Probolinggo (ANTARA) - Seorang peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) melahirkan usai mengerjakan soal tes seleksi kompetensi dasar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (4/2).
Begitu selesai mengerjakan soal tes seleksi kompetensi dasar (SKD), peserta seleksi CPNS bernama Cikita Dwi Kholishotunnur (24) langsung dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan karena mengalami gejala hendak melahirkan.
Alumnus Akademi Kebidanan Bina Husada itu semula mengaku ragu dan takut untuk mengikuti tes SKD karena sedang hamil tua dan sudah mengalami gejala-gejala hendak melahirkan.
Baca juga: Seleksi CPNS Kotim dijanjikan aman pemadaman listrik
"Sejak malam harinya sebelum pelaksanaan tes SKD saya sudah mengalami bukaan satu dan pada saat mengerjakan soal-soal terasa sakit perut, namun alhamdulillah soal-soal sudah selesai saya kerjakan," kata Cikita, yang melahirkan bayi laki-laki sehat dengan berat 2,85 kg.
Cikita berterima kasih kepada penyelenggara seleksi CPNS yang menyiagakan kursi roda dan ambulans untuk membantu kelahiran anak pertamanya.
"Kami bersama tim memang sudah mengantisipasi terjadinya kegawatdaruratan sejak jauh-jauh hari, karena itu tim medis sudah siaga di depan ruang tunggu dan ruang ujian selama ujian berlangsung, sehingga ketika ada peserta yang mengeluh sakit dan sejenisnya bisa segera tertangani," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo Doddy Nur Baskoro pada Rabu.
Baca juga: Ratusan peserta seleksi CPNS Pemprov Kalteng lulus SKD
"Bagi yang difabel dan ibu hamil sudah ada peralatan dan tim khusus, serta armada ambulans juga harus selalu standby (siaga), sehingga dapat membantu kelancaran peserta mengikuti tes CPNS apabila terjadi kondisi yang darurat," ia menambahkan.
Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengapresiasi kesigapan seluruh personel Panitia Seleksi Daerah (Panselda) yang dalam membantu proses persalinan peserta CPNS.
"Alhamdulillah semua sehat dan normal, luar biasa perjuangannya, bahkan dalam kondisi hamil tua peserta itu tidak hanya berhasil menyelesaikan seluruh soal SKD dengan waktu yang lebih cepat, namun juga dengan skor yang memuaskan," katanya usai menjenguk Cikita di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan Probolinggo.
"Mudah-mudahan bisa lolos juga pada seleksi selanjutnya," ia menambahkan.
Tes SKD yang berlangsung delapan hari mulai 1 Februari hingga 8 Pebruari 2020 di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo diikuti oleh 5.808 peserta yang bersaing untuk mengisi 399 posisi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Baca juga: Puluhan peserta tidak ikuti SKD penerimaan CPNS Pemprov Kalteng
Baca juga: Pemkab Gumas siap laksanakan SKD CPNS dengan sistem CAT
Baca juga: Yulhaidir : Abdi negara harus bersih dari narkoba
Begitu selesai mengerjakan soal tes seleksi kompetensi dasar (SKD), peserta seleksi CPNS bernama Cikita Dwi Kholishotunnur (24) langsung dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan karena mengalami gejala hendak melahirkan.
Alumnus Akademi Kebidanan Bina Husada itu semula mengaku ragu dan takut untuk mengikuti tes SKD karena sedang hamil tua dan sudah mengalami gejala-gejala hendak melahirkan.
Baca juga: Seleksi CPNS Kotim dijanjikan aman pemadaman listrik
"Sejak malam harinya sebelum pelaksanaan tes SKD saya sudah mengalami bukaan satu dan pada saat mengerjakan soal-soal terasa sakit perut, namun alhamdulillah soal-soal sudah selesai saya kerjakan," kata Cikita, yang melahirkan bayi laki-laki sehat dengan berat 2,85 kg.
Cikita berterima kasih kepada penyelenggara seleksi CPNS yang menyiagakan kursi roda dan ambulans untuk membantu kelahiran anak pertamanya.
"Kami bersama tim memang sudah mengantisipasi terjadinya kegawatdaruratan sejak jauh-jauh hari, karena itu tim medis sudah siaga di depan ruang tunggu dan ruang ujian selama ujian berlangsung, sehingga ketika ada peserta yang mengeluh sakit dan sejenisnya bisa segera tertangani," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo Doddy Nur Baskoro pada Rabu.
Baca juga: Ratusan peserta seleksi CPNS Pemprov Kalteng lulus SKD
"Bagi yang difabel dan ibu hamil sudah ada peralatan dan tim khusus, serta armada ambulans juga harus selalu standby (siaga), sehingga dapat membantu kelancaran peserta mengikuti tes CPNS apabila terjadi kondisi yang darurat," ia menambahkan.
Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengapresiasi kesigapan seluruh personel Panitia Seleksi Daerah (Panselda) yang dalam membantu proses persalinan peserta CPNS.
"Alhamdulillah semua sehat dan normal, luar biasa perjuangannya, bahkan dalam kondisi hamil tua peserta itu tidak hanya berhasil menyelesaikan seluruh soal SKD dengan waktu yang lebih cepat, namun juga dengan skor yang memuaskan," katanya usai menjenguk Cikita di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan Probolinggo.
"Mudah-mudahan bisa lolos juga pada seleksi selanjutnya," ia menambahkan.
Tes SKD yang berlangsung delapan hari mulai 1 Februari hingga 8 Pebruari 2020 di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo diikuti oleh 5.808 peserta yang bersaing untuk mengisi 399 posisi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Baca juga: Puluhan peserta tidak ikuti SKD penerimaan CPNS Pemprov Kalteng
Baca juga: Pemkab Gumas siap laksanakan SKD CPNS dengan sistem CAT
Baca juga: Yulhaidir : Abdi negara harus bersih dari narkoba