitt dalam konferensi pers di Festival Film Venesia seperti dilansir Reuters.
"Ceritanya ... begitu halus dan gambar, musik atau voiceover yang tidak tepat bisa membuatnya jadi tidak seimbang. Kami terus berusaha mempertahankan keseimbangan dan mencoba untuk menjaga cerita ini mengalir secara subtil"
Dalam wawancara dengan Reuters, Pitt menyebut film itu "sebuah perjalanan jiwa yang sangat intim," yang pada saat yang sama merenungkan kemungkinan kehidupan di luar bumi.
“Saya ingin percaya ada (kehidupan) di suatu tempat. Sejauh mana, lebih maju dari kita, kurang? Siapa tahu ... Akankah kita menemukannya dalam hidup kita, Entah. Saya tidak terlalu khawatir, ”katanya.
McBride menceritakan sejarah dan hubungannya dengan ayahnya selama pengembaraan, di mana ia menghadapi tantangan serta musuh di lingkungan hampa yang tidak bersahabat.
"Ad Astra" adalah salah satu dari 21 film yang bersaing untuk mendapatkan penghargaan top Golden Lion di festival yang berlangsung hingga 7 September.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Aktor berusia 55 tahun itu membawa penonton ke penjuru tata surya jauh dalam perannya sebagai Roy McBride setelah ancaman baru yang menimbulkan kekuatan yang mengancam Bumi.
McBride berangkat untuk mencari ayahnya yang juga astronot, diperankan oleh Tommy Lee Jones, yang hilang lebih dari satu dekade sebelumnya ketika menjalani misi ke Neptunus.
Berlatar waktu masa depan ketika umat manusia telah mendirikan stasiun dan pusat penelitian di bulan dan Mars, film ini mengisahkan perjalnan McBride saat ia memasuki jurang yang luas di tengah pemandangan spektakuler dan luar angkasa yang hampa.
Perjalanan itu berubah jadi perjalanan mencari jati diri.
“Ini adalah film paling menantang yang pernah saya kerjakan,” ujar Pitt dalam konferensi pers di Festival Film Venesia seperti dilansir Reuters.
"Ceritanya ... begitu halus dan gambar, musik atau voiceover yang tidak tepat bisa membuatnya jadi tidak seimbang. Kami terus berusaha mempertahankan keseimbangan dan mencoba untuk menjaga cerita ini mengalir secara subtil"
Dalam wawancara dengan Reuters, Pitt menyebut film itu "sebuah perjalanan jiwa yang sangat intim," yang pada saat yang sama merenungkan kemungkinan kehidupan di luar bumi.
“Saya ingin percaya ada (kehidupan) di suatu tempat. Sejauh mana, lebih maju dari kita, kurang? Siapa tahu ... Akankah kita menemukannya dalam hidup kita, Entah. Saya tidak terlalu khawatir, ”katanya.
McBride menceritakan sejarah dan hubungannya dengan ayahnya selama pengembaraan, di mana ia menghadapi tantangan serta musuh di lingkungan hampa yang tidak bersahabat.
"Ad Astra" adalah salah satu dari 21 film yang bersaing untuk mendapatkan penghargaan top Golden Lion di festival yang berlangsung hingga 7 September.
Penerjemah: Nanien Yuniar