Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diingatkan mewaspadai banjir yang bisa terjadi kapan saja karena curah hujan deras masih berpotensi terjadi.
"Untuk prediksi, seminggu kedepan secara umum wilayah Kalteng masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dengan demikian perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir atau bencana hidrologis lainnya yang bisa terjadi kapan saja," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan di Sampit, Kamis.
Sepekan terakhir, hujan deras kerap melanda Kotawaringin Timur. Kondisi ini dinilai cukup rawan menyebabkan terjadi banjir, khususnya kawasan bantaran sungai dan dataran rendah.
Banjir bisa terjadi jika intensitas hujan meningkat dan bersamaan dengan kondisi sungai sedang pasang. Akibatnya air meluber menggenangi permukiman di bantaran sungai atau dataran rendah.
"Saat ini curah hujan masih normal mas, namun potensi peningkatan intensitas hujan harus diwaspadai," kata Nur Setiawan.
Imbauan mewaspadai banjir juga disampaikan Komandan Kodim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari. Dia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi banjir yang berpotensi terjadi seiring terus meningkatnya intensitas hujan.
"Kotawaringin Timur sangat rawan banjir. Kita harus selalu waspada dan siap-siap menghadapi banjir," kata Akhmad Safari.
Baca juga: Warga dapat bantuan tandon air antisipasi krisis air bersih
Saat ini intensitas dan curah hujan semakin meningkat. Seperti Rabu siang, hujan deras disertai angin kencang melanda Sampit dan wilayah lainnya di Kotawaringin Timur. Kamis sore, hujan deras kembali mengguyur Sampit dan sekitarnya.
Selain curah hujan meningkat, Akhmad Safari menilai geografis kabupaten ini juga menyebabkan banjir rawan terjadi. Dia menyebutkan, wilayah Kotawaringin Timur yang paling rendah dari permukaan laut adalah Kecamatan Seranau yaitu tiga meter, sedangkan wilayah paling tinggi dari permukaan laut adalah Kecamatan Antang Kalang yakni 85 meter.
"Kesimpulannya, kita harus selalu waspada banjir, terlebih ketika curah hujan meningkat," tambah Akhmad Safari.
Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir. Saat ini hujan makin sering terjadi sehingga potensi banjir semakin meningkat.
"Kita harus waspada mengantisipasi peningkatan debit air sungai untuk mengantisipasi banjir. Saya minta seluruh kecamatan, kelurahan dan agar terus melaporkan perkembangan kondisi di wilayah masing-masing," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Nelayan Kotim hilang terjatuh dari perahu
Baca juga: Legislator Kotim dukung penghapusan zona parkir karena dikeluhkan
"Untuk prediksi, seminggu kedepan secara umum wilayah Kalteng masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dengan demikian perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir atau bencana hidrologis lainnya yang bisa terjadi kapan saja," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan di Sampit, Kamis.
Sepekan terakhir, hujan deras kerap melanda Kotawaringin Timur. Kondisi ini dinilai cukup rawan menyebabkan terjadi banjir, khususnya kawasan bantaran sungai dan dataran rendah.
Banjir bisa terjadi jika intensitas hujan meningkat dan bersamaan dengan kondisi sungai sedang pasang. Akibatnya air meluber menggenangi permukiman di bantaran sungai atau dataran rendah.
"Saat ini curah hujan masih normal mas, namun potensi peningkatan intensitas hujan harus diwaspadai," kata Nur Setiawan.
Imbauan mewaspadai banjir juga disampaikan Komandan Kodim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari. Dia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi banjir yang berpotensi terjadi seiring terus meningkatnya intensitas hujan.
"Kotawaringin Timur sangat rawan banjir. Kita harus selalu waspada dan siap-siap menghadapi banjir," kata Akhmad Safari.
Baca juga: Warga dapat bantuan tandon air antisipasi krisis air bersih
Saat ini intensitas dan curah hujan semakin meningkat. Seperti Rabu siang, hujan deras disertai angin kencang melanda Sampit dan wilayah lainnya di Kotawaringin Timur. Kamis sore, hujan deras kembali mengguyur Sampit dan sekitarnya.
Selain curah hujan meningkat, Akhmad Safari menilai geografis kabupaten ini juga menyebabkan banjir rawan terjadi. Dia menyebutkan, wilayah Kotawaringin Timur yang paling rendah dari permukaan laut adalah Kecamatan Seranau yaitu tiga meter, sedangkan wilayah paling tinggi dari permukaan laut adalah Kecamatan Antang Kalang yakni 85 meter.
"Kesimpulannya, kita harus selalu waspada banjir, terlebih ketika curah hujan meningkat," tambah Akhmad Safari.
Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir. Saat ini hujan makin sering terjadi sehingga potensi banjir semakin meningkat.
"Kita harus waspada mengantisipasi peningkatan debit air sungai untuk mengantisipasi banjir. Saya minta seluruh kecamatan, kelurahan dan agar terus melaporkan perkembangan kondisi di wilayah masing-masing," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Nelayan Kotim hilang terjatuh dari perahu
Baca juga: Legislator Kotim dukung penghapusan zona parkir karena dikeluhkan