Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengimbau elite politik dan pemerhati politik menjadi teladan bagi masyarakat dalam menjaga kondusivitas daerah seiring meningkatnya suhu politik menjelang pemilu kepala daerah 23 September 2020.
"Kita semua bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah ini. Kita jangan mau diadu domba oleh siapapun karena nanti yang rugi adalah kita semua. Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian di daerah kita yang tercinta ini," kata Supian Hadi di Sampit, Minggu.
Peningkatan suhu politik di Kotawaringin Timur mulai terasa dengan ramainya tokoh-tokoh daerah ini yang secara terbuka menyatakan akan maju dalam pilkada, baik melalui jalur pendaftaran penjaringan oleh partai politik maupun jalur perseorangan.
Berbagai prediksi dan pendapat pun bermunculan dalam menyikapi perkembangan yang ada maupun sebagai bagian dari langkah politik. Di situasi saat ini, berbagai cara dilakukan untuk meraih simpatik masyarakat, namun semua pihak diingatkan agar tidak saling menghina dan tidak mengorbankan kondusivitas daerah.
Dalam situasi seperti ini, peran elite politik dan pemerhati politik dinilai sangat besar. Mereka diharapkan ikut menjaga situasi agar tetap kondusif dan turut mendinginkan suasana di tengah persaingan yang mulai terasa.
Elite politik memiliki tanggung jawab memberikan pembelajaran politik yang benar kepada kader, simpatisan dan masyarakat. Mereka harus memberi contoh kepada masyarakat tentang pentingnya mengedepankan kebersamaan dalam menjaga daerah agar tetap kondusif.
Bupati dua periode ini yakin mereka yang akan bertarung di pilkada 2020 nanti merupakan putra dan putri terbaik daerah ini. Masyarakat Kotawaringin Timur juga semakin cerdas sehingga pasti akan memilih pemimpin yang terbaik pula.
Memprediksi politik adalah sebuah hal yang wajar, namun jangan sampai menggiring opini masyarakat pada hal-hal yang bisa memicu pertentangan dan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, pada belum tentu kebenarannya.
"Masyarakat juga harus makin cerdas. Jangan mau tergiring isu atau pendapat yang bisa menimbulkan gesekan. Kalau keamanan daerah terganggu maka yang rugi adalah kita semua karena pembangunan akan terhambat dan perekonomian masyarakat juga akan terganggu," kata Supian.
Baca juga: Ini profesi dan jabatan yang dilarang memberi dukungan kepada calon perseorangan
Baca juga: Jalan calon perseorangan di pilkada Kotim makin berat
Supian juga mengomentari langkah sejumlah pejabat yang mendaftar dalam penjaringan calon bupati dan wakil bupati oleh sejumlah partai politik. Menurutnya hal itu adalah hak masing-masing. Tidak pula dirinya memerintahkan atau melarang, selama tidak melanggar aturan.
Meski secara pribadi seorang politisi dia tentu memiliki pilihan, namun Supian mempersilakan siapapun untuk maju dan bertarung dalam pilkada. Supian mempersilakan masyarakat menentukan pilihan yang dianggap terbaik dan dinilai mampu memajukan Kotawaringin Timur.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kotawaringin Timur Ahmad Yani mengatakan, mengajak semua pihak untuk menciptakan pilkada yang aman dan damai. Biarkan persaingan terjadi secara sehat sehingga masyarakat bisa menggunakan kedaulatan dalam menentukan pemimpin daerah ini.
"Jangan sampai ada provokasi atau tindakan negatif lainnya. Pasangan calon dan pendukungnya harus menjalankan politik yang santun dan memberi teladan yang baik kepada masyarakat," demikian Ahmad Yani.
Baca juga: KPU Kotim berharap rendahnya partisipasi pemilih pilkada tidak terulang
"Kita semua bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah ini. Kita jangan mau diadu domba oleh siapapun karena nanti yang rugi adalah kita semua. Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian di daerah kita yang tercinta ini," kata Supian Hadi di Sampit, Minggu.
Peningkatan suhu politik di Kotawaringin Timur mulai terasa dengan ramainya tokoh-tokoh daerah ini yang secara terbuka menyatakan akan maju dalam pilkada, baik melalui jalur pendaftaran penjaringan oleh partai politik maupun jalur perseorangan.
Berbagai prediksi dan pendapat pun bermunculan dalam menyikapi perkembangan yang ada maupun sebagai bagian dari langkah politik. Di situasi saat ini, berbagai cara dilakukan untuk meraih simpatik masyarakat, namun semua pihak diingatkan agar tidak saling menghina dan tidak mengorbankan kondusivitas daerah.
Dalam situasi seperti ini, peran elite politik dan pemerhati politik dinilai sangat besar. Mereka diharapkan ikut menjaga situasi agar tetap kondusif dan turut mendinginkan suasana di tengah persaingan yang mulai terasa.
Elite politik memiliki tanggung jawab memberikan pembelajaran politik yang benar kepada kader, simpatisan dan masyarakat. Mereka harus memberi contoh kepada masyarakat tentang pentingnya mengedepankan kebersamaan dalam menjaga daerah agar tetap kondusif.
Bupati dua periode ini yakin mereka yang akan bertarung di pilkada 2020 nanti merupakan putra dan putri terbaik daerah ini. Masyarakat Kotawaringin Timur juga semakin cerdas sehingga pasti akan memilih pemimpin yang terbaik pula.
Memprediksi politik adalah sebuah hal yang wajar, namun jangan sampai menggiring opini masyarakat pada hal-hal yang bisa memicu pertentangan dan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, pada belum tentu kebenarannya.
"Masyarakat juga harus makin cerdas. Jangan mau tergiring isu atau pendapat yang bisa menimbulkan gesekan. Kalau keamanan daerah terganggu maka yang rugi adalah kita semua karena pembangunan akan terhambat dan perekonomian masyarakat juga akan terganggu," kata Supian.
Baca juga: Ini profesi dan jabatan yang dilarang memberi dukungan kepada calon perseorangan
Baca juga: Jalan calon perseorangan di pilkada Kotim makin berat
Supian juga mengomentari langkah sejumlah pejabat yang mendaftar dalam penjaringan calon bupati dan wakil bupati oleh sejumlah partai politik. Menurutnya hal itu adalah hak masing-masing. Tidak pula dirinya memerintahkan atau melarang, selama tidak melanggar aturan.
Meski secara pribadi seorang politisi dia tentu memiliki pilihan, namun Supian mempersilakan siapapun untuk maju dan bertarung dalam pilkada. Supian mempersilakan masyarakat menentukan pilihan yang dianggap terbaik dan dinilai mampu memajukan Kotawaringin Timur.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kotawaringin Timur Ahmad Yani mengatakan, mengajak semua pihak untuk menciptakan pilkada yang aman dan damai. Biarkan persaingan terjadi secara sehat sehingga masyarakat bisa menggunakan kedaulatan dalam menentukan pemimpin daerah ini.
"Jangan sampai ada provokasi atau tindakan negatif lainnya. Pasangan calon dan pendukungnya harus menjalankan politik yang santun dan memberi teladan yang baik kepada masyarakat," demikian Ahmad Yani.
Baca juga: KPU Kotim berharap rendahnya partisipasi pemilih pilkada tidak terulang