Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Saripudin mengatakan, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) lebih berpeluang menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
“Pembagiannya 30 persen pelamar umum dan 70 persen dari P3K,” kata Saripudin di Pulang Pisau, Selasa.
Dikatakan Saripudin, kendati pembagian persentase itu lebih banyak untuk P3K, namun perekrutan tidak ada beda dengan pelamar umum. Baik itu menyangkut kelengkapan berkas, tes dan persyaratan lain.
Penentuan jumlah formasi CPNS yang akan diperoleh Pulang Pisau diperkirakan akan diputuskan dalam minggu ini.
Menurut Saripudin, Kamis besok pihaknya akan mengirim utusan ke KemenPAN dan RB untuk memperoleh informasi terkait jumlah formasi CPNS yang diberikan oleh pemerintah pusat.
BKPP Pulang Pisau telah mengajukan usulan lebih dari 300 formasi CPNS dari berbagai disiplin ilmu, baik tenaga teknis maupun non teknis.
Diakuinya, kekurangan pegawai saat ini mencapai 3.000 pegawai, jauh dari usulan. Namun, usulan jumlah formasi CPNS dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran di daerah.
Saripudin memastikan informasi terkait jumlah berapa jumlah kuota yang diberikan pemerintah pusat kepada masing-masing kabupaten dan kota bisa diketahui akhir Oktober ini. Selanjutnya, tahapan penerimaan CPNS seperti pengumuman secara terbuka, pengumpulan berkas dan lainnya.
“Kami tidak bisa menjelaskan secara spesifik karena penentuan jumlah, waktu dan tanggal dimulainya penerimaan adalah kewenangan pemerintah pusat. BKPP kabupaten hanya sebagai pelaksana,” terang Saripudin.
Saripudin menegaskan, siapa pun masyarakat umum bisa mengikuti penerimaan CPNS sesuai dengan syarat yang ditentukan. BKPP akan mengumumkan secara terbuka apabila sudah ada petunjuk dari pemerintah pusat.
Meski peluang P3K lebih besar dari pelamar umum, namun persyaratan dan perlakuan dalam penerimaan CPNS semua sama, tidak ada yang membedakan, termasuk ikut tes pada awal tahun 2020 mendatang. Hanya, pembagian persentase saja yang berbeda.
“Pembagiannya 30 persen pelamar umum dan 70 persen dari P3K,” kata Saripudin di Pulang Pisau, Selasa.
Dikatakan Saripudin, kendati pembagian persentase itu lebih banyak untuk P3K, namun perekrutan tidak ada beda dengan pelamar umum. Baik itu menyangkut kelengkapan berkas, tes dan persyaratan lain.
Penentuan jumlah formasi CPNS yang akan diperoleh Pulang Pisau diperkirakan akan diputuskan dalam minggu ini.
Menurut Saripudin, Kamis besok pihaknya akan mengirim utusan ke KemenPAN dan RB untuk memperoleh informasi terkait jumlah formasi CPNS yang diberikan oleh pemerintah pusat.
BKPP Pulang Pisau telah mengajukan usulan lebih dari 300 formasi CPNS dari berbagai disiplin ilmu, baik tenaga teknis maupun non teknis.
Diakuinya, kekurangan pegawai saat ini mencapai 3.000 pegawai, jauh dari usulan. Namun, usulan jumlah formasi CPNS dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran di daerah.
Saripudin memastikan informasi terkait jumlah berapa jumlah kuota yang diberikan pemerintah pusat kepada masing-masing kabupaten dan kota bisa diketahui akhir Oktober ini. Selanjutnya, tahapan penerimaan CPNS seperti pengumuman secara terbuka, pengumpulan berkas dan lainnya.
“Kami tidak bisa menjelaskan secara spesifik karena penentuan jumlah, waktu dan tanggal dimulainya penerimaan adalah kewenangan pemerintah pusat. BKPP kabupaten hanya sebagai pelaksana,” terang Saripudin.
Saripudin menegaskan, siapa pun masyarakat umum bisa mengikuti penerimaan CPNS sesuai dengan syarat yang ditentukan. BKPP akan mengumumkan secara terbuka apabila sudah ada petunjuk dari pemerintah pusat.
Meski peluang P3K lebih besar dari pelamar umum, namun persyaratan dan perlakuan dalam penerimaan CPNS semua sama, tidak ada yang membedakan, termasuk ikut tes pada awal tahun 2020 mendatang. Hanya, pembagian persentase saja yang berbeda.