Sampit (ANTARA) - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah semakin bersemangat mengembangkan usaha, namun mereka masih dihadapkan pada sejumlah kendala berat, selain masalah klasik yaitu terbatasnya modal.

"Pelaku UMKM kita sudah sangat bersemangat. Yang diharapkan saat ini adalah bagaimana pemerintah membantah pelaku UMKM mengatasi kendala-kendala yang dihadapi saat ini sehingga mereka bisa terus mengembangkan usaha," kata Generator Aliansi Penggerak Industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau API UMKM Kotawaringin Timur, Ahmad Sofyan di Sampit, Selasa.

Keluh kesah itu disampaikan Sofyan saat temu UMKM yang gelar Bank Kalteng. Sekitar 360 pelaku UMKM Kotawaringin Timur hadir dalam acara yang dihadiri Sekretaris Daerah Halikinnor, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kartina Purba, Ketua Kadin Kotawaringin Timur Susilo dan pejabat lainnya.

Menurut Sofyan, produk UMKM Kotawaringin Timur sudah mampu bersaing. Bahkan sudah ada pelaku UMKM kabupaten ini yang mampu mempromosikan produk hingga ke luar negeri, diantaranya ke Dubai.

Kendala yang masih sering dihadapi pelaku UMKM diantaranya birokrasi pengurusan izin di Dinas Kesehatan, barcode harga dan sertifikasi halal. Padahal semua itu menjadi syarat utama agar produk bisa dipasarkan secara luas.

Kendala itu dirasakan cukup menghambat pengembangan usaha. Produk UMKM tidak akan bisa dipasarkan secara luas jika belum sesuai aturan dan standar yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Rumah dinas guru pelosok Kotim perlu perhatian

"Kami berharap pemerintah daerah membantu mempermudah itu semua. Selain masalah itu, kendala ada di pelaku UMKM sendiri yang kurang berkreasi agar produknya semakin diminati," harap Sofyan.

Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor yang menjadi salah satu narasumber dalam diskusi itu berjanji memperhatikan masukan tersebut. Dia berjanji akan membantu agar pelaku UMKM tidak terhambat dalam mengembangkan usaha hanya karena panjangnya birokrasi.

"Saya akan instruksikan Dinas Perizinan agar jangan sampai ada yang menghambat perizinan UMKM, sepanjang syaratnya sudah dipenuhi. Dinas Kesehatan juga saya minta membantu UMKM. Untuk sertifikasi halal, nanti akan diarahkan kepada Majelis UIama Indonesia sesuai bidangnya," kata Halikinnor.

Terkait permodalan, Halikinnor mengatakan perbankan sudah sangat terbuka membantu pinjaman. Namun tentu pelaku usaha harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan sesuai aturan.

Halikinnor juga menyarankan pelaku usaha berkreasi dan berinovasi agar produk yang dihasilkan semakin menarik. Dia menilai produk UMKM Kotawaringin Timur tidak kalah dengan daerah lain, namun kemasan produk yang dinilai perlu lebih ditingkatkan agar semakin menarik.

Baca juga: Pemkab diharapkan menindaklanjuti hasil reses DPRD Kotim

Baca juga: Pemkab Kotim tidak perpanjang kontrak pegawai berkinerja jelek


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024