Sampit (ANTARA) - Ada sifat khas yang seakan melekat pada sosok Ketua DPW Partai Amanat Nasional Kalimantan Tengah yang juga Bupati Seruyan dua periode H Darwan Ali semasa hidup, yakni suka bersedekah.
"Kabar bahwa beliau itu suka bersedekah, memang benar. Dan itu tidak hanya dilakukan beliau terhadap masyarakat Kabupaten Seruyan saat beliau menjabat bupati, tetapi di manapun. Pernah saat perjalanan ke Banjarmasin, mendadak beliau meminta mobil berhenti, ternyata beliau turun untuk bersedekah kepada seorang ibu tua di pinggir jalan," kata H Dedi Purwanto di Sampit, Selasa.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Publik Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur yang juga Pelaksana Tugas Camat Cempaga ini pernah enam tahun menjadi ajudan Darwan Ali semasa menjabat Bupati Seruyan. Dia sudah sangat mengenal keseharian almarhum saat di tempat tugas maupun di rumah.
Dedi mengenang almarhum Darwan Ali sebagai sosok orang yang disiplin, berwibawa, kuat ingatan dan cerdas. Bupati Seruyan periode 2003-2008 dan 2008-2013 itu juga sangat memperhatikan kelima anaknya.
Pria kelahiran Desa Sembuluh Kecamatan Danau Sembuluh 20 Oktober 1955 itu selalu bangun subuh. Usai shalat subuh, Darwan Ali biasanya menyimak informasi dari televisi dan koran, selanjutnya mulai menerima tamu yang biasanya sudah ada sebelum dia berangkat ke kantor.
Saat belum ada jembatan di Kuala Pembuang Ibu Kota Kabupaten Seruyan, kata Dedi, warga sudah hafal dengan kebiasaan Darwan Ali yang memang suka bersedekah. Warga yang ada di dermaga penyeberangan sering diberi uang oleh bupati berlatar belakang pengusaha tersebut.
"Beliau sering bercerita merasa tidak enak hati jika tidak bisa membantu orang lain, apalagi orang tersebut dengan sengaja datang meminta tolong," kata Dedi.
Darwan Ali juga menunjukkan perhatiannya pada dunia pendidikan. Bahkan sebuah perguruan tinggi di Kabupaten Kotawaringin Timur melekatkan nama Darwan Ali sebagai nama kampus mereka yaitu Universitas Darwan Ali.
Tidak heran jika kepergian Darwan Ali membuat banyak orang berduka. Ratusan pelayat memadati rumah duka di Jalan Achmad Yani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Sejumlah tokoh daerah dari Kotawaringin Timur, Seruyan dan Palangka Raya juga terlihat datang melayat.
Wahyudi K Anwar adalah salah satu pelayat yang datang. Pria yang pernah menjadi Bupati Kotawaringin Timur selama dua periode, cukup mengenal sosok Darwan Ali. Apalagi, sebelum menjadi Bupati Seruyan, Darwan Ali yang merupakan pengusaha, cukup lama berkiprah di Kotawaringin Timur, bahkan pernah menjadi Ketua Gapensi setempat.
Baca juga: Darwan Ali tutup usia, dimakamkan di kampung halaman
"Darwan Ali sosok yang baik, mudah-mudahan mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah. Dia berjasa membawa kemajuan bagi Seruyan selama dua periode memimpin kabupaten itu," kata Wahyudi.
Wakil Bupati Kotawaringin Timur HM Taufiq Mukri juga mengaku sudah lama mengenal Darwan Ali di Sampit, sejak almarhum belum menjabat Bupati Seruyan. Dia cukup sering bertemu ketika sama-sama masih aktif menggeluti olahraga tenis lapangan.
"Almarhum itu sederhana, bersahaja dan bersahabat. Kami merasa sangat kehilangan salah satu putra terbaik di Kotawaringin Timur dan Seruyan," kata Taufiq saat melayat.
Menurut Taufiq, kebiasaan Darwan Ali yang suka bekerja keras, patut menjadi teladan baik bagi generasi muda. Pencapaiannya menjadi bupati selama dua periode, membuktikan kemampuannya memotivasi diri untuk sukses di dunia politik yang awalnya baru baginya.
"Saya mendoakan semoga almarhum diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Semoga anak-anak almarhum juga menjadi orang-orang sukses," kata Taufiq.
Darwan Ali meninggalkan lima orang anak. Empat anaknya juga terjun di politik yakni Ahmad Ruswandi yang pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Seruyan, Iswanti yang saat ini menjabat Wakil Bupati Seruyan, Muhammad Rudini yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur sekaligus Ketua DPC PAN Kotawaringin Timur dan Rizki Amalia yang menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
Rudini menyampaikan permohonan maafnya jika ada kesalahan dan kekhilafan sang ayah semasa hidup. Dia juga memohon doa agar sang ayah diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Sementara itu, jenazah Darwan Ali tiba di rumah duka sekitar pukul 07.40 WIB setelah diterbangkan dari Jakarta. Politisi senior ini dikabarkan meninggal akibat gangguan jantung yang dideritanya.
Jenazah sempat disemayamkan dan dishalatkan di rumah duka di Jalan Achmad Yani Sampit. Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah diberangkatkan menuju Desa Sembuluh Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan untuk dimakamkan di kampung kelahirannya tersebut, berdampingan dengan makam orangtuanya.
"Kabar bahwa beliau itu suka bersedekah, memang benar. Dan itu tidak hanya dilakukan beliau terhadap masyarakat Kabupaten Seruyan saat beliau menjabat bupati, tetapi di manapun. Pernah saat perjalanan ke Banjarmasin, mendadak beliau meminta mobil berhenti, ternyata beliau turun untuk bersedekah kepada seorang ibu tua di pinggir jalan," kata H Dedi Purwanto di Sampit, Selasa.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Publik Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur yang juga Pelaksana Tugas Camat Cempaga ini pernah enam tahun menjadi ajudan Darwan Ali semasa menjabat Bupati Seruyan. Dia sudah sangat mengenal keseharian almarhum saat di tempat tugas maupun di rumah.
Dedi mengenang almarhum Darwan Ali sebagai sosok orang yang disiplin, berwibawa, kuat ingatan dan cerdas. Bupati Seruyan periode 2003-2008 dan 2008-2013 itu juga sangat memperhatikan kelima anaknya.
Pria kelahiran Desa Sembuluh Kecamatan Danau Sembuluh 20 Oktober 1955 itu selalu bangun subuh. Usai shalat subuh, Darwan Ali biasanya menyimak informasi dari televisi dan koran, selanjutnya mulai menerima tamu yang biasanya sudah ada sebelum dia berangkat ke kantor.
Saat belum ada jembatan di Kuala Pembuang Ibu Kota Kabupaten Seruyan, kata Dedi, warga sudah hafal dengan kebiasaan Darwan Ali yang memang suka bersedekah. Warga yang ada di dermaga penyeberangan sering diberi uang oleh bupati berlatar belakang pengusaha tersebut.
"Beliau sering bercerita merasa tidak enak hati jika tidak bisa membantu orang lain, apalagi orang tersebut dengan sengaja datang meminta tolong," kata Dedi.
Darwan Ali juga menunjukkan perhatiannya pada dunia pendidikan. Bahkan sebuah perguruan tinggi di Kabupaten Kotawaringin Timur melekatkan nama Darwan Ali sebagai nama kampus mereka yaitu Universitas Darwan Ali.
Tidak heran jika kepergian Darwan Ali membuat banyak orang berduka. Ratusan pelayat memadati rumah duka di Jalan Achmad Yani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Sejumlah tokoh daerah dari Kotawaringin Timur, Seruyan dan Palangka Raya juga terlihat datang melayat.
Wahyudi K Anwar adalah salah satu pelayat yang datang. Pria yang pernah menjadi Bupati Kotawaringin Timur selama dua periode, cukup mengenal sosok Darwan Ali. Apalagi, sebelum menjadi Bupati Seruyan, Darwan Ali yang merupakan pengusaha, cukup lama berkiprah di Kotawaringin Timur, bahkan pernah menjadi Ketua Gapensi setempat.
Baca juga: Darwan Ali tutup usia, dimakamkan di kampung halaman
"Darwan Ali sosok yang baik, mudah-mudahan mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah. Dia berjasa membawa kemajuan bagi Seruyan selama dua periode memimpin kabupaten itu," kata Wahyudi.
Wakil Bupati Kotawaringin Timur HM Taufiq Mukri juga mengaku sudah lama mengenal Darwan Ali di Sampit, sejak almarhum belum menjabat Bupati Seruyan. Dia cukup sering bertemu ketika sama-sama masih aktif menggeluti olahraga tenis lapangan.
"Almarhum itu sederhana, bersahaja dan bersahabat. Kami merasa sangat kehilangan salah satu putra terbaik di Kotawaringin Timur dan Seruyan," kata Taufiq saat melayat.
Menurut Taufiq, kebiasaan Darwan Ali yang suka bekerja keras, patut menjadi teladan baik bagi generasi muda. Pencapaiannya menjadi bupati selama dua periode, membuktikan kemampuannya memotivasi diri untuk sukses di dunia politik yang awalnya baru baginya.
"Saya mendoakan semoga almarhum diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Semoga anak-anak almarhum juga menjadi orang-orang sukses," kata Taufiq.
Darwan Ali meninggalkan lima orang anak. Empat anaknya juga terjun di politik yakni Ahmad Ruswandi yang pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Seruyan, Iswanti yang saat ini menjabat Wakil Bupati Seruyan, Muhammad Rudini yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur sekaligus Ketua DPC PAN Kotawaringin Timur dan Rizki Amalia yang menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
Rudini menyampaikan permohonan maafnya jika ada kesalahan dan kekhilafan sang ayah semasa hidup. Dia juga memohon doa agar sang ayah diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Sementara itu, jenazah Darwan Ali tiba di rumah duka sekitar pukul 07.40 WIB setelah diterbangkan dari Jakarta. Politisi senior ini dikabarkan meninggal akibat gangguan jantung yang dideritanya.
Jenazah sempat disemayamkan dan dishalatkan di rumah duka di Jalan Achmad Yani Sampit. Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah diberangkatkan menuju Desa Sembuluh Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan untuk dimakamkan di kampung kelahirannya tersebut, berdampingan dengan makam orangtuanya.