BPBD Kotim imbau waspadai angin kencang susulan dampak Siklon 93S

id Pemkab Kotim, BPBD Kotim, multazam, siklon 93S, angin kencang, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur

BPBD Kotim imbau waspadai angin kencang susulan dampak Siklon 93S

Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam bersama jajarannya saat mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Walter Condrad akibat dihantam angin kencang, Minggu (21/12/2025). ANTARA/HO-BPBD Kotim

Sampit (ANTARA) - Angin kencang yang sudah beberapa kali terjadi dalam sebulan ini, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kembali terjadi angin kencang dan dampak yang ditimbulkan, imbas fenomena Siklon 93S.

"Kami monitor di berbagai platform, siklon 93S masih berada di wilayah selatan Laut Jawa. Besar dan kecil dia akan punya pengaruh pada cuaca di Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.

Diakuinya, angin kencang kerap melanda Kotawaringin Timur dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini perlu diwaspadai kategori dinilai masih berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Seperti diketahui, hujan deras disertai angin kencang melanda Sampit pada Minggu (21/12) siang hingga sore. Kuatnya kecepatan angin yang mencapai 60 km/jam, merusak atap sejumlah bangunan dan menumbangkan pohon.

Data BPBD, setidaknya ada empat bangunan yang atapnya rusak akibat angin kencang, yakni SMPN 1 Sampit yang atapnya bahkan terbang hingga ke SMPN 2 Sampit yang lokasinya bersebelahan, kerusakan atap Puskesmas Ketapang 1, atap sebuah tempat usaha di Jalan S Parman samping Losmen Sri, serta ambruknya atau sebuah rumah makan di kawasan Terowongan Nur Mentaya di Jalan Tjilik Riwut.

Selain itu, angin kencang juga membuat beberapa pohon tumbang, seperti di Jalan Tjilik Riwut, Kapten Mulyono, Walter Condrad, Manggil V dan Jalan Samekto.

Sebelumnya, sebuah rumah di Desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, bahkan ambruk akibat dihantam angin kencang pada Kamis (18/12/2025) lalu.

Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi Baznas bantu tangani masalah sosial

Menyikapi ancaman cuaca ekstrem berupa angin kencang, Multazam mengatakan, hari ini BPBD beberapa kali menggelar rapat dengan pemangku kepentingan terkait untuk menentukan langkah antisipatif.

Menurutnya, masyarakat diminta waspada jika sudah melihat adanya gumpalan-gumpalan awan hitam di langit. Biasanya dalam waktu beberapa menit kemudian ada tiupan angin yang cukup kencang.

Jika mendapati situasi itu, masyarakat diingatkan untuk segera mencari tempat yang aman untuk berlindung. Jangan berada di bawah atau dekat pohon, bangunan maupun tiang listrik yang rawan ambruk jika dihantam angin kencang, agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.

Dari beberapa kejadian, pohon yang tumbang adalah pohon besar berdaun lebat. Biasanya, kata dia, pohon berdaun berdaun lebat ketika ditiup angin kencang maka akarnya akan terangkat dan tumbang.

Untuk antisipasi, dia berharap warga dan instansi terkait bisa memangkas pohon atau dahan yang rawan roboh maupun patah jika dihantam angin kencang. Langkah ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Dalam berbagai kejadian, pohon tumbang itu rata-rata dalam waktu hitungan 10 sampai 15 menit angin kencang itu bertiup. Tentu sangat berisiko jika beraktivitas di luar ruangan dan dekat pohon atau bangunan mudah roboh," timpalnya.

Terkait bangunan, BPBD mengevaluasi dari beberapa kejadian ini umumnya atap yang rusak dihantam angin kencang adalah atap yang menggunakan baja ringan dan konstruksinya kurang kuat. Untuk itu sebagai antisipasi, BPBD mengimbau agar pemilik bangunan memperkuat konstruksi rangka dan atap agar tidak mudah rusak saat diterpa angin kencang.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk sering mengecek informasi dari BMKG maupun BPBD terkait prakiraan cuaca yang terus diperbarui. Kami berterima kasih kepada media yang juga membantu kami dalam menyampaikan dengan cepat terkait informasi kedaruratan serta kewaspadaan kepada masyarakat," demikian Multazam.

Baca juga: Legislator Kotim ingatkan angkutan Nataru tingkatkan upaya keselamatan penumpang

Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan pendapatan melalui digitalisasi dan sinergi dengan APH

Baca juga: Atap sejumlah bangunan beterbangan saat angin kencang melanda Sampit


Pewarta :
Uploader : Admin 3
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.