Sampit (ANTARA) - Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Yoyo Sugeng Triyogo dan Rusmadi Abdullah atau akrab disapa Yoyo-Madi optimistis menghadapi pemilu kepala daerah 23 September 2020 karena dukungan yang mereka peroleh lebih nyata
"Ini menjadi gambaran karena masyarakat dengan suka rela memberikan dukungan kepada kami. Kami sudah siap bersaing," kata Yoyo didampingi Madi usai menyerahkan berkas bukti dukungan warga ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Timur, Rabu.
Tim Yoyo-Madi membawa berkas dukungan dari 30.002 warga. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding syarat minimal dukungan sekitar 23.307 lembar dukungan yang tersebar minimal di sembilan kecamatan.
Yoyo yakin berkas dukungan yang mereka sampaikan akan lolos verifikasi karena memang dukungan nyata dari masyarakat. Selain itu, bukti dukungan tersebut sudah melalui pemeriksaan administrasi secara berlapis oleh timnya untuk memastikan tidak ada yang ganda atau bermasalah.
Dia berterima kasih kepada KPU Kotawaringin Timur karena sangat terbuka memberikan masukan demi kelengkapan berkas tersebut. Harapannya, pencalonannya berjalan mulus hingga ditetapkan sebagai calon bupati dan wakil bupati.
Pengusaha yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah ini mengaku sengaja memilih maju melalui perseorangan atau independen karena ingin mengawali semuanya secara riil atas dukungan masyarakat.
"Insya Allah masyarakat Kotawaringin Timur akan bersama-sama kami. Ini untuk masyarakat karena kami hadir untuk masyarakat. Terbukti kami menggunakan "perahu" masyarakat dan sejak awal kami bersama masyarakat," kata Yoyo.
Meski maju melalui jalur perseorangan, Yoyo dan Mari mengaku tetap membuka komunikasi dengan partai politik. Apalagi mereka memang memiliki banyak rekan sesama politisi yang mungkin akan sejalan.
Ditanya tentang kesiapan dana, Yoyo menyatakan sudah menyiapkan semuanya. Namun pengusaha pasangan pengusaha properti ini enggan membuka berapa dana yang disiapkannya.
Sementara itu Rusmadi mengimbau masyarakat dan pendukungnya untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Pasangan Yoyo-Madi ingin memenangi pilkada dengan cara terhormat.
"Kita berusaha maksimal dan yang terbaik dengan mematuhi aturan, sedangkan hasilnya nanti kita serahkan semua kepada Allah," kata Rusmadi.
Baca juga: Kebakaran hanguskan sebuah rumah di Sampit
Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih mengakui, tahapan yang harus dijalani calon perseorangan memang tidak mudah karena dukungan harus ada pembuktian 100 persen. Untuk itulah sejak awal pihaknya membuka diri melayani konsultasi.
"Kami sudah lihat ada 30.002 dukungan yang disubmit. Harapan kami sudah sempurna sehingga bisa melangkah ke tahapan berikutnya," kata Siti Fathonah.
KPU akan memeriksa syarat dukungan minimal dan sebaran dukungan. Verifikasi administrasi dilaksanakan pada 27 Februari sampai 25 Maret.
Setelah perbaikan, KPU akan menurunkan Panitia Pemungutan Suara untuk melakukan verifikasi faktual 100 persen dukungan pada 10-18 Mei. Verifikasi faktual akan sangat menentukan apakah dukungan yang diberikan warga tersebut nyata dan tidak ada masalah.
"Kami harapkan saat petugas kami melakukan verifikasi faktual, semua yang memberi dukungan itu menyatakan memang mendukung. Semoga lancar sehingga bisa ke tahapan selanjutnya yaitu pencalonan pada Juni nanti," demikian Siti Fathonah.
Baca juga: NU Kalteng optimistis wujudkan rumah sakit dan perguruan tinggi
Baca juga: Usulan pembentukan Kotara tetap menjadi perhatian DPRD Kotim
"Ini menjadi gambaran karena masyarakat dengan suka rela memberikan dukungan kepada kami. Kami sudah siap bersaing," kata Yoyo didampingi Madi usai menyerahkan berkas bukti dukungan warga ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Timur, Rabu.
Tim Yoyo-Madi membawa berkas dukungan dari 30.002 warga. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding syarat minimal dukungan sekitar 23.307 lembar dukungan yang tersebar minimal di sembilan kecamatan.
Yoyo yakin berkas dukungan yang mereka sampaikan akan lolos verifikasi karena memang dukungan nyata dari masyarakat. Selain itu, bukti dukungan tersebut sudah melalui pemeriksaan administrasi secara berlapis oleh timnya untuk memastikan tidak ada yang ganda atau bermasalah.
Dia berterima kasih kepada KPU Kotawaringin Timur karena sangat terbuka memberikan masukan demi kelengkapan berkas tersebut. Harapannya, pencalonannya berjalan mulus hingga ditetapkan sebagai calon bupati dan wakil bupati.
Pengusaha yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah ini mengaku sengaja memilih maju melalui perseorangan atau independen karena ingin mengawali semuanya secara riil atas dukungan masyarakat.
"Insya Allah masyarakat Kotawaringin Timur akan bersama-sama kami. Ini untuk masyarakat karena kami hadir untuk masyarakat. Terbukti kami menggunakan "perahu" masyarakat dan sejak awal kami bersama masyarakat," kata Yoyo.
Meski maju melalui jalur perseorangan, Yoyo dan Mari mengaku tetap membuka komunikasi dengan partai politik. Apalagi mereka memang memiliki banyak rekan sesama politisi yang mungkin akan sejalan.
Ditanya tentang kesiapan dana, Yoyo menyatakan sudah menyiapkan semuanya. Namun pengusaha pasangan pengusaha properti ini enggan membuka berapa dana yang disiapkannya.
Sementara itu Rusmadi mengimbau masyarakat dan pendukungnya untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Pasangan Yoyo-Madi ingin memenangi pilkada dengan cara terhormat.
"Kita berusaha maksimal dan yang terbaik dengan mematuhi aturan, sedangkan hasilnya nanti kita serahkan semua kepada Allah," kata Rusmadi.
Baca juga: Kebakaran hanguskan sebuah rumah di Sampit
Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih mengakui, tahapan yang harus dijalani calon perseorangan memang tidak mudah karena dukungan harus ada pembuktian 100 persen. Untuk itulah sejak awal pihaknya membuka diri melayani konsultasi.
"Kami sudah lihat ada 30.002 dukungan yang disubmit. Harapan kami sudah sempurna sehingga bisa melangkah ke tahapan berikutnya," kata Siti Fathonah.
KPU akan memeriksa syarat dukungan minimal dan sebaran dukungan. Verifikasi administrasi dilaksanakan pada 27 Februari sampai 25 Maret.
Setelah perbaikan, KPU akan menurunkan Panitia Pemungutan Suara untuk melakukan verifikasi faktual 100 persen dukungan pada 10-18 Mei. Verifikasi faktual akan sangat menentukan apakah dukungan yang diberikan warga tersebut nyata dan tidak ada masalah.
"Kami harapkan saat petugas kami melakukan verifikasi faktual, semua yang memberi dukungan itu menyatakan memang mendukung. Semoga lancar sehingga bisa ke tahapan selanjutnya yaitu pencalonan pada Juni nanti," demikian Siti Fathonah.
Baca juga: NU Kalteng optimistis wujudkan rumah sakit dan perguruan tinggi
Baca juga: Usulan pembentukan Kotara tetap menjadi perhatian DPRD Kotim