Palangka Raya (ANTARA) - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Yuliandre Darwis mengatakan sebanyak empat kategori program siaran televisi (TV) belum memenuhi standar kualitas program penyiaran televisi yang ditetapkan oleh KPI.

"Keempat program tersebut yakni program berita dengan nilai 2.93, variety show 2.75, infotainment 2.56 dan sinetron 2.53," kata Yuliandre Darwis dalam acara Ekspose Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi periode pertama tahun 2019 di Palangka Raya, Kamis.

Dia menambahkan rendahnya nilai indeks untuk program berita di periode pertama riset di tahun ini karena faktor ketidakberimbangan dan keberpihakan keterkaitan pemberitaan tentang pemilu 2019.

Yulianus menambahkan selama periode riset yang dilakukan Januari hingga Maret 2019 itu hanya lima lembaga penyiaran yang nilainya menuhi kriteria yakni SCTV, TVRI, Trans TV, Trans 7 dan RTV.

Kemudian untuk kategori sinetron yang perlu menjadi catatan bagi lembaga penyiaran adalah aspek kekerasan dan relevansi cerita perlu diperbaiki.

"Sedangkan untuk program infotaimen aspek yang perlu mendapat perhatian adalah aspek menghormati kehidupan pribadi, menghormati nilai dan norma sosial dan informatif," kata pria yang akrab disapa Andre itu.

Untuk itu, menurut dia harus ada upaya, strategi dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan penyiaran untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas indeks program siaran infotainment.

Sementara itu, berdasar data hasil riset yang sama yang dilakukan oleh KPI bekerja sama dengan 12 perguruan tinggi di Indonesia ditetapkan empat kategori program siaran memenuhi standar nilai kualitas di atas angka 3.00. Keempatnya yakni program wisata budaya 3.15, program religi 3.18, program anak 3.12 dan talk show 3.05.

Dia menambahkan, tiga kategori program siaran yakni wisata budaya, talk show dan religi selama tiga tahun terakhir indeks kualitasnya konsisten di atas 3.00. Adapun untuk kategori program berita dan anak nilai indeksnya fluktuatif, namun selisih nilainya tidak terlalu signifikan antara hasil riset sebelum dan sesudahnya.

"Indeks keseluruhan dalam setiap periode berbeda-beda, namun menunjukkan tren perubahan ke arah yang lebih baik," katanya dalam acara ekspose riset yang dilakukan tersebar di 12 kota di Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang itu.

Pihaknya berharap hasil riset terkait hasil indeks kualitas ini menjadi referensi setiap lembaga penyiaran membuat program siaran berkualitas. Selain itu, hasil ini menjadi rujukan dan panduan bagi masyarakat menonton program siaran yang berkualitas.



 

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024