Sampit (ANTARA) - Meningkatnya intensitas hujan dalam dua pekan terakhir cukup efektif menghilangkan asap kebakaran lahan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sehingga kegiatan ekonomi masyarakat kembali pulih.

"Penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit kembali normal. Aktivitas di pasar juga kembali berjalan sejak pagi. Hujan membawa kesejukan dan berkah," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Minggu malam.

Kebakaran lahan yang terjadi belum lama ini membawa dampak yang cukup luas bagi masyarakat Kotawaringin Timur. Banyak warga yang terserang penyakit akibat terhirup asap dan kebakaran lahan, sekolah terpaksa diliburkan, penerbangan sempat lumpuh dan kegiatan ekonomi masyarakat terganggu.

Aktivitas jual-beli di pasar tradisional yang biasanya ramai sejak subuh, saat itu sepi. Pedagang dan pembeli baru ke pasar ketika hari siang dan asap mulai berkurang. Kondisi itu tentu berdampak terhadap omzet dan keuntungan didapat yang berkurang dari biasanya.

Penerbangan yang sempat lumpuh lantaran asap pekat mengganggu jarak pandang, juga membawa dampak terhadap aktivitas dan perekonomian masyarakat. Banyak warga yang harus mengeluarkan biaya ekstra karena harus terbang melalui bandara di daerah lain dan banyak pula kegiatan ekonomi mereka terganggu akibat jadwal penerbangan yang tidak ada kepastian.

Halikinnor mengatakan, pemerintah daerah bersama TNI, Polri, relawan dan lainnya sudah berusaha maksimal menanggulangi kebakaran hutan dan lahan namun musibah itu tetap terjadi. Perlu dukungan yang lebih besar lagi dari masyarakat agar kebakaran lahan dan asap bisa dicegah dan ditanggulangi sehingga tidak berdampak buruk terhadap masyarakat.

Kini intensitas hujan mulai meningkat sehingga kebakaran lahan berkurang dan asap hilang. Halikinnor berharap hujan kembali turun agar kebakaran lahan gambut benar-benar padam sehingga asap tidak kembali muncul.

Seperti diketahui, tanah gambut sangat mudah kering saat kemarau sehingga sangat mudah pula terbakar. Api membakar sampai ke dalam tanah sehingga api terkadang kembali muncul dari dalam tanah meski sebelumnya api di permukaan sudah dipadamkan. Kebakaran gambut baru benar-benar padam jika tanah gambut sudah terendam.

Kebakaran lahan masih terjadi di Sampit meski sudah jauh berkurang. Sabtu dan Minggu kemarin, kebakaran terjadi di jalan arah simpang Kandan Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang.

"Meski sudah turun hujan, kita tetap waspada karena prediksi BMKG, kemarau terjadi hingga akhir Oktober. Makanya Posko Terpadu Penanggulangan Karhutla juga baru ditutup akhir Oktober nanti," kata Halikinnor.

Halikinnor menambahkan, pemerintah daerah sangat berterima kasih atas bantuan dan kerja keras TNI, Polri, relawan masyarakat, perusahaan swasta serta semua pihak yang telah membantu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta kesulitan air bersih yang melanda Kotawaringin Timur selama kemarau ini.

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024