Sampit (ANTARA) - Komisi B DPRD Kota Palangka Raya melakukan studi tiru ke Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah untuk mempelajari pengelolaan sektor perikanan di daerah ini yang dinilai mempunyai banyak keunggulan.
"Kami memilih Kotawaringin Timur karena di sini banyak kemajuan, bahkan dalam hal pengolahan produk berbahan dasar ikan, daerah ini sudah mampu memasarkan sampai ke Dubai," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie Adriati Lambung di Sampit, Jumat.
Rombongan Komisi B DPRD Kota Palangka Raya berkunjung ke kantor Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur. Mereka disambung Ketua Dinas Perikanan Heriyanto dan jajaran staf di kantor tersebut.
Nenie nengaku mendapat banyak informasi dan masukan dari kunjungan tersebut, seperti terkait budidaya ikan nila, patin, jelawat hingga proses pengolahan dan pemasarannya.
Informasi yang didapat akan disampaikan kepada instansi terkait di Palangka Raya nantinya. Harapannya kemajuan yang dicapai Kotawaringin Timur juga bisa ditiru dan dicapai oleh Kota Palangka Raya untuk meningkatkan sektor perikanan.
Potensi perikanan di Palangka Raya dinilai cukup besar namun belum digali dan dikelola optimal. Untuk itulah perlu menggali informasi agar bisa diterapkan dalam pengelolaan sektor perikanan di Palangka Raya.
"Di Kotawaringin Timur ini sudah sangat bagus, bahkan ikan jelawat dijadikan ikon daerah karena potensinya juga besar. Kami berharap sektor perikanan di Palangka Raya juga bisa maju seperti di sini," harap Nenie.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta tingkatkan pengawasan truk
Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur Heriyanto menyambut positif kedatangan rombongan Komisi B DPRD Kota Palangka Raya. Mereka pun dengan senang hati berbagi informasi dengan harapan bisa sama-sama meningkatkan sektor perikanan.
"Mereka tertarik melihat di Kotawaringin Timur ini ada sentra-sentra perikanan seperti khusus ikan nila, patin, lele dan jelawat sehingga bisa menekan aksi spekulan. Kotawaringin Timur juga mungkin menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan yang sudah bisa memproduksi pakan ikan sendiri," jelas Heriyanto.
Heriyanto juga menjelaskan alur pengolahan produk berbahan dasar ikan hingga pemasarannya. Saat ini Dinas Perikanan membina sekitar 40 pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM untuk pengolahan dan pemasaran.
Dinas Perikanan juga memfasilitasi pelaku UMKM sektor perikanan bergabung dengan Aliansi Penggerak Industri UMKM. Organisasi inilah yang kini membantu pemasaran produk berbahan dasar ikan, bahkan hingga ke Dubai dan negara lainnya.
Baca juga: Pemkab Kotim siap bantu pemulangan mahasiswa di China
Baca juga: Bupati Kotim kerahkan ekskavator keruk sungai di Sampit cegah banjir
"Kami memilih Kotawaringin Timur karena di sini banyak kemajuan, bahkan dalam hal pengolahan produk berbahan dasar ikan, daerah ini sudah mampu memasarkan sampai ke Dubai," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie Adriati Lambung di Sampit, Jumat.
Rombongan Komisi B DPRD Kota Palangka Raya berkunjung ke kantor Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur. Mereka disambung Ketua Dinas Perikanan Heriyanto dan jajaran staf di kantor tersebut.
Nenie nengaku mendapat banyak informasi dan masukan dari kunjungan tersebut, seperti terkait budidaya ikan nila, patin, jelawat hingga proses pengolahan dan pemasarannya.
Informasi yang didapat akan disampaikan kepada instansi terkait di Palangka Raya nantinya. Harapannya kemajuan yang dicapai Kotawaringin Timur juga bisa ditiru dan dicapai oleh Kota Palangka Raya untuk meningkatkan sektor perikanan.
Potensi perikanan di Palangka Raya dinilai cukup besar namun belum digali dan dikelola optimal. Untuk itulah perlu menggali informasi agar bisa diterapkan dalam pengelolaan sektor perikanan di Palangka Raya.
"Di Kotawaringin Timur ini sudah sangat bagus, bahkan ikan jelawat dijadikan ikon daerah karena potensinya juga besar. Kami berharap sektor perikanan di Palangka Raya juga bisa maju seperti di sini," harap Nenie.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta tingkatkan pengawasan truk
Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur Heriyanto menyambut positif kedatangan rombongan Komisi B DPRD Kota Palangka Raya. Mereka pun dengan senang hati berbagi informasi dengan harapan bisa sama-sama meningkatkan sektor perikanan.
"Mereka tertarik melihat di Kotawaringin Timur ini ada sentra-sentra perikanan seperti khusus ikan nila, patin, lele dan jelawat sehingga bisa menekan aksi spekulan. Kotawaringin Timur juga mungkin menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan yang sudah bisa memproduksi pakan ikan sendiri," jelas Heriyanto.
Heriyanto juga menjelaskan alur pengolahan produk berbahan dasar ikan hingga pemasarannya. Saat ini Dinas Perikanan membina sekitar 40 pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM untuk pengolahan dan pemasaran.
Dinas Perikanan juga memfasilitasi pelaku UMKM sektor perikanan bergabung dengan Aliansi Penggerak Industri UMKM. Organisasi inilah yang kini membantu pemasaran produk berbahan dasar ikan, bahkan hingga ke Dubai dan negara lainnya.
Baca juga: Pemkab Kotim siap bantu pemulangan mahasiswa di China
Baca juga: Bupati Kotim kerahkan ekskavator keruk sungai di Sampit cegah banjir