Muara Teweh (ANTARA) - Ratusan siswa, guru dan Kepala SMAN 1 Muara Teweh Kabupaten Barito Utara melaksanakan shalat Istisqa untuk minta turun hujan di halaman SMAN 1 Muara Teweh, Jumat.
Shalat Istisqa ini digelar setelah hampir sebulan lebih Kabupaten Barito Utara dilanda kabut asap, akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami keluarga besar SMAN 1 Muara Teweh melaksanakan shalat Istisqa untuk minta hujan. Dimana kita ketahui bahwa sudah beberapa waktu terakhir ini kabut asap menyelimuti daerah kita, sehingga proses belajar mengajar terganggu,” kata Kepala SMAN 1 Muara Teweh, Razikinnor.
Sementara, kata dia, disisi lain anak didik kita kelas XII pada pertengahan Maret 2020 nanti akan melaksanakan UNBK.
"Kami berharap segala upaya sudah kita lakukan dan laksanakan. Dan pada hari ini semua siswa dan siswi beserta dewan guru menyerahkan dan memohon kepada Allah SWT agar kiranya diturunkan hujan sehingga proses belajar mengajar bisa berlangsung normal kembali," katanya.
Razikinnor juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terkhusus kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang beberapa waktu lalu sudah memberikan masker sebanyak 800 lembar dan sudah dibagikan keapda para peserta didik.
Jadi pada prinsipnya, sesuai surat edaran Sekda Provinsi Kalteng, bahwa SMAN 1 Muara Teweh hanya pengurangan jam belajar dan tidak meliburkan karena sesuai dengan petunjuk dari Sekda Provinsi.
"Bagi kabupaten yang terpapar kabut asap dengan kondisi tidak sehat hanya pengurangan jam belajar dan pulang lebih awal. Kita berharap mudah mudahan Allah SWT memberikan rahmad berupa turunnya hujan sehingga udara di kota Muara Teweh dan provinsi Kalteng bisa normal kembali," ujarnya.
Shalat Istisqa dan doa bersama dipimpin oleh Ustadz Muhammad Sayuti dari Pondok Pasantren Al Mursidun Amin Kalimantan Selatan. Doa bersama siswa dan siswi yang beragama Hindu diruangan tersendiri dan siswa siswi yang berada kristen juga melaksanakan doa bersama.
Dalam ceramah Ustad Muahammad Sayuti meminta kepada anak muda mudi generasi penerus agar jangan melakukan perbuatan perbuatan maksiat dan tercela, karena hal tersebut membuat kemurkaan Allah SWT dengan menurunkan bala di muka bumi.
Shalat Istisqa ini digelar setelah hampir sebulan lebih Kabupaten Barito Utara dilanda kabut asap, akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami keluarga besar SMAN 1 Muara Teweh melaksanakan shalat Istisqa untuk minta hujan. Dimana kita ketahui bahwa sudah beberapa waktu terakhir ini kabut asap menyelimuti daerah kita, sehingga proses belajar mengajar terganggu,” kata Kepala SMAN 1 Muara Teweh, Razikinnor.
Sementara, kata dia, disisi lain anak didik kita kelas XII pada pertengahan Maret 2020 nanti akan melaksanakan UNBK.
"Kami berharap segala upaya sudah kita lakukan dan laksanakan. Dan pada hari ini semua siswa dan siswi beserta dewan guru menyerahkan dan memohon kepada Allah SWT agar kiranya diturunkan hujan sehingga proses belajar mengajar bisa berlangsung normal kembali," katanya.
Razikinnor juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terkhusus kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang beberapa waktu lalu sudah memberikan masker sebanyak 800 lembar dan sudah dibagikan keapda para peserta didik.
Jadi pada prinsipnya, sesuai surat edaran Sekda Provinsi Kalteng, bahwa SMAN 1 Muara Teweh hanya pengurangan jam belajar dan tidak meliburkan karena sesuai dengan petunjuk dari Sekda Provinsi.
"Bagi kabupaten yang terpapar kabut asap dengan kondisi tidak sehat hanya pengurangan jam belajar dan pulang lebih awal. Kita berharap mudah mudahan Allah SWT memberikan rahmad berupa turunnya hujan sehingga udara di kota Muara Teweh dan provinsi Kalteng bisa normal kembali," ujarnya.
Shalat Istisqa dan doa bersama dipimpin oleh Ustadz Muhammad Sayuti dari Pondok Pasantren Al Mursidun Amin Kalimantan Selatan. Doa bersama siswa dan siswi yang beragama Hindu diruangan tersendiri dan siswa siswi yang berada kristen juga melaksanakan doa bersama.
Dalam ceramah Ustad Muahammad Sayuti meminta kepada anak muda mudi generasi penerus agar jangan melakukan perbuatan perbuatan maksiat dan tercela, karena hal tersebut membuat kemurkaan Allah SWT dengan menurunkan bala di muka bumi.