Sampit (ANTARA) - Pencarian dua korban tenggelam di Sungai Mentaya wilayah Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya hulu Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terkendala oleh derasnya arus di lokasi kejadian.
"Cuaca tidak mendukung, arus deras dan apabila kita melakukan penyelaman, kondisi di sana juga tidak mendukung untuk melakukan penyelaman karena jarak pandang atau feasibility nol," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya Muhammad Hariyadi didampingi Kepala Pos SAR Sampit Suprapto di Sampit, Jumat.
Hariyadi yang ditemui usai memimpin upacara HUT ke-48 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas di halaman kantor Pos SAR Sampit, mengatakan kejadian ini menjadi perhatian pihaknya.
Saat ini ada lima anggota Basarnas yang diterjunkan ke lokasi melakukan pencarian bersama instansi lain dan masyarakat. Pencarian masih dilakukan namun doa korban yang tenggelam pada Minggu (23/2) lalu belum ditemukan.
Hariyadi mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi musibah tersebut pada tiga hari setelah kejadian. Lokasi kejadian memang cukup jauh dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Dia menegaskan bahwa pencarian terus dilakukan semaksimal mungkin meski berbagai kendala dihadapi di lapangan. Pencarian bersama tim gabungan dan masyarakat diharapkan membuahkan hasil dengan ditemukannya kedua korban.
"Sesuai SOP (standar operasional dan prosedur) kami, pencarian dilaksanakan selama tujuh hari. Apabila tidak ada tanda-tanda, pencarian kita hentikan sementara, tapi tetap melaksanakan pemantauan. Tetapi apabila ada tanda-tanda, operasi SAR akan kembali dilakukan," kata Hariyadi.
Seperti diketahui, dua warga yang merupakan karyawan sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Bukit Santuai tenggelam setelah perahu motor atau ces yang dinaikinya karam saat hendak pergi memancing.
Baca juga: Rumitnya geografis Kalteng jadi tantangan operasi penyelamatan
Dua korban adalah Sugeng Susanto (24) dan Mubasir (38) yang sama-sama tinggal di perumahan karyawan sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Bukit Santuai.
Peristiwa itu terjadi Minggu (23/2) sekitar pukul 11.20 WIB di perairan Sei Mentaya RT 04 Kelurahan Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya Hulu.
Lokasi kejadian bisa ditempuh dengan waktu sekitar empat jam dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur dengan kondisi jalan sebagian kurang bagus, terlebih saat turun hujan.
Saat kejadian, kedua korban bersama empat rekannya lain sesama karyawan berniat memancing dan mencari buah ke suatu tempat. Mereka menaiki perahu motor kecil atau oleh warga setempat disebut dengan ces.
Namun baru sekitar enam meter bertolak dari lanting, ces tersebut oleng hingga akhirnya karam. Empat orang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan kedua korban yang diduga tidak bisa berenang, tenggelam dan hilang.
Baca juga: SMAN 2 Sampit perkenalkan teknologi mengolah air gambut dan nanas menjadi listrik
Baca juga: Peserta pilkades Kotim diingatkan patuhi aturan