Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono atau Cak Lontong mengungkapkan banyak tokoh dan figur publik ingin bergabung di tim pemenangan pasangan bakal calon gubernur-bakal wakil gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI Jakarta tersebut.
"Banyak sekali teman-teman (figur publik) yang menghubungi saya secara pribadi ingin bergabung di tim ini. Tentunya ini akan jadi pertimbangan kami," kata dia di Jakarta, Minggu.
Menurut Cak Lontong, permintaan bergabung ini
membuktikan dukungan sekaligus modal yang dibutuhkan guna membantu tim pemenangan.
Dia lalu mengatakan posisinya sebagai ketua tim pemenangan pasangan bakal calon gubernur dan bakal wakil gubernur di Pilkada Jakarta sebagai pelengkap.
Baca juga: Cak Lontong jadi Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno
Ini diakuinya bukan posisi yang seperti biasanya karena dia biasanya menghibur. "Saya hanya pelengkap saja karena yang di samping kanan (Pramono Anung) dan kiri saya (Rano Karno) calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta," kata dia.
Cak Lontong kemudian ditanya awak media terkait strategi dalam membantu memenangkan calon yang diusungnya. Dia mengatakan sudah mengantongi strategi untuk tim pemenangan namun setidaknya untuk saat ini tak bersedia membocorkannya kepada publik.
Pramono Anung dan Rano Karno sempat menyatakan ingin berpolitik dengan riang gembira dalam Pilkada Jakarta. Terkait ini, Cak Lontong mengatakan bahwa tawa merupakan sebuah konsep pendekatan termasuk dalam menggaet para pemilih rasional.
"Tertawa itu identifikasi sebuah kerasionalitasan. Jadi orang yang rasional itu pasti punya 'sense of humor'. Yang rasional itu bisa kita gunakan untuk mengontrol tertawa. Tertawa itu sehat tapi semua ada batasannya," tutur dia.
Baca juga: Pengamat: Penunjukan artis jadi ketua timses itu cara raih popularitas
Pramono Anung pada Kamis (5/9) menyebutkan Cak Lontong sebagai sosok seniman dan komedian yang bisa membawa kegembiraan di tengah riuhnya politik tanah air.
Terlebih Cak Lontong sudah terlibat dalam politik praktis sejak 2014, termasuk terlibat dalam kampanye Jokowi-Jusuf Kalla.
Pramono bersama Rano Karno ingin politik yang membawa kegembiraan, tetapi bekerja keras.