Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah prihatin dengan kondisi sebagian areal RSUD dr Murjani Sampit yang sering terendam banjir saat hujan deras.
"Kami berharap pemerintah kabupaten melalui manajemen RSUD dr Murjani bisa cepat memperbaiki drainase di rumah sakit agar ketika hujan deras, areal rumah sakit tidak seperti kolam ikan dadakan," kata Riskon di Sampit, Senin.
Harapan itu disampaikan politisi akrab disapa Eko menanggapi banjir yang kembali merendam sebagian areal RSUD dr Murjani Sampit pada Minggu (9/2). Banjir sempat merendam sebagian areal, khususnya pada bangunan lama di bagian tengah yang posisinya lebih rendah dibanding bagian bangunan baru yang dibangun lebih tinggi.
Menurut politisi muda Partai Golkar, banjir sekitar 40 centimeter itu akibat drainase di lingkungan rumah sakit kebanggaan masyarakat Kotawaringin Timur itu tidak berfungsi maksimal. Akibatnya air meluber dan merendam sebagian areal rumah sakit, khususnya selasar di bagian tengah.
"Ini menjadi salah satu PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah daerah dan manajemen RSUD dr Murjani untuk bisa mencarikan solusi walaupun banjir itu tidak sampai mengganggu pelayanan. Banjir di areal RSUD dr Murjani bukan kali baru kali ini saja terjadi. Makanya harus segera dicarikan solusinya," tambah Riskon.
Legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang terus memantau kondisi dan keberlangsungan rumah sakit yang berlokasi di daerah pemilihan yang diwakilinya tersebut. Rumah sakit itu sangat penting bagi pelayanan kesehatan masyarakat Kotawaringin Timur, bahkan menjadi rumah sakit rujukan bagi kabupaten sekitarnya.
Baca juga: Lebih dari separuh peserta seleksi CPNS Kotim gagal
Beberapa tahun terakhir, RSUD dr Murjani Sampit terus dibenahi dan ditingkatkan. Sudah ada tiga gedung baru yang dibangun untuk menambah kapasitas dan peningkatan pelayanan.
Selain itu, saat ini pembangunan gedung utama sedang tahap penyelesaian. Setelah rampung, RSUD dr Murjani Sampit digadang-gadang menjadi rumah sakit termegah di Kalimantan Tengah.
Bangunan utama tersebut ditargetkan selesai dan bisa difungsikan pada pertengahan 2020 ini. Operasionalnya sudah seharusnya juga diikuti dengan peningkatan kinerja manajemen rumah sakit setempat dari segi pelayanan dan kenyamanan bagi pasien.
"Kami berharap dengan adanya bangunan baru di RSUD dr Murjani Sampit yang menelan biaya sekitar Rp155 miliar tersebut bisa jadi motivasi bagi pihak manajemen untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang berobat," demikian Riskon.
Baca juga: Pengawasan koperasi di Kotim harus diperketat
"Kami berharap pemerintah kabupaten melalui manajemen RSUD dr Murjani bisa cepat memperbaiki drainase di rumah sakit agar ketika hujan deras, areal rumah sakit tidak seperti kolam ikan dadakan," kata Riskon di Sampit, Senin.
Harapan itu disampaikan politisi akrab disapa Eko menanggapi banjir yang kembali merendam sebagian areal RSUD dr Murjani Sampit pada Minggu (9/2). Banjir sempat merendam sebagian areal, khususnya pada bangunan lama di bagian tengah yang posisinya lebih rendah dibanding bagian bangunan baru yang dibangun lebih tinggi.
Menurut politisi muda Partai Golkar, banjir sekitar 40 centimeter itu akibat drainase di lingkungan rumah sakit kebanggaan masyarakat Kotawaringin Timur itu tidak berfungsi maksimal. Akibatnya air meluber dan merendam sebagian areal rumah sakit, khususnya selasar di bagian tengah.
"Ini menjadi salah satu PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah daerah dan manajemen RSUD dr Murjani untuk bisa mencarikan solusi walaupun banjir itu tidak sampai mengganggu pelayanan. Banjir di areal RSUD dr Murjani bukan kali baru kali ini saja terjadi. Makanya harus segera dicarikan solusinya," tambah Riskon.
Legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang terus memantau kondisi dan keberlangsungan rumah sakit yang berlokasi di daerah pemilihan yang diwakilinya tersebut. Rumah sakit itu sangat penting bagi pelayanan kesehatan masyarakat Kotawaringin Timur, bahkan menjadi rumah sakit rujukan bagi kabupaten sekitarnya.
Baca juga: Lebih dari separuh peserta seleksi CPNS Kotim gagal
Beberapa tahun terakhir, RSUD dr Murjani Sampit terus dibenahi dan ditingkatkan. Sudah ada tiga gedung baru yang dibangun untuk menambah kapasitas dan peningkatan pelayanan.
Selain itu, saat ini pembangunan gedung utama sedang tahap penyelesaian. Setelah rampung, RSUD dr Murjani Sampit digadang-gadang menjadi rumah sakit termegah di Kalimantan Tengah.
Bangunan utama tersebut ditargetkan selesai dan bisa difungsikan pada pertengahan 2020 ini. Operasionalnya sudah seharusnya juga diikuti dengan peningkatan kinerja manajemen rumah sakit setempat dari segi pelayanan dan kenyamanan bagi pasien.
"Kami berharap dengan adanya bangunan baru di RSUD dr Murjani Sampit yang menelan biaya sekitar Rp155 miliar tersebut bisa jadi motivasi bagi pihak manajemen untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang berobat," demikian Riskon.
Baca juga: Pengawasan koperasi di Kotim harus diperketat