Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Kesehatan kota setempat menyiapkan 12 ruang oksigen yang dapat dimanfaatkan warga merasa kekurangan oksigen.
"Satu ruang oksigen berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya dan 11 sisanya di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo di Palangka Raya, Minggu.
Dari 12 ruang oksigen di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu, ada yang beroperasi 24 jam nonstop dan sisanya mulai pukul 07.00 sampai 14.00 WIB atau selama jam kerja.
Ruang oksigen yang beroperasi 24 jam itu berada pusat layanan yang memiliki ruang UGD yakni di RSUD Kota Palangka Raya di Kelurahan Kalampangan, Puskesmas Tangkiling dan Puskesmas Pahandut.
Sementara ruang oksigen yang beroperasi selama jam kerja berada di Puskemas Rakumpit, Puskesmas Jekan Raya dan Puskesmas Bukit Hindu.
Kemudian Puskesmas Menteng, Puskesmas Marina dan Puskesmas Kereng Bangkirai, Kemudian Puskesmas Kalampangan, Puskemas Panarung, Puskesmas Kayon.
Ruang oksigen tersebut akan terus beroperasi selama masih diperlukan oleh warga. Keberadaannya juga akan terus dievaluasi hingga nanti saatnya rumah oksigen tak diperlukan lagi.
"Bagi warga yang merasa kesehatannya terganggu segera periksakan kesehatan ke pusat layanan kesehatan terdekat. Kalau merasa perlu oksigen bisa langsung datang ke ruang oksigen saat jam operasional," jelas Andjar.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, kebakaran di lahan kosong masih marak terjadi di Palangka Raya. Bahkan di beberapa titik, kebakaran lahan mulai mendekati pemukiman warga.
Tak hanya itu, dampak kebakaran hutan dan lahan mulai dirasakan masyarakat seperti bau kabut asap menyengat yang membuat nafas sesak dan mata pedih.
Pemerintah Kota Palangka Raya pun menetapkan sekolah tingkat SD dan SMP libur selama tiga hari terhitung mulai 16 hingga 18 September 2019.
"Satu ruang oksigen berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya dan 11 sisanya di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo di Palangka Raya, Minggu.
Dari 12 ruang oksigen di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu, ada yang beroperasi 24 jam nonstop dan sisanya mulai pukul 07.00 sampai 14.00 WIB atau selama jam kerja.
Ruang oksigen yang beroperasi 24 jam itu berada pusat layanan yang memiliki ruang UGD yakni di RSUD Kota Palangka Raya di Kelurahan Kalampangan, Puskesmas Tangkiling dan Puskesmas Pahandut.
Sementara ruang oksigen yang beroperasi selama jam kerja berada di Puskemas Rakumpit, Puskesmas Jekan Raya dan Puskesmas Bukit Hindu.
Kemudian Puskesmas Menteng, Puskesmas Marina dan Puskesmas Kereng Bangkirai, Kemudian Puskesmas Kalampangan, Puskemas Panarung, Puskesmas Kayon.
Ruang oksigen tersebut akan terus beroperasi selama masih diperlukan oleh warga. Keberadaannya juga akan terus dievaluasi hingga nanti saatnya rumah oksigen tak diperlukan lagi.
"Bagi warga yang merasa kesehatannya terganggu segera periksakan kesehatan ke pusat layanan kesehatan terdekat. Kalau merasa perlu oksigen bisa langsung datang ke ruang oksigen saat jam operasional," jelas Andjar.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, kebakaran di lahan kosong masih marak terjadi di Palangka Raya. Bahkan di beberapa titik, kebakaran lahan mulai mendekati pemukiman warga.
Tak hanya itu, dampak kebakaran hutan dan lahan mulai dirasakan masyarakat seperti bau kabut asap menyengat yang membuat nafas sesak dan mata pedih.
Pemerintah Kota Palangka Raya pun menetapkan sekolah tingkat SD dan SMP libur selama tiga hari terhitung mulai 16 hingga 18 September 2019.