Sampit (ANTARA) - Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mendadak ramai dengan kedatangan dua tokoh yang datang bersamaan dan sama-sama menyerahkan berkas pendaftaran sebagai bakal calon bupati yakni Suprianti Rambat dan Iwan Setia Putra.
"Kami datang bersamaan sebagai bentuk kekompakan kami. Soal nanti keputusan partai seperti apa, kita serahkan kepada partai. Kami akan mengikuti," kata Suprianti di Sampit, Kamis.
Dua tokoh ini sudah dikenal berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa. Suprianti merupakan pengusaha sukses di bidang properti dan perhotelan, sekaligus istri dari Rambat yang merupakan anggota DPRD Kotawaringin dari PKB. Sementara itu Iwan Setia Putra atau akrab disapa Babe memang merupakan politisi PKB.
Suasana kedatangan mereka cukup meriah karena disertai puluhan pendukung, bahkan diiringi kelompok rebana. Banyak yang sempat mengira mereka akan mendaftar sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati, namun ternyata mereka sama-sama mendaftar sebagai bakal calon bupati.
Suprianti Rambat mengaku sangat siap untuk bersaing dalam pemilu kepala daerah Kotawaringin Timur pada 23 September 2020 nanti. Sebelumnya dia bahkan sudah mendaftar ke Partai Gerindra dan Nasdem, serta rencananya juga mendaftar ke PAN dan Demokrat.
"Kami peduli dengan rakyat. Selama ini saya juga bergelut di dunia perumahan bersubsidi untuk membantu masyarakat. Untuk calon pendamping (calon wakil bupati) sudah ada gambaran, tapi saat ini masih menunggu hasil survei. Awal atau akhir Desember akan saya umumkan," kata Suprianti.
Sementara Iwan Setia Putra mengaku terpanggil untuk mencalonkan diri menjadi bupati karena ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat. Politisi PKB ini mendaftar ke Partai Golkar karena tidak ada partai di Kotawaringin Timur yang memenuhi syarat mengusung sendiri pasangan calon kepala daerah sehingga harus berkoalisi.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Babe mengaku juga mendaftar ke Partai Nasdem. Dia siap mengikuti aturan partai terkait penjaringan calon kepala daerah tersebut.
"Saya sudah cukup lama dan sangat paham persoalan Kotawaringin Timur sehingga tahu apa yang harus dilakukan terhadap kondisi rakyat dan investasi demi kemajuan dan kesejahteraan," ujar Iwan.
Sementara itu Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Golkar Kotawaringin Timur Irwan Tulus Subakti mengatakan, Suprianti Rambat dan Iwan Setia Putra merupakan tokoh urutan delapan dan sembilan yang mendaftar ke Partai Golkar.
"Pertarungan pilkada akan cukup sengit karena diisi oleh putra dan putri terbaik. Banyak pilihan calon yang berkualitas sehingga harapannya kepemimpinan nanti bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kotawaringin Timur Joni Abdi menjelaskan, pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati dalam penjaringan ini dibuka hingga 30 Oktober 2019. Selanjutnya akan digelar rapat pleno diperluas yang melibatkan organisasi sayap dan pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: Halikinnor mendaftar calon bupati, begini tanggapan Partai Golkar Kotim
Baca juga: Duet birokrat provinsi dan kepala desa ramaikan persaingan pilkada Kotim
Survei dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya akan menjadi acuan. Bakal calon bupati dan wakil bupati disarankan juga mendaftar ke partai politik lainnya. Partai Golkar memperoleh enam kursi di DPRD sehingga harus berkoalisi untuk menambah minimal dua kursi agar bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Bakal calon bupati dan wakil bupati disarankan melakukan komunikasi dengan pengurus Partai Golkar di kecamatan. Keberadaan mereka strategis karena bisa merekomendasikan nama bakal calon untuk diusulkan ke DPP Partai Golkar.
Sementara itu, saat ini sejumlah nama bakal calon bupati dan wakil bupati lainnya juga makin mengemuka, diantaranya HM Jhon Krisli, HM Taufiq Mukri, Yoyo Sugeng Triyogo, Parimus, Redy Setiawan, Supriadi, Heriansyah, Ferry Khaidir, Zaman, Halikinnor, Aswin Noor, Nurul Edy, Sanggul Lumban Gaol, Siyono, Akhmad Sarwo Oboy, Sutik,Sanidin, Ahyar Umar, Irawati, Modika Latifah Munawarah dan lainnya.
Baca juga: Supian Hadi dan Nadalsyah makin akrab jelang pilkada
"Kami datang bersamaan sebagai bentuk kekompakan kami. Soal nanti keputusan partai seperti apa, kita serahkan kepada partai. Kami akan mengikuti," kata Suprianti di Sampit, Kamis.
Dua tokoh ini sudah dikenal berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa. Suprianti merupakan pengusaha sukses di bidang properti dan perhotelan, sekaligus istri dari Rambat yang merupakan anggota DPRD Kotawaringin dari PKB. Sementara itu Iwan Setia Putra atau akrab disapa Babe memang merupakan politisi PKB.
Suasana kedatangan mereka cukup meriah karena disertai puluhan pendukung, bahkan diiringi kelompok rebana. Banyak yang sempat mengira mereka akan mendaftar sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati, namun ternyata mereka sama-sama mendaftar sebagai bakal calon bupati.
Suprianti Rambat mengaku sangat siap untuk bersaing dalam pemilu kepala daerah Kotawaringin Timur pada 23 September 2020 nanti. Sebelumnya dia bahkan sudah mendaftar ke Partai Gerindra dan Nasdem, serta rencananya juga mendaftar ke PAN dan Demokrat.
"Kami peduli dengan rakyat. Selama ini saya juga bergelut di dunia perumahan bersubsidi untuk membantu masyarakat. Untuk calon pendamping (calon wakil bupati) sudah ada gambaran, tapi saat ini masih menunggu hasil survei. Awal atau akhir Desember akan saya umumkan," kata Suprianti.
Sementara Iwan Setia Putra mengaku terpanggil untuk mencalonkan diri menjadi bupati karena ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat. Politisi PKB ini mendaftar ke Partai Golkar karena tidak ada partai di Kotawaringin Timur yang memenuhi syarat mengusung sendiri pasangan calon kepala daerah sehingga harus berkoalisi.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Babe mengaku juga mendaftar ke Partai Nasdem. Dia siap mengikuti aturan partai terkait penjaringan calon kepala daerah tersebut.
"Saya sudah cukup lama dan sangat paham persoalan Kotawaringin Timur sehingga tahu apa yang harus dilakukan terhadap kondisi rakyat dan investasi demi kemajuan dan kesejahteraan," ujar Iwan.
Sementara itu Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Golkar Kotawaringin Timur Irwan Tulus Subakti mengatakan, Suprianti Rambat dan Iwan Setia Putra merupakan tokoh urutan delapan dan sembilan yang mendaftar ke Partai Golkar.
"Pertarungan pilkada akan cukup sengit karena diisi oleh putra dan putri terbaik. Banyak pilihan calon yang berkualitas sehingga harapannya kepemimpinan nanti bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kotawaringin Timur Joni Abdi menjelaskan, pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati dalam penjaringan ini dibuka hingga 30 Oktober 2019. Selanjutnya akan digelar rapat pleno diperluas yang melibatkan organisasi sayap dan pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: Halikinnor mendaftar calon bupati, begini tanggapan Partai Golkar Kotim
Baca juga: Duet birokrat provinsi dan kepala desa ramaikan persaingan pilkada Kotim
Survei dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya akan menjadi acuan. Bakal calon bupati dan wakil bupati disarankan juga mendaftar ke partai politik lainnya. Partai Golkar memperoleh enam kursi di DPRD sehingga harus berkoalisi untuk menambah minimal dua kursi agar bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Bakal calon bupati dan wakil bupati disarankan melakukan komunikasi dengan pengurus Partai Golkar di kecamatan. Keberadaan mereka strategis karena bisa merekomendasikan nama bakal calon untuk diusulkan ke DPP Partai Golkar.
Sementara itu, saat ini sejumlah nama bakal calon bupati dan wakil bupati lainnya juga makin mengemuka, diantaranya HM Jhon Krisli, HM Taufiq Mukri, Yoyo Sugeng Triyogo, Parimus, Redy Setiawan, Supriadi, Heriansyah, Ferry Khaidir, Zaman, Halikinnor, Aswin Noor, Nurul Edy, Sanggul Lumban Gaol, Siyono, Akhmad Sarwo Oboy, Sutik,Sanidin, Ahyar Umar, Irawati, Modika Latifah Munawarah dan lainnya.
Baca juga: Supian Hadi dan Nadalsyah makin akrab jelang pilkada