Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Diskop UMKM) Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalteng, menargetkan pada 2019 memiliki sentra UMKM, yang khusus menjadi pusat oleh-oleh khas daerah setempat.
"Tahun depan targetnya kita sudah memiliki pusat UMKM. Direncanakan pembangunan lokasinya berada di Jalan Seth Aji," kata Kepala Diskop UMKM Kota Palangka Raya Afendie di Palangka Raya, Kalteng, Senin.
Dia mengungkapkan, pembangunan sentra UMKM itu nantinya akan mengadopsi konsep modern. Selain menyediakan berbagai produk olahan masyarakat khas Kota Palangka Raya, di area yang sama juga akan disediakan lokasi bersantai yang cocok untuk semua kalangan.
Baca juga: Penguatan peran koperasi pada bidang ekonomi di Kalteng
"Nanti akan kita kemas sedemikian rupa agar pengunjung betah. Pak Wali Kota juga menyambut baik rencana ini. Rencana lokasi yang searah menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menjadikan tempat itu juga strategis," katanya.
Dia mengatakan, pembangunan pusat UMKM itu merupakan salah satu upaya Pemerintah "Kota Cantik" itu dalam mengembangkan dunia usaha terutama dari masyarakat setempat.
"Selain itu, saat ini melalui program kerja Diskop UMKM, kami juga terus berupaya mengembangkan UMKM sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Baca juga: SMK bantu Kalteng ciptakan generasi milenial mandiri
Di sisi lain, pihaknya pun selalu melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah agar semakin kreatif dan inovatif sehingga mampu meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pemasaran secara mandiri.
"Yang tak kalah penting, para pelaku UMKM juga harus mampu melihat dan memanfaatkan peluang dalam rangka pengembangan usahanya. Kami juga berharap produk UMKM kita dapat memenuhi standar toko retail modern baik dari sisi kualitas maupun kapasitas produk," katanya.
Pihaknya pun terus mendorong pelaku usaha memberikan kemasan label yang menarik termasuk mencantumkan bahan baku, tanggal kedaluwarsa dan izin edar serta label halal MUI untuk kuliner. Hal itu, lanjut dia, agar produk UMKM di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah mampu menembus pasar di toko retail modern.
Menurut dia, pertumbuhan dan kemajuan UMKM sangat berpengaruh dengan kondisi perekonomian daerah. Terlebih lagi untuk Kota Palangka Raya yang tidak memiliki sentra perkebunan, industri maupun sentra pertambangan untuk menopang ekonomi daerah.
"Intinya pemkot ingin menjadi garda terdepan untuk terus mendukung pengembangan UMKM sebagai salah satu penyokong pergerakan perekonomian di Kota Palangka Raya. Hal itu merupakan salah satu visi dan misi pemerintah kota yakni mewujudkan kota smart ekonomi," katanya.
Baca juga: Pengembangan batik khas Kalteng belum optimal, Dekranasda siapkan sejumlah strategi
Baca juga: Optimalkan pengembangan UMKM di Kalteng melalui pelibatan berbagai instansi
Baca juga: Ratusan UMKM Palangka Raya ikuti pelatihan manajemen kewirausahaan
"Tahun depan targetnya kita sudah memiliki pusat UMKM. Direncanakan pembangunan lokasinya berada di Jalan Seth Aji," kata Kepala Diskop UMKM Kota Palangka Raya Afendie di Palangka Raya, Kalteng, Senin.
Dia mengungkapkan, pembangunan sentra UMKM itu nantinya akan mengadopsi konsep modern. Selain menyediakan berbagai produk olahan masyarakat khas Kota Palangka Raya, di area yang sama juga akan disediakan lokasi bersantai yang cocok untuk semua kalangan.
Baca juga: Penguatan peran koperasi pada bidang ekonomi di Kalteng
"Nanti akan kita kemas sedemikian rupa agar pengunjung betah. Pak Wali Kota juga menyambut baik rencana ini. Rencana lokasi yang searah menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menjadikan tempat itu juga strategis," katanya.
Dia mengatakan, pembangunan pusat UMKM itu merupakan salah satu upaya Pemerintah "Kota Cantik" itu dalam mengembangkan dunia usaha terutama dari masyarakat setempat.
"Selain itu, saat ini melalui program kerja Diskop UMKM, kami juga terus berupaya mengembangkan UMKM sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Baca juga: SMK bantu Kalteng ciptakan generasi milenial mandiri
Di sisi lain, pihaknya pun selalu melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah agar semakin kreatif dan inovatif sehingga mampu meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pemasaran secara mandiri.
"Yang tak kalah penting, para pelaku UMKM juga harus mampu melihat dan memanfaatkan peluang dalam rangka pengembangan usahanya. Kami juga berharap produk UMKM kita dapat memenuhi standar toko retail modern baik dari sisi kualitas maupun kapasitas produk," katanya.
Pihaknya pun terus mendorong pelaku usaha memberikan kemasan label yang menarik termasuk mencantumkan bahan baku, tanggal kedaluwarsa dan izin edar serta label halal MUI untuk kuliner. Hal itu, lanjut dia, agar produk UMKM di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah mampu menembus pasar di toko retail modern.
Menurut dia, pertumbuhan dan kemajuan UMKM sangat berpengaruh dengan kondisi perekonomian daerah. Terlebih lagi untuk Kota Palangka Raya yang tidak memiliki sentra perkebunan, industri maupun sentra pertambangan untuk menopang ekonomi daerah.
"Intinya pemkot ingin menjadi garda terdepan untuk terus mendukung pengembangan UMKM sebagai salah satu penyokong pergerakan perekonomian di Kota Palangka Raya. Hal itu merupakan salah satu visi dan misi pemerintah kota yakni mewujudkan kota smart ekonomi," katanya.
Baca juga: Pengembangan batik khas Kalteng belum optimal, Dekranasda siapkan sejumlah strategi
Baca juga: Optimalkan pengembangan UMKM di Kalteng melalui pelibatan berbagai instansi
Baca juga: Ratusan UMKM Palangka Raya ikuti pelatihan manajemen kewirausahaan