Sampit (ANTARA) - Desa di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berupaya menggunakan dana desa untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya memberikan bantuan perlengkapan sekolah untuk murid.

"Bantuan perlengkapan sekolah yang kami berikan ini untuk memacu semangat siswa untuk berprestasi dan giat belajar. Sumber pembiayaan bantuan itu dari dana desa tahun 2019," kata Kepala Desa Bangkuang Makmur Kecamatan Mentawai Baru Ketapang Fitriannur di Sampit, Senin.

Fitriannur menyerahkan bantuan 24 paket perlengkapan sekolah untuk murid Pendidikan Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar.  Paket bantuan terdiri dari tas, sepatu, buku tulis dan alat tulis.

Terbatasnya anggaran membuat jumlah bantuan saat ini dibatasi hanya untuk 24 orang murid. Mereka yang menerima bantuan adalah murid berprestasi dari keluarga tidak mampu.

Bantuan tersebut disambut gembira para murid dan pihak sekolah. Bantuan itu dirasakan sangat bermanfaat karena memang dibutuhkan untuk memperlancar murid dalam mengikuti proses belajar.

Fitriannur mengakui bantuan tersebut masih terbatas, namun pihaknya berupaya menjadikan program ini berkelanjutan. Harapannya, semakin banyak murid yang bisa dibantu sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan anak-anak di desa itu.

"Kami berupaya mewujudkan kepedulian pemerintah desa Bangkuang Makmur terhadap dunia pendidikan. Kami merasa ini sangat penting sebagai bentuk dukungan terhadap upaya menciptakan generasi penerus yang berkualitas," ujar Fitriannur.

Pemerintah Desa Bangkuang Makmur berupaya menggunakan keuangan desa yang bersumber dari dana desa dan alokasi dana desa untuk pembangunan dan kemakmuran masyarakat, salah satunya di bidang pendidikan.

Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi murid dan orangtua mereka yang umumnya merupakan petani. Berbagai program yang dijalankan diharapkan bisa membantu masyarakat meski nilainya terbatas.

Awal Januari 2020, Pemerintah Desa Bangkuang Makmur Kecamatan Mentawa Baru Ketapang membagikan puluhan tandon air kepada warga sebagai antisipasi krisis air bersih yang sering terjadi saat kemarau

"Bantuan ini berasal dari dana desa tahun 2019 yang dialokasikan untuk pemberdayaan biar masyarakat merasakan langsung adanya dana desa," kata Fitriannur.

Baca juga: Depo sampah diprotes warga jadi sorotan DPRD Kotim
 

Fitriannur menjelaskan, desa yang dipimpinnya termasuk salah satu desa yang mengalami dampak cukup parah selama kemarau 2019 lalu. Krisis air bersih benar-benar sangat membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Saat kemarau, sumber air seperti sumur menjadi kering, sedangkan air sungai menjadi payau akibat intrusi air laut. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus mengeluarkan biaya membeli dari air dari pedagang air keliling.

Desa berpenduduk sekitar 2.800 jiwa itu juga sempat mendapat bantuan kiriman air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur sebanyak tiga tangki air untuk dibagikan kepada masyarakat.

Ketersediaan air bersih sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Ketersediaan air bersih juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

Untuk tahap ini, tandon air yang dibagikan sebanyak 55 buah. Warga gembira mendapatkan bantuan tersebut karena memang sangat dibutuhkan, sementara jika ingin membeli maka warga harus mengeluarkan biaya besar.

Baca juga: Komisi I DPRD Kotim wacanakan pembentukan pansus lahan kuburan


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024