Palangka Raya (ANTARA) - Selama empat hari terakhir RSUD Doris Sylvanus merawat seorang pasien rujukan dari salah satu rumah sakit di Provinsi Kalimantan Tengah dan langsung ditangani di ruang isolasi.
"Selama beberapa hari ini, kami merawat seorang pasien rujukan dengan diagnosa tonsilitis akut curiga terinfeksi Novel Coronavirus," kata Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty di Palangka Raya, Jumat.
Pasien dirawat dan ditangani di ruang isolasi atas dasar kriteria medis, yakni mengalami demam, batuk pilek, pneumonia ringan dan setelah pulang dari negara terjangkit yang dalam masa inkubasi penyakit 14 hari.
Berdasarkan sampel hasil pemeriksaan yang pihaknya kirimkan ke Litbangkes Kementerian Kesehatan RI pada hari pertama hingga ketiga, dinyatakan bahwa seluruhnya negatif.
"Artinya pasien dinyatakan tidak terjangkit Novel Coronavirus. Hari ini juga setelah melalui rapat, kami sepakat memulangkan pasien tersebut," jelasnya saat melakukan jumpa pers terkait kasus tersebut.
Dokter penanggung jawab utama dalam penanganan medis pasien tersebut yakni dr Andar Sitanggang menjelaskan, pasien diterima pada Senin (10/2) sore dengan kondisi tidak ada tanda-tanda kegawatan, hanya saja dengan kondisi demam dan keluhan utama batuk disertai dahak cukup banyak.
Kemudian dilakukan pemeriksaan klinis menyeluruh, memang dari pemeriksaan pernafasan, paru dan lainnya dalam kondisi baik. Namun jika mengacu kriteria Kemenkes, maka masuk kriteria pengawasan terjangkit Novel Coronavirus karena keluhan kurang dari 14 hari sejak datang dari wilayah terjangkit.
"Kami melakukan pemeriksaan darah dan lainnya, sel darah putih sedikit menurun dan diintervensi pemberian antibiotik dan pengobatan pada keluhan nyeri radang tenggorokan. Hingga akhirnya pada hari ini kondisinya membaik, batuk dan dahak berkurang," ungkapnya.
Selanjutnya seperti yang disampaikan Direktur RSUD Doris Sylvanus, pada hari ini hasil pemeriksaan dari Litbangkes diterima dan dipastikan pasien negatif atau tidak terjangkit Novel Coronavirus.
"Setelah melakukan diskusi tim, kami putuskan pasien boleh dilakukan rawat jalan. Berdasarkan diagnosanya, pasien ini terkena radang amandel akut atau tonsilitis akut," terangnya kepada awak media.
Untuk diketahui, penanggulangan dilakukan tim provinsi melibatkan lintas sektor, mulai dari RSUD Doris Sylvanus, Dinkes dan lainnya. Semua telah melakukan kesiapsiagaan dini dan respon mencegah penularan penyakit tersebut sehingga tidak menjadi wabah di Kalteng.
"Selama beberapa hari ini, kami merawat seorang pasien rujukan dengan diagnosa tonsilitis akut curiga terinfeksi Novel Coronavirus," kata Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty di Palangka Raya, Jumat.
Pasien dirawat dan ditangani di ruang isolasi atas dasar kriteria medis, yakni mengalami demam, batuk pilek, pneumonia ringan dan setelah pulang dari negara terjangkit yang dalam masa inkubasi penyakit 14 hari.
Berdasarkan sampel hasil pemeriksaan yang pihaknya kirimkan ke Litbangkes Kementerian Kesehatan RI pada hari pertama hingga ketiga, dinyatakan bahwa seluruhnya negatif.
"Artinya pasien dinyatakan tidak terjangkit Novel Coronavirus. Hari ini juga setelah melalui rapat, kami sepakat memulangkan pasien tersebut," jelasnya saat melakukan jumpa pers terkait kasus tersebut.
Dokter penanggung jawab utama dalam penanganan medis pasien tersebut yakni dr Andar Sitanggang menjelaskan, pasien diterima pada Senin (10/2) sore dengan kondisi tidak ada tanda-tanda kegawatan, hanya saja dengan kondisi demam dan keluhan utama batuk disertai dahak cukup banyak.
Kemudian dilakukan pemeriksaan klinis menyeluruh, memang dari pemeriksaan pernafasan, paru dan lainnya dalam kondisi baik. Namun jika mengacu kriteria Kemenkes, maka masuk kriteria pengawasan terjangkit Novel Coronavirus karena keluhan kurang dari 14 hari sejak datang dari wilayah terjangkit.
"Kami melakukan pemeriksaan darah dan lainnya, sel darah putih sedikit menurun dan diintervensi pemberian antibiotik dan pengobatan pada keluhan nyeri radang tenggorokan. Hingga akhirnya pada hari ini kondisinya membaik, batuk dan dahak berkurang," ungkapnya.
Selanjutnya seperti yang disampaikan Direktur RSUD Doris Sylvanus, pada hari ini hasil pemeriksaan dari Litbangkes diterima dan dipastikan pasien negatif atau tidak terjangkit Novel Coronavirus.
"Setelah melakukan diskusi tim, kami putuskan pasien boleh dilakukan rawat jalan. Berdasarkan diagnosanya, pasien ini terkena radang amandel akut atau tonsilitis akut," terangnya kepada awak media.
Untuk diketahui, penanggulangan dilakukan tim provinsi melibatkan lintas sektor, mulai dari RSUD Doris Sylvanus, Dinkes dan lainnya. Semua telah melakukan kesiapsiagaan dini dan respon mencegah penularan penyakit tersebut sehingga tidak menjadi wabah di Kalteng.