Jakarta (ANTARA) - Pabrikan mobil super (supercar) Bugatti Automobiles ingin memperluas segmen konsumen dengan menyediakan mobil listrik bermodel crossover dengan harga 500 ribu sampai 1 juta dolar AS (Rp7 miliar-Rp14 miliar).
"Industri akan berubah secara fundamental, dan kami harus mengatasi peluang apa yang ada untuk mengembangkan Bugatti sebagai merek yang maju," kata Stephan Winkelmann President of Bugatti Automobiles dalam sebuah wawancara di kantor Bloomberg di Berlin, dilansir Selasa.
Bugatti adalah produsen mobil dengan harga jual termahal di dunia. Supercar Bugatti Chiron dijual 2,7 juta dolar AS (Rp38 miliar), dan jika dikenai pajak barang mewah di Indonesia, harganya menggelembung menjadi Rp90 miliar.
Baca juga: Desainer otomotif ciptakan Bugatti Divo bermesin depan
Perusahaan yang bermarkas di Molsheim, Prancis, itu kemungkinan tidak akan merilis mobil listrik dalam model sedan super, melainkan grand tourer atau crossover.
Artinya, Bugatti versi listrik bisa di-isi empat orang penumpang, melepas karakter sedan mereka yang biasanya hanya memuat dua orang.
Winkelmann, yang berpengalaman menangani perusahaan supercar setelah menjadi pimpinan Lamborghini hingga 2016, mengatakan Bugatti masih berdiskusi dengan induk perusahaan mereka -- Volkswagen Grup -- soal kebutuhan investasi terkait rencana itu.
Dia menyadari untuk mendapatkan dana investasi membutuhkan "perjuangan keras". Tapi, Winkelmann memastikan perusahaannya berusaha bertransisi ke era mobil ramah lingkungan melalui rencana pengembangan mobil listrik tersebut.
Baca juga: Berikut tampilan gambar Bugatti Type 103
Baca juga: Bugatti pamerkan 'La Voiture Noire' di Dubai
"Industri akan berubah secara fundamental, dan kami harus mengatasi peluang apa yang ada untuk mengembangkan Bugatti sebagai merek yang maju," kata Stephan Winkelmann President of Bugatti Automobiles dalam sebuah wawancara di kantor Bloomberg di Berlin, dilansir Selasa.
Bugatti adalah produsen mobil dengan harga jual termahal di dunia. Supercar Bugatti Chiron dijual 2,7 juta dolar AS (Rp38 miliar), dan jika dikenai pajak barang mewah di Indonesia, harganya menggelembung menjadi Rp90 miliar.
Baca juga: Desainer otomotif ciptakan Bugatti Divo bermesin depan
Perusahaan yang bermarkas di Molsheim, Prancis, itu kemungkinan tidak akan merilis mobil listrik dalam model sedan super, melainkan grand tourer atau crossover.
Artinya, Bugatti versi listrik bisa di-isi empat orang penumpang, melepas karakter sedan mereka yang biasanya hanya memuat dua orang.
Winkelmann, yang berpengalaman menangani perusahaan supercar setelah menjadi pimpinan Lamborghini hingga 2016, mengatakan Bugatti masih berdiskusi dengan induk perusahaan mereka -- Volkswagen Grup -- soal kebutuhan investasi terkait rencana itu.
Dia menyadari untuk mendapatkan dana investasi membutuhkan "perjuangan keras". Tapi, Winkelmann memastikan perusahaannya berusaha bertransisi ke era mobil ramah lingkungan melalui rencana pengembangan mobil listrik tersebut.
Baca juga: Berikut tampilan gambar Bugatti Type 103
Baca juga: Bugatti pamerkan 'La Voiture Noire' di Dubai