Sampit (ANTARA) - Halikinnor yang merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mendapat sambutan hangat saat datang ke kantor sekretariat Partai Golkar setempat untuk mendaftar sebagai bakal calon bupati.
"Kami menyebutnya, Pak Halikinnor ini memiliki gen Partai Golkar karena banyak keluarganya yang merupakan tokoh Partai Golkar di Kalimantan Tengah. Makanya beliau datang ke sekretariat ini ibarat datang ke rumah sendiri," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kotawaringin Timur Joni Abdi di Sampit, Senin.
Kedatangan Halikinnor mendapat sambutan hangat. Dia bahkan diberi kalungan bunga saat hendak memasuki sekretariat Partai Golkar Kotawaringin Timur.
"Sambutannya sangat luar biasa. Baru kali ini saya sampai diberi kalungan bunga dan dijamu makan seperti ini," puji Halikinnor.
Halikinnor mengaku sengaja juga mendaftarkan diri dalam penjaringan calon kepala daerah yang dilaksanakan oleh Partai Golkar. Dia berharap partai berlambang pohon beringin ini akan mengusungnya sebagai calon bupati Kotawaringin Timur dalam pemilu kepala daerah 23 September 2020 nanti.
Partai Golkar merupakan partai kelima yang didatangi Halikinnor untuk mendaftarkan diri. Sebelumnya dia juga mendaftar ke PDIP, Partai Demokrat, Nasdem dan Gerindra. Dia mengaku akan mendaftar ke seluruh partai yang membuka penjaringan.
Sebagai seorang aparatur sipil negara, Halikinnor sadar dirinya tidak memiliki partai politik sebagai perahu. Untuk itulah dia mendaftar ke seluruh partai, apalagi tidak ada satupun partai politik di Kotawaringin Timur yang bisa mengusung sendiri calon bupati dan wakil bupati sehingga mereka harus berkoalisi.
Halikinnor menilai, Golkar merupakan partai yang sudah berpengalaman. Dia pun siap mengikuti semua aturan terkait penjaringan calon kepala daerah yang diberlakukan di partai itu.
"Saya sudah menjadi Sekretaris Daerah, ini pangkat tertinggi di ASN. Tapi kalau dipercaya menjadi bupati, maka saya bisa berbuat lebih maksimal untuk masyarakat Kotawaringin Timur karena kewenangan bupati lebih luas. Saya siap mengundurkan diri dari ASN jika ditetapkan sebagai calon bupati oleh KPU," jelas Halikinnor.
Disinggung soal kandidat bakal calon wakil bupati, Halikinnor mengaku sudah ada beberapa kandidat. Namun jika dia diusung menjadi calon bupati maka terkait penentuan calon wakil bupati akan dikoordinasikan dengan partai politik pengusung.
Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Partai Golkar Kotawaringin Timur Irwan Tulus Subekti mengatakan, semua pendaftar nantinya akan diverifikasi, melalui survei internal, baru kemudian diusulkan ke DPP Partai Golkar.
"Tim penjaringan ini independen dan berjalan sesuai prosedur. Apapun hasilnya nanti, itu melalui proses yang dilaksanakan sebagaimana mestinya," tegasnya.
Baca juga: Elite politik Kotim diimbau jadi teladan jaga kondusivitas daerah
Baca juga: Gerindra buka pendaftaran tahap dua calon bupati dan wakil bupati Kotim
Baca juga: Pengusaha kuliner Kotim ini daftar jadi calon bupati
Pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati dalam penjaringan ini dibuka hingga 30 Oktober 2019. Selanjutnya akan digelar rapat pleno diperluas yang melibatkan organisasi sayap dan pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Tengah.
Survei dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya akan menjadi acuan. Bakal calon bupati dan wakil bupati disarankan juga mendaftar ke partai politik lainnya karena harus ada koalisi agar bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Bakal calon bupati dan wakil bupati disarankan melakukan komunikasi dengan pengurus Partai Golkar di kecamatan. Keberadaan mereka strategis karena bisa merekomendasikan nama bakal calon untuk diusulkan ke DPP Partai Golkar.
Sementara itu, saat ini sejumlah nama menyatakan siap bersaing dalam pilkada 2020. Mereka diantaranya Halikinnor, Supriadi, Muhammad Jhon Krisli, Muhammad Taufiq Mukri, Muhammad Arsyad, Parimus, Alexius, Redy Setiawan, Sanggul Lumban Gaol, Suprianti Rambat, Yoyo Sugeng Triyogo dan lainnya.
Baca juga: Ini profesi dan jabatan yang dilarang memberi dukungan kepada calon perseorangan
"Kami menyebutnya, Pak Halikinnor ini memiliki gen Partai Golkar karena banyak keluarganya yang merupakan tokoh Partai Golkar di Kalimantan Tengah. Makanya beliau datang ke sekretariat ini ibarat datang ke rumah sendiri," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kotawaringin Timur Joni Abdi di Sampit, Senin.
Kedatangan Halikinnor mendapat sambutan hangat. Dia bahkan diberi kalungan bunga saat hendak memasuki sekretariat Partai Golkar Kotawaringin Timur.
"Sambutannya sangat luar biasa. Baru kali ini saya sampai diberi kalungan bunga dan dijamu makan seperti ini," puji Halikinnor.
Halikinnor mengaku sengaja juga mendaftarkan diri dalam penjaringan calon kepala daerah yang dilaksanakan oleh Partai Golkar. Dia berharap partai berlambang pohon beringin ini akan mengusungnya sebagai calon bupati Kotawaringin Timur dalam pemilu kepala daerah 23 September 2020 nanti.
Partai Golkar merupakan partai kelima yang didatangi Halikinnor untuk mendaftarkan diri. Sebelumnya dia juga mendaftar ke PDIP, Partai Demokrat, Nasdem dan Gerindra. Dia mengaku akan mendaftar ke seluruh partai yang membuka penjaringan.
Sebagai seorang aparatur sipil negara, Halikinnor sadar dirinya tidak memiliki partai politik sebagai perahu. Untuk itulah dia mendaftar ke seluruh partai, apalagi tidak ada satupun partai politik di Kotawaringin Timur yang bisa mengusung sendiri calon bupati dan wakil bupati sehingga mereka harus berkoalisi.
Halikinnor menilai, Golkar merupakan partai yang sudah berpengalaman. Dia pun siap mengikuti semua aturan terkait penjaringan calon kepala daerah yang diberlakukan di partai itu.
"Saya sudah menjadi Sekretaris Daerah, ini pangkat tertinggi di ASN. Tapi kalau dipercaya menjadi bupati, maka saya bisa berbuat lebih maksimal untuk masyarakat Kotawaringin Timur karena kewenangan bupati lebih luas. Saya siap mengundurkan diri dari ASN jika ditetapkan sebagai calon bupati oleh KPU," jelas Halikinnor.
Disinggung soal kandidat bakal calon wakil bupati, Halikinnor mengaku sudah ada beberapa kandidat. Namun jika dia diusung menjadi calon bupati maka terkait penentuan calon wakil bupati akan dikoordinasikan dengan partai politik pengusung.
Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Partai Golkar Kotawaringin Timur Irwan Tulus Subekti mengatakan, semua pendaftar nantinya akan diverifikasi, melalui survei internal, baru kemudian diusulkan ke DPP Partai Golkar.
"Tim penjaringan ini independen dan berjalan sesuai prosedur. Apapun hasilnya nanti, itu melalui proses yang dilaksanakan sebagaimana mestinya," tegasnya.
Baca juga: Elite politik Kotim diimbau jadi teladan jaga kondusivitas daerah
Baca juga: Gerindra buka pendaftaran tahap dua calon bupati dan wakil bupati Kotim
Baca juga: Pengusaha kuliner Kotim ini daftar jadi calon bupati
Pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati dalam penjaringan ini dibuka hingga 30 Oktober 2019. Selanjutnya akan digelar rapat pleno diperluas yang melibatkan organisasi sayap dan pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Tengah.
Survei dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya akan menjadi acuan. Bakal calon bupati dan wakil bupati disarankan juga mendaftar ke partai politik lainnya karena harus ada koalisi agar bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Bakal calon bupati dan wakil bupati disarankan melakukan komunikasi dengan pengurus Partai Golkar di kecamatan. Keberadaan mereka strategis karena bisa merekomendasikan nama bakal calon untuk diusulkan ke DPP Partai Golkar.
Sementara itu, saat ini sejumlah nama menyatakan siap bersaing dalam pilkada 2020. Mereka diantaranya Halikinnor, Supriadi, Muhammad Jhon Krisli, Muhammad Taufiq Mukri, Muhammad Arsyad, Parimus, Alexius, Redy Setiawan, Sanggul Lumban Gaol, Suprianti Rambat, Yoyo Sugeng Triyogo dan lainnya.
Baca juga: Ini profesi dan jabatan yang dilarang memberi dukungan kepada calon perseorangan