Buntok (ANTARA) - Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Buntok Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah bersama guru di wilayah setempat bersinergi untuk menciptakan generasi muda yang sadar pajak.
"Kegiatan pajak bertutur ini dilaksanakan dalam upaya mendorong peningkatan kepatuhan pajak suka rela dan membentuk generasi muda di masa mendatang menjadi warga negara yang patuh pajak," kata Kepala KP2KP Buntok, Widanarko, di Buntok, Senin.
Ia mengatakan, generasi mendatang harus memiliki budaya dan berkarakter serta berwawasan kebangsaan yakni cinta tanah air, bela negara serta penuh kesadaran mau dan taat membayar pajak sebagai salah satu kewajiban bagi warga negara.
Pajak bertutur ini lanjut dia, dilaksanakan pihaknya di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntok pada 22 November 2019 yang lalu, dengan mengusung tema “Guru, Baktimu Tiada Tara”. Sesuai instruksi Direktur Jenderal Pajak, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan apresiasi peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2019.
"Karena, jasa guru memang tiada tara, dan pada 25 November 1945 adalah seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan dan itu merupakan wujud penghormatan kepada guru," kata Widanarko.
Ia juga menjelaskan, Pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78/1994 juga menetapkan hari lahir PGRI pada 25 November, dan ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati dalam setiap tahun. Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan kegiatan ini untuk memberikan apresiasi kepada guru.
"Kegiatan pajak bertutur yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia dalam memperingati hari guru itu merupakan wujud kegiatan inklusi pajak bersama para guru dalam bentuk mengampanyekan edukasi sadar pajak sejak dini kepada para insan pendidikan," jelasnya.
Sesuai dengan testimoni Dirjen Pajak, lanjut Widanarko, KP2KP Buntok melalui kegiatan tersebut ingin mengedukasi generasi muda Barito Selatan sebagai calon pelaku ekonomi di masa depan harus memiliki kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, termasuk memiliki kesadaran mengenai peran pajak yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu, melalui peringatan hari guru tersebut, pihaknya bersinergi dengan guru untuk mengedukasi generasi muda, karena sesuai ungkapan Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara bahwa setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong dan meningkatkan kepatuhan pajak suka rela dan membentuk generasi muda di masa mendatang menjadi warga negara yang patuh pajak, karena pajak kuat Indonesia maju," demikian Widanarko.
"Kegiatan pajak bertutur ini dilaksanakan dalam upaya mendorong peningkatan kepatuhan pajak suka rela dan membentuk generasi muda di masa mendatang menjadi warga negara yang patuh pajak," kata Kepala KP2KP Buntok, Widanarko, di Buntok, Senin.
Ia mengatakan, generasi mendatang harus memiliki budaya dan berkarakter serta berwawasan kebangsaan yakni cinta tanah air, bela negara serta penuh kesadaran mau dan taat membayar pajak sebagai salah satu kewajiban bagi warga negara.
Pajak bertutur ini lanjut dia, dilaksanakan pihaknya di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buntok pada 22 November 2019 yang lalu, dengan mengusung tema “Guru, Baktimu Tiada Tara”. Sesuai instruksi Direktur Jenderal Pajak, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan apresiasi peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2019.
"Karena, jasa guru memang tiada tara, dan pada 25 November 1945 adalah seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan dan itu merupakan wujud penghormatan kepada guru," kata Widanarko.
Ia juga menjelaskan, Pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78/1994 juga menetapkan hari lahir PGRI pada 25 November, dan ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati dalam setiap tahun. Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan kegiatan ini untuk memberikan apresiasi kepada guru.
"Kegiatan pajak bertutur yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia dalam memperingati hari guru itu merupakan wujud kegiatan inklusi pajak bersama para guru dalam bentuk mengampanyekan edukasi sadar pajak sejak dini kepada para insan pendidikan," jelasnya.
Sesuai dengan testimoni Dirjen Pajak, lanjut Widanarko, KP2KP Buntok melalui kegiatan tersebut ingin mengedukasi generasi muda Barito Selatan sebagai calon pelaku ekonomi di masa depan harus memiliki kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, termasuk memiliki kesadaran mengenai peran pajak yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu, melalui peringatan hari guru tersebut, pihaknya bersinergi dengan guru untuk mengedukasi generasi muda, karena sesuai ungkapan Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara bahwa setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong dan meningkatkan kepatuhan pajak suka rela dan membentuk generasi muda di masa mendatang menjadi warga negara yang patuh pajak, karena pajak kuat Indonesia maju," demikian Widanarko.