Jakarta (ANTARA) - Penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa tiga orang saksi terkait laporan dugaan pencemaran nama baik yang dibuat oleh Pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti, terhadap akun Twitter @digeeembok.
"Ada tiga saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jumat.
Dijelaskan Yusri, tiga saksi tersebut adalah rekan kerja Siwi yang juga berprofesi sebagai pramugari maskapai Garuda Indonesia dan seorang staf maskapai Garuda Indonesia, lalu seorang saksi dari tim advokasi Siwi.
"Saya sudah sampaikan kemarin, memang sudah ada saksi yang kita periksa, rekan Siwi sendiri yang mengetahui dan advokasinya, juga ada saksi dari staf Garuda yang sudah kita lakukan pemeriksaan," ujarnya.
Baca juga: Polisi jadwalkan pemeriksaan Pramugari Garuda Indonesia Siwi Widi
Meski demikian Yusri enggan membeberkan materi pemeriksaan para saksi tersebut karena proses penyelidikan yang masih berjalan.
Pemeriksaan terhadap Pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti pada awalnya akan digelar pada Senin (13/1), namun batal karena yang bersangkutan sedang berada di luar negeri.
Polda Metro Jaya kemudian menjadwalkan ulang pemeriksaan Pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti, menjadi hari ini, yakni Jumat, 17 Januari 2020.
Baca juga: Pramugari Garuda Siwi Widi dikabarkan akan diperiksa Polda Metro Jaya
Meski demikian yang bersangkutan kembali mangkir dari panggilan pihak kepolisian yang awalnya dijadwalkan berlangsung siang ini.
Pihak kepolisian akhirnya menjadwalkan ulang pemeriksaan Siwi menjadi Senin, 20 Januari 2020.
Pramugari Garuda Indonesia Siwi Widi Purwanti melaporkan akun Twitter @digeeembok ke Polda Metro Jaya pada 28 Desember 2019 atas dugaan pencemaran nama baik. Laporannya terdaftar dengan nomor LP/8420/XII/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus.
Pelaporan oleh Siwi Widi dipicu oleh cuitan yang diunggah oleh akun Twitter @digeeembok yang menyebut Siwi Widi memiliki hubungan spesial dengan salah satu mantan direksi PT Garuda Indonesia.
Baca juga: Garuda Indonesia batalkan penghimpunan dana ratusan juta dolar AS
Baca juga: PT Garuda Tauberes, cucu usaha BUMN yang membuat Erick Thohir tertawa
Baca juga: Dua mantan pejabat PT Garuda Indonesia dipanggil KPK
"Ada tiga saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jumat.
Dijelaskan Yusri, tiga saksi tersebut adalah rekan kerja Siwi yang juga berprofesi sebagai pramugari maskapai Garuda Indonesia dan seorang staf maskapai Garuda Indonesia, lalu seorang saksi dari tim advokasi Siwi.
"Saya sudah sampaikan kemarin, memang sudah ada saksi yang kita periksa, rekan Siwi sendiri yang mengetahui dan advokasinya, juga ada saksi dari staf Garuda yang sudah kita lakukan pemeriksaan," ujarnya.
Baca juga: Polisi jadwalkan pemeriksaan Pramugari Garuda Indonesia Siwi Widi
Meski demikian Yusri enggan membeberkan materi pemeriksaan para saksi tersebut karena proses penyelidikan yang masih berjalan.
Pemeriksaan terhadap Pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti pada awalnya akan digelar pada Senin (13/1), namun batal karena yang bersangkutan sedang berada di luar negeri.
Polda Metro Jaya kemudian menjadwalkan ulang pemeriksaan Pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti, menjadi hari ini, yakni Jumat, 17 Januari 2020.
Baca juga: Pramugari Garuda Siwi Widi dikabarkan akan diperiksa Polda Metro Jaya
Meski demikian yang bersangkutan kembali mangkir dari panggilan pihak kepolisian yang awalnya dijadwalkan berlangsung siang ini.
Pihak kepolisian akhirnya menjadwalkan ulang pemeriksaan Siwi menjadi Senin, 20 Januari 2020.
Pramugari Garuda Indonesia Siwi Widi Purwanti melaporkan akun Twitter @digeeembok ke Polda Metro Jaya pada 28 Desember 2019 atas dugaan pencemaran nama baik. Laporannya terdaftar dengan nomor LP/8420/XII/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus.
Pelaporan oleh Siwi Widi dipicu oleh cuitan yang diunggah oleh akun Twitter @digeeembok yang menyebut Siwi Widi memiliki hubungan spesial dengan salah satu mantan direksi PT Garuda Indonesia.
Baca juga: Garuda Indonesia batalkan penghimpunan dana ratusan juta dolar AS
Baca juga: PT Garuda Tauberes, cucu usaha BUMN yang membuat Erick Thohir tertawa
Baca juga: Dua mantan pejabat PT Garuda Indonesia dipanggil KPK