Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto mengatakan momentum Natal 2019 harus mampu menjadi peneguh toleransi dan persaudaraan antarumat beragama di ibu kota provinsi setempat.

"Kami mengajak seluruh warga menjadikan Natal sebagai momentum meningkatkan persaudaraan, persatuan dan kesatuan serta toleransi antarumat beragama," kata Sigit di Palangka Raya, Senin.

Apalagi, lanjut Politisi PDI Perjuangan itu, kondisi masyarakat yang tinggal di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama.

Sehingga, lanjut dia, semangat toleransi, rasa persaudaraan harus terus dipupuk agar masyarakat di "Kota Cantik" terus merasa nyaman dan aman dalam bermasyarakat.

Baca juga: Umat Katolik diminta sampaikan pesan persaudaraan dan kegembiraan Natal

"Semangat persatuan, kesatuan, persaudaraan dan toleransi itu juga sesuai dengan nilai-nilai falsafah 'Huma Betang' yang selama ini menjadi pedoman hidup masyarakat di Kalimantan Tengah dalam bersosialisasi," kata Sigit.

Huma Betang dalam bahasa Indonesia disebut rumah panjang yang merupakan rumah tradisional Suku Dayak.

Huma Betang disebutnya bukan hanya sekadar bangunan untuk tempat tinggal, melainkan merupakan cerminan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari suku Dayak di tengah keberagaman yang ada.

"Kita yang tinggal di Palangka Raya wajib menjaga falsafah Huma Betang ini. Jangan sampai warisan luhur nenek moyang yang berhasil menyatukan perbedaan ini tergerus dan lekang oleh waktu," katanya.

Sigit pun juga mengajak masyarakat di Kota Palangka Raya untuk selalu saling menjaga dan menghargai agar selalu tercipta kehidupan yang harmonis.

Pernyataan itu diungkapkan Sigit usai kedatangan rombongan safari Natal Pemerintah Kota Palangka Raya yang dipimpin Wali Kota Fairid Naparin.

Dalam kesempatan itu Fairid juga mengatakan bahwa Natal harus dimaknai sebagai momentum meningkatkan pengamalan nilai-nilai falsafah "Huma Betang" atau rumah panjang.

"Momentum Natal 2019 ini harus bisa kita maknai untuk memperteguh pengamalan nilai-nilai falsafah `Huma Betang` guna meningkatkan toleransi dan kebersamaan antarumat beragama," kata Fairid.

Baca juga: DPRD apresiasi toleransi tinggi masyarakat Palangka Raya

Baca juga: Ketua DPRD optimis toleransi antar umat beragama di Kalteng terus meningkat

 

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024