Pangkalan Bun (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengharapkan setelah diresmikannya Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Banyak manfaat yang didapat dengan adanya PPI Kumai, salah satunya memperlancar arus bongkar muat ikan hasil tangkapan kata Sugianto dalam sambutannya pada acara peresmian PPI Kumai, Sabtu.
"Sekaligus penopang jalur ekonomi. Dengan lancarnya jalur ekonomi, tentu saja akan berdampak pada meningkatnya pendapatan nelayan serta masyarakat setempat," ucapnya.
Sugianto berharap nelayan dan masyarakat bisa menjaga, merawat serta memelihara bangunan PPI yang ada saat ini. Membangun adalah hal mudah, tetapi untuk memelihara dan mempertahankan itu sangat sulit.
"Mampu membangun tetapi tidak bisa memelihara dan menjaga, sama saja dengan membuang-buang uang," jelasnya di sela kegiatan.
Dalam kesempatan itu, Sugianto juga mengajak serta mengimbau agar para nelayan tidak meminjam modal kepada para rentenir.
Kedepan para pelaku UMKM termasuk nelayan, diminta tidak lagi menggunakan jasa keuangan ilegal. Dirinya berjanji memperjuangkan, agar kedepannya dapat mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD provinsi.
Hingga pada akhirnya, dana tersebut bisa dipergunakan untuk memberikan kredit pinjaman kepada para nelayan dengan bunga sangat rendah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalteng Darliansjah mengatakan, pembangunan PPI Kumai dilatarbelakangi potensi sektor perikanan di Kumai cukup strategis, sehingga perlu dilakukan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan.
Pemprov pun melalui DKP Kalteng melakukan rehabilitasi dermaga PPI Kumai yang dimulai sejak tahun 2017-2019 dengan total anggaran sebesar Rp31 miliar lebih.
"Setelah kami kembangkan sarana dan prasarana fisiknya, saat ini PPI Kumai dapat menampung kapal sandar sebanyak 25-30 kapal," ucap Darliansjah.
Meningkat jika dibandingkan sebelumnya yang hanya memiliki daya tampung sebanyak 6-12 kapal nelayan. Selain itu kemampuan bongkar muat hasil tangkap ikan mencapai 1-3 ton/bulan dengan jenis ikan seperti kembung atau selar, senangin, tongkol, tenggiri, udang, pari, hiu, cumi-cumi, rajungan dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, sebagai bentuk komitmen dan kepedulian pemprov terhadap nelayan, gubernur juga meluncurkan Program Asuransi Nelayan Berkah. Pemprov memfasilitasi pembayaran premi asuransi bagi nelayan sebagai perlindungan.
Banyak manfaat yang didapat dengan adanya PPI Kumai, salah satunya memperlancar arus bongkar muat ikan hasil tangkapan kata Sugianto dalam sambutannya pada acara peresmian PPI Kumai, Sabtu.
"Sekaligus penopang jalur ekonomi. Dengan lancarnya jalur ekonomi, tentu saja akan berdampak pada meningkatnya pendapatan nelayan serta masyarakat setempat," ucapnya.
Sugianto berharap nelayan dan masyarakat bisa menjaga, merawat serta memelihara bangunan PPI yang ada saat ini. Membangun adalah hal mudah, tetapi untuk memelihara dan mempertahankan itu sangat sulit.
"Mampu membangun tetapi tidak bisa memelihara dan menjaga, sama saja dengan membuang-buang uang," jelasnya di sela kegiatan.
Dalam kesempatan itu, Sugianto juga mengajak serta mengimbau agar para nelayan tidak meminjam modal kepada para rentenir.
Kedepan para pelaku UMKM termasuk nelayan, diminta tidak lagi menggunakan jasa keuangan ilegal. Dirinya berjanji memperjuangkan, agar kedepannya dapat mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD provinsi.
Hingga pada akhirnya, dana tersebut bisa dipergunakan untuk memberikan kredit pinjaman kepada para nelayan dengan bunga sangat rendah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalteng Darliansjah mengatakan, pembangunan PPI Kumai dilatarbelakangi potensi sektor perikanan di Kumai cukup strategis, sehingga perlu dilakukan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan.
Pemprov pun melalui DKP Kalteng melakukan rehabilitasi dermaga PPI Kumai yang dimulai sejak tahun 2017-2019 dengan total anggaran sebesar Rp31 miliar lebih.
"Setelah kami kembangkan sarana dan prasarana fisiknya, saat ini PPI Kumai dapat menampung kapal sandar sebanyak 25-30 kapal," ucap Darliansjah.
Meningkat jika dibandingkan sebelumnya yang hanya memiliki daya tampung sebanyak 6-12 kapal nelayan. Selain itu kemampuan bongkar muat hasil tangkap ikan mencapai 1-3 ton/bulan dengan jenis ikan seperti kembung atau selar, senangin, tongkol, tenggiri, udang, pari, hiu, cumi-cumi, rajungan dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, sebagai bentuk komitmen dan kepedulian pemprov terhadap nelayan, gubernur juga meluncurkan Program Asuransi Nelayan Berkah. Pemprov memfasilitasi pembayaran premi asuransi bagi nelayan sebagai perlindungan.