Pulang Pisau  (ANTARA) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pulang Pisau I Nyoman Weda mengatakan pelatihan jurnalistik yang diberikan kepada pelajar SMKN 1 Kahayan Hilir sebagai salah satu upaya yang dilakukan agar generasi muda memiliki pengetahuan terhadap bidang jurnalistik. 

“Penekanan dalam kegiatan ini agar di usia mereka bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang bersifat hoax, apalagi sekarang ini media sosial mengalami perkembangan yang cukup pesat untuk berbagai informasi,” kata Nyoman, Kamis.

Dikatakannya, kegiatan jurnalistik dan sosialisasi Undang-Undang Pers, PWI setempat bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, diantaranya Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostansdi) dan Kejaksaan Negeri Pulang Pisau. 

Diharapkan para pelajar dapat memahami bagaimana cara mengolah data di lapangan menjadi sebuah informasi atau berita serta menyebarluaskan tanpa terjerat hukum dan peraturan lainnya. 

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Pulang Pisau Triono Rahyudi yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini mengungkapkan bahwa berita yang disampaikan pers adalah sebuah karya jurnalistik yang didalamnya mengandung informasi yang didukung dengan data yang diolah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. 

Triono Rahyudi juga mendorong kepada para pelajar di SMKN 1 Kahayan Hilir untuk memilah dari setiap informasi yang ada di internet khususnya di media sosial. Jangan sampai terjebak kepada penyalahgunaan media sosial yang pada akhirnya bisa tersandung dengan masalah hukum. 

Selain itu dirinya berharap kepada pelajar untuk tidak menyebarluaskan informasi yang mengandung kebencian. Penyalahgunaan informasi di media sosial cukup berat, meski semua orang memiliki hak untuk menerima dan menyebarluaskan informasi. 

Disadari atau tidak, setiap postingan di media sosial yang mengandung unsur fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan. Bisa juga untuk menjatuhkan karakter seseorang atau mempermalukan orang lain.

Hal senada juga disampaikan Kepala Diskominfostandi setempat Mohammad Insyafi. Ia mengajak para pelajar dan seluruh masyarakat di kabupaten setempat untuk bijak menggunakan media sosial. Bijak dalam bermedia sosial untuk menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum. 

Insyafi mengingatkan jangan terlalu mudah meneruskan informasi atau berita yang didapat dari sumber yang belum jelas. Teliti dan pahami setiap informasi yang diterima, apabila akurat dan berasal dari sumber yang bisa dipercaya baru bisa disebarluaskan. 

Pewarta : Adi Waskito 
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025