Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara laga kualifikasi sepak bola putri Olimpiade 2020, yang secara tergesa-gesa dipindahkan dari China ke Sydney setelah mewabahnya virus corona yang mematikan, terpaksa menjadwal ulang pertandingan karena pembatasan karantina pada pemain China.

Pertandingan empat tim yang melibatkan China, Australia, Taiwan dan Thailand itu sebelumnya dipindahkan dari Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus corona ke Australia oleh Konfederasi Sepak Bola Asia.

Lebih dari 200 orang di China tewas akibat virus mirip flu itu dengan hampir 6.000 orang diseluruh dunia terinfeksi setelah virus itu muncul pada akhir tahun lalu di Wuhan, Provinsi Hubei Tengah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis telah menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan masyarakat global.

Tim putri China, yang tiba di Australia, Rabu (29/1) di karantina di Brisbane sampai setelah 5 Februari. Menurut Asosiasi Sepak Bola China, tidak ada pemain yang dinyatakan positif terkena virus.

Mereka pada awalnya dijadwalkan untuk memainkan pertandingan pertama melawan Thailand pada 3 Februari, tetapi panitia mengatakan bahwa mereka akan memainkan pertandingan pertamanya pada 6 Februari.

Waktu pertandingan tambahan 12 Februari, ketika China bertanding melawan Australia, kini juga telah dijadwalkan ulang, Federasi Sepak Bola Australia (FFA) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Jumat.

"Seperti biasa, kesehatan semua orang yang terlibat mulai dari pemain dan ofisial hingga penggemar dan kontraktor, tetap menjadi prioritas nomor satu," kata Ketua Eksekutif FFA James Johnson.

"Format baru ini memungkinkan kami untuk mementaskan pertandingan dengan prioritas itu dan kami sekarang berharap menyambut semua tim dan menyelenggarakan acara yang sukses."

Beberapa acara olahraga internasional lainnya, termasuk kualifikasi cabang tinju dan bola basket untuk Olimpiade Tokyo tahun ini, telah dibatalkan, ditunda atau dipindahkan dari China karena adanya wabah.

Pewarta : Junaydi Suswanto
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024