Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi banjir seiring mulai meningkatnya intensitas hujan.
"Sehubungan dengan mulai meningkatnya intensitas hujan pada bulan Desember, diharapkan seluruh camat, lurah dan kepala desa agar meningkatkan kesiagaan, memperhatikan kondisi wilayah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotawaringin Timur Yephi Hartady Periyanto di Sampit, Jumat.
Jumat siang, hujan deras terjadi di Sampit dan sejumlah wilayah Kotawaringin Timur. Intensitas hujan diperkirakan akan meningkat sehingga harus diwaspadai, khususnya bagi masyarakat yang wilayahnya sering dilanda banjir.
Kewaspadaan dini ancaman banjir ini sangat dibutuhkan karena sebagian wilayah Kotawaringin Timur sangat rawan banjir saat curah hujan di atas normal. Untuk itu sejak jauh-jauh hari BPBD mengimbau masyarakat untuk lebih waspada agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.
Seperti Juni lalu, sejumlah wilayah Kotawaringin Timur dilanda banjir, khususnya kawasan hulu atau utara. Banyak desa di beberapa kecamatan terendam banjir akibat luapan sungai saat curah hujan di atas normal.
BPBD berharap, kewaspadaan dini yang dilakukan di tingkat kabupaten juga dilakukan hingga tingkatan pemerintahan paling rendah. Pemimpin wilayah, mulai camat hingga kepala desa diminta untuk memantau dan melaporkan perkembangan kondisi di wilayah masing-masing.
Baca juga: Nasib bakal calon mantan terpidana korupsi tergantung partai politik
Pemantauan dibutuhkan agar pemerintah daerah bisa mengambil tindakan cepat jika ada desa yang dilanda banjir parah dan perlu pertolongan cepat. Untuk itulah pejabat di lapangan diminta segera berkoordinasi dengan BPBD Kotawaringin Timur.
Menurut Yephi, koordinasi sangat dibutuhkan agar tanggap darurat bisa dilakukan dengan cepat jika ada wilayah yang dilanda bencana banjir. Harapannya masyarakat korban banjir mendapat bantuan dengan cepat sehingga tidak sampai kesulitan akibat banjir.
Semua pihak berharap banjir tidak terjadi sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu. Namun, kewaspadaan tetap harus dilakukan sebagai upaya pencegahan agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan akibat banjir.
"Koordinasi sangat penting untuk langkah pencegahan maupun penanggulangan. Rencananya mulai minggu depan Posko Siaga Banjir mulai diaktifkan, makanya imbauan mulai dikomunikasikan kepada semua pihak," demikian Yephi.
Baca juga: Pemkab Kotim berharap program Satu Peta dapat mengurai permasalahan pertanahan
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pemkab persiapkan kegiatan lebih awal
"Sehubungan dengan mulai meningkatnya intensitas hujan pada bulan Desember, diharapkan seluruh camat, lurah dan kepala desa agar meningkatkan kesiagaan, memperhatikan kondisi wilayah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotawaringin Timur Yephi Hartady Periyanto di Sampit, Jumat.
Jumat siang, hujan deras terjadi di Sampit dan sejumlah wilayah Kotawaringin Timur. Intensitas hujan diperkirakan akan meningkat sehingga harus diwaspadai, khususnya bagi masyarakat yang wilayahnya sering dilanda banjir.
Kewaspadaan dini ancaman banjir ini sangat dibutuhkan karena sebagian wilayah Kotawaringin Timur sangat rawan banjir saat curah hujan di atas normal. Untuk itu sejak jauh-jauh hari BPBD mengimbau masyarakat untuk lebih waspada agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.
Seperti Juni lalu, sejumlah wilayah Kotawaringin Timur dilanda banjir, khususnya kawasan hulu atau utara. Banyak desa di beberapa kecamatan terendam banjir akibat luapan sungai saat curah hujan di atas normal.
BPBD berharap, kewaspadaan dini yang dilakukan di tingkat kabupaten juga dilakukan hingga tingkatan pemerintahan paling rendah. Pemimpin wilayah, mulai camat hingga kepala desa diminta untuk memantau dan melaporkan perkembangan kondisi di wilayah masing-masing.
Baca juga: Nasib bakal calon mantan terpidana korupsi tergantung partai politik
Pemantauan dibutuhkan agar pemerintah daerah bisa mengambil tindakan cepat jika ada desa yang dilanda banjir parah dan perlu pertolongan cepat. Untuk itulah pejabat di lapangan diminta segera berkoordinasi dengan BPBD Kotawaringin Timur.
Menurut Yephi, koordinasi sangat dibutuhkan agar tanggap darurat bisa dilakukan dengan cepat jika ada wilayah yang dilanda bencana banjir. Harapannya masyarakat korban banjir mendapat bantuan dengan cepat sehingga tidak sampai kesulitan akibat banjir.
Semua pihak berharap banjir tidak terjadi sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu. Namun, kewaspadaan tetap harus dilakukan sebagai upaya pencegahan agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan akibat banjir.
"Koordinasi sangat penting untuk langkah pencegahan maupun penanggulangan. Rencananya mulai minggu depan Posko Siaga Banjir mulai diaktifkan, makanya imbauan mulai dikomunikasikan kepada semua pihak," demikian Yephi.
Baca juga: Pemkab Kotim berharap program Satu Peta dapat mengurai permasalahan pertanahan
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pemkab persiapkan kegiatan lebih awal