Jakarta (ANTARA) - Mantan pelatih Manchester United Jose Mourinho mengutarakan kekesalannya setelah menyaksikan inkonsistensi penggunaan Video Assistance Referee (VAR) saat berlangsung duel antara Liverpool dan Manchester City di ajang Liga Inggris pekan ini.
Mourinho mempertanyakan gol yang diciptakan oleh pemain Liverpool Fabinho pada menit ke-6 babak pertama. The Reds akhirnya menang 3-1 atas Manchester City.
Tujuh menit kemudian Mohamed Salah menggandakan keunggulan Liverpool. Dalam tayangan ulang, posisi pemain berpaspor Mesir itu sedikit offside.
Mourinho lantas mempertanyakan keputusan yang diambil dengan berpatokan kepada VAR. Ia lantas kecewa dengan penggunaan dan pemanfaatan VAR dalam pertandingan.
Baca juga: Drama video asisten wasit di Liga Inggris
"Saya sudah berulangkali bicara mengenai soal itu. Pertanyaan utamanya, soal konsistensi," kata Mourinho pada Sky Sports pasca-pertandingan.
"Hal itu benar-benar membuat saya sedih dalam pertandingan ini, pada saat ini. Akhir pekan itu, diputuskan bukan penalti dan minggu depan, bisa saja diputuskan jadi penalti. Bagi saya, itulah poin krusialnya."
"Pertandingan berlangsung menarik. Banyak hal yang patut dibicarakan dan didiskusikan tentang pertandingan itu, tetapi saya pikir sudah cukuplah."
Baca juga: Usai main imbang dengan MU, Klopp kritik sistem VAR 'tak masuk akal'
Berbicara sebelum pertandingan, mantan bos Chelsea memprediksi bahwa Liverpool kemungkinan dapat mengalahkan Manchester City.
Rekor Mourinho sendiri saat melawan The Reds dalam beberapa tahun terakhir tidak begitu mengesankan, bahkan ia memuji racikan taktik yang dibuat Juergen Klopp sebagai pelatih Liverpool.
"Mari kita lupakan saat saya kali terakhir bermain di sini. Saat itu, saya berada di sini, dan saya kalah 1-3 dan saya dipecat," katanya.
"Selain itu, setiap kali saya menghadapi Liverpool, saya justru tidak memiliki tim yang sebagus Liverpool. Saya senantiasa khawatir dengan empat pemain bertahan saya," kata Mourinho.
Baca juga: Dua kali gol dianulir teknologi VAR, Tottenham kalah atas Leicester
Baca juga: MU dan Wolves keluhkan penggunaan VAR
Baca juga: Merasa kecewa, Guardiola minta VAR segera diperbaiki
Mourinho mempertanyakan gol yang diciptakan oleh pemain Liverpool Fabinho pada menit ke-6 babak pertama. The Reds akhirnya menang 3-1 atas Manchester City.
Tujuh menit kemudian Mohamed Salah menggandakan keunggulan Liverpool. Dalam tayangan ulang, posisi pemain berpaspor Mesir itu sedikit offside.
Mourinho lantas mempertanyakan keputusan yang diambil dengan berpatokan kepada VAR. Ia lantas kecewa dengan penggunaan dan pemanfaatan VAR dalam pertandingan.
Baca juga: Drama video asisten wasit di Liga Inggris
"Saya sudah berulangkali bicara mengenai soal itu. Pertanyaan utamanya, soal konsistensi," kata Mourinho pada Sky Sports pasca-pertandingan.
"Hal itu benar-benar membuat saya sedih dalam pertandingan ini, pada saat ini. Akhir pekan itu, diputuskan bukan penalti dan minggu depan, bisa saja diputuskan jadi penalti. Bagi saya, itulah poin krusialnya."
"Pertandingan berlangsung menarik. Banyak hal yang patut dibicarakan dan didiskusikan tentang pertandingan itu, tetapi saya pikir sudah cukuplah."
Baca juga: Usai main imbang dengan MU, Klopp kritik sistem VAR 'tak masuk akal'
Berbicara sebelum pertandingan, mantan bos Chelsea memprediksi bahwa Liverpool kemungkinan dapat mengalahkan Manchester City.
Rekor Mourinho sendiri saat melawan The Reds dalam beberapa tahun terakhir tidak begitu mengesankan, bahkan ia memuji racikan taktik yang dibuat Juergen Klopp sebagai pelatih Liverpool.
"Mari kita lupakan saat saya kali terakhir bermain di sini. Saat itu, saya berada di sini, dan saya kalah 1-3 dan saya dipecat," katanya.
"Selain itu, setiap kali saya menghadapi Liverpool, saya justru tidak memiliki tim yang sebagus Liverpool. Saya senantiasa khawatir dengan empat pemain bertahan saya," kata Mourinho.
Baca juga: Dua kali gol dianulir teknologi VAR, Tottenham kalah atas Leicester
Baca juga: MU dan Wolves keluhkan penggunaan VAR
Baca juga: Merasa kecewa, Guardiola minta VAR segera diperbaiki