Banjarmasin (ANTARA) - Satu persatu para tokoh bermunculan untuk perebutan kursi wali kota Banjarmasin periode 2021-2026, tak terkecuali anggota DPRD Kota Banjarmasin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Zainal Hakim yang juga berminat bertarung di Pilkada 2020 ini.
Menurut Zainal saat di kantor DPC PKB Kota Banjarmasin di jalan Gunung Sari, Banjarmasin Barat, Minggu, dirinya akan mendaftar pada penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, khususnya di partainya.
"Tentunya saya akan melihat dulu bagaimana respon pendukung saya dengan keputusan ini, kalau dorongannya kuat, Bismillahirrahmanirrahim, saya mendaftar," ujarnya.
Dia pun memiliki cita-cita jika memang ditakdirkan menjadi pemimpin di ibukota provinsi ini, yakni, salah satunya ingin membuat sebuah mesjid agung dengan seribu kubah.
Hal tersebut, ungkap anggota legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banjarmasin Utara ini, karena dirinya ingin daerahnya ini harus memiliki ikon sebagai kota yang religi.
"Setidaknya daerah kita memiliki mesjid agung seperti yang ada di Kota Aceh, memiliki fasilitas seperti mesjid Madinah, indah sekali dan jadi ikon wisata religi daerah itu," ucap politisi yang sudah dua periode terpilih ini.
Selain itu tentunya ada hal lain yang menggugah dirinya untuk menjadi kepala daerah, yakni, untuk perbaikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut dia, selama ini pelayanan kepada masyarakat oleh pemerintah kota belum begitu maksimal, baik di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.
"Kita sudah berusaha memperjuangkan ini di legislatif, tapi akan lebih maksimal jika menjadi pemegang kebijakan langsung di pemerintahan," tuturnya.
Meski keinginannya sudah kuat untuk maju pada Pilkada 2020 ini, namun sebagai kader partai yang baik, dirinya tetap akan mentaati pada keputusan partai apakah diputuskan untuk diusung atau tidak.
"Termasuk posisi sebagai apa, kita serahkan keputusan ke partai," ujarnya.
Menurut Zainal saat di kantor DPC PKB Kota Banjarmasin di jalan Gunung Sari, Banjarmasin Barat, Minggu, dirinya akan mendaftar pada penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, khususnya di partainya.
"Tentunya saya akan melihat dulu bagaimana respon pendukung saya dengan keputusan ini, kalau dorongannya kuat, Bismillahirrahmanirrahim, saya mendaftar," ujarnya.
Dia pun memiliki cita-cita jika memang ditakdirkan menjadi pemimpin di ibukota provinsi ini, yakni, salah satunya ingin membuat sebuah mesjid agung dengan seribu kubah.
Hal tersebut, ungkap anggota legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banjarmasin Utara ini, karena dirinya ingin daerahnya ini harus memiliki ikon sebagai kota yang religi.
"Setidaknya daerah kita memiliki mesjid agung seperti yang ada di Kota Aceh, memiliki fasilitas seperti mesjid Madinah, indah sekali dan jadi ikon wisata religi daerah itu," ucap politisi yang sudah dua periode terpilih ini.
Selain itu tentunya ada hal lain yang menggugah dirinya untuk menjadi kepala daerah, yakni, untuk perbaikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut dia, selama ini pelayanan kepada masyarakat oleh pemerintah kota belum begitu maksimal, baik di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.
"Kita sudah berusaha memperjuangkan ini di legislatif, tapi akan lebih maksimal jika menjadi pemegang kebijakan langsung di pemerintahan," tuturnya.
Meski keinginannya sudah kuat untuk maju pada Pilkada 2020 ini, namun sebagai kader partai yang baik, dirinya tetap akan mentaati pada keputusan partai apakah diputuskan untuk diusung atau tidak.
"Termasuk posisi sebagai apa, kita serahkan keputusan ke partai," ujarnya.