Palangka Raya, (ANTARA) - Prakirawan Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya, Muhammad Arif Rahman mengimbau warga di Provinsi Kalimantan Tengah mewaspadai potensi angin kencang disertai petir.
"Sejumlah wilayah Kalimantan Tengah bagian utara hingga tengah berpotensi hujan. Sesaat sebelum hujan turun agar masyarakat mesti mewaspadai potensi terjadinya angin kencang disertai petir," katanya saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Senin.
Ia menjelaskan bahwa angin kencang dan petir itu merupakan pertanda turunya hujan di suatu wilayah.
Baca juga: BMKG perkirakan hari ini wilayah Kalteng diguyur hujan ringan
Baca juga: Hujan deras mengguyur Kotim ternyata hujan buatan
Pihaknya memprakirakan sejumlah wilayah di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" bagian utara dan tengah selama tiga hari mendatang akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Untuk itu kami mengimbau masyarakat dapat memotong pohon atau dahan kering di sekitar lingkungan masing-masing untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pohon tumbang dan ranting patah," katanya.
Di sisi lain, hingga pukul 13.00 WIB, dengan menggunakan Satelit Himawari pihaknya mendapati sembilan titik panas atau "hot spot" terpantau di wilayah Kalimantan Tengah.
Sembilan titik panas itu berada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kaupaten Kapuas, barito Selatan, Barito Timur dan Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Tingkat kepercayaan titik panas itu di bawah 70 persen atau antara 50-60 persen. Saat ini kondisi lahan di wilayah Kalimantan Tengah juga tidak mudah terbakar kecuali Kalteng bagian selatan," katanya.
Berdasarkan pantauan satelit, secara umum untuk wilayah Kalimantan Tengah pada hari ini juga tak didapati kabut asap dan yang tampak justru awan-awan yang dapat menjadi hujan, demikian Muhammad Arif Rahman.
Baca juga: BMKG sebut hujan mampu kurangi titik panas di Kalteng
Baca juga: 'Tampurung Kalui' antara mitos dan fakta
"Sejumlah wilayah Kalimantan Tengah bagian utara hingga tengah berpotensi hujan. Sesaat sebelum hujan turun agar masyarakat mesti mewaspadai potensi terjadinya angin kencang disertai petir," katanya saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Senin.
Ia menjelaskan bahwa angin kencang dan petir itu merupakan pertanda turunya hujan di suatu wilayah.
Baca juga: BMKG perkirakan hari ini wilayah Kalteng diguyur hujan ringan
Baca juga: Hujan deras mengguyur Kotim ternyata hujan buatan
Pihaknya memprakirakan sejumlah wilayah di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" bagian utara dan tengah selama tiga hari mendatang akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Untuk itu kami mengimbau masyarakat dapat memotong pohon atau dahan kering di sekitar lingkungan masing-masing untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pohon tumbang dan ranting patah," katanya.
Di sisi lain, hingga pukul 13.00 WIB, dengan menggunakan Satelit Himawari pihaknya mendapati sembilan titik panas atau "hot spot" terpantau di wilayah Kalimantan Tengah.
Sembilan titik panas itu berada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kaupaten Kapuas, barito Selatan, Barito Timur dan Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Tingkat kepercayaan titik panas itu di bawah 70 persen atau antara 50-60 persen. Saat ini kondisi lahan di wilayah Kalimantan Tengah juga tidak mudah terbakar kecuali Kalteng bagian selatan," katanya.
Berdasarkan pantauan satelit, secara umum untuk wilayah Kalimantan Tengah pada hari ini juga tak didapati kabut asap dan yang tampak justru awan-awan yang dapat menjadi hujan, demikian Muhammad Arif Rahman.
Baca juga: BMKG sebut hujan mampu kurangi titik panas di Kalteng
Baca juga: 'Tampurung Kalui' antara mitos dan fakta