Muara Teweh (ANTARA) - Bupati Barito Utara H Nadalsyah menerima pin dari Paguyuban Lembur Kuring Jawa Barat-Banten (PLKJBB) yang disematkan oleh Pembina Paguyuban Kombes Hendra Rochmawan yang juga Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah.
Nadalsyah yang akrab dipanggil Haji Koyem ini menerima pin paguyupan sebagai anggota baru pada acara silaturahmi paguyuban yang dihadiri Ketua Pelindung Paguyuban PLKJBB Dr Mukri yang juga Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalteng di aula Kantor Kejaksaan Tinggi Kalteng di Palangka Raya, Minggu malam.
Anggota baru PLKJBB yang menerima pin selain Abah Koyem juga Abah Kombes H Ebet Gunandar, Abah Kombes Pasma, Abah Endang Syafrudin, Abah Kombes Raden Satria, Abah AKBP Doni, dan Abah Parada Lewis KDR.
Keluarga Besar PLKJBB yang didirikan sejak 1980-an menggelar silahturahmi tersebut bertujuan selain untuk merekatkan hubungan silaturahim dengan sesama anggota paguyuban, juga untuk memperkenalkan anggota baru paguyuban. Sebagai salah satu anggota baru paguyuban Bupati Barito Utara Nadalsyah hadir dalam acara yang di gelar oleh keluarga besar PLKJBB Kalteng.
Bupati Barito Utara H Nadalsyah (kiri) berbincang dengan Ketua Pelindung Paguyuban PLKJBB Dr Mukri yang juga Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalteng pada malam silaturahmi peguyuban lembur kuring di aula Kejati setempat di Palangka Raya, Minggu (1/3/2020) malam.ANTARA/HO-Dinas Kominfosandi Barito Utara
Beranekaragam adat budaya yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana masing-masing budaya tersebut mengangkat kearifan budaya lokal daerahnya. Tak jarang, budaya lokal tersebut dibawa oleh masyarakatnya yang merantau ke luar daerah. Dengan tetap menghormati budaya yang ada di daerah tempat berada, budaya lokal asal tetap dipertahankan. Seperti halnya dengan PLKJBB.
Pembina Paguyuban Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan pepatah Sunda "Anu Kedah Urang Cepeung Pageh Kudu Silih Asih, Silih Asah, Jieung Silih Asuh" (Kita harus saling mengasihi, saling mengasah dan juga saling mengasuh antar sesama manusia). Selain itu, diingatkan agar keluarga besar PLKJBB tetap saling menghormati budaya yang ada di Kalimantan Tengah.
"Kita harus menuruti etika atau sesuatu yang sudah ditentukan, dan harus dapat menyesuaikan dimanapun berada," kata Hendra.
Bupati Nadalsyah mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar PLKJBB yang telah memberikan kepercayaan untuk ikut serta dalam paguyuban.
"Semoga kedepannya, silahturahmi yang terbina dengan baik antara PLKJBB dengan masyarakat Kalteng dapat menciptakan suasana yang makin kondusif," kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Barito Utara banyak masyarakat yang berasal dari luar daerah khususnya masyarakat dari Jawa Barat-Banten. Selama ini, kerukunan antar masyarakat baik masyarakat Barito Utara sendiri maupun masyarakat luar daerah terbina dengan baik.
"Ini membuktikan bahwa masyarakat Barito Utara dan masyarakat luar mampu beradaptasi dengan baik," ujar Nadalsyah.
Nadalsyah yang akrab dipanggil Haji Koyem ini menerima pin paguyupan sebagai anggota baru pada acara silaturahmi paguyuban yang dihadiri Ketua Pelindung Paguyuban PLKJBB Dr Mukri yang juga Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalteng di aula Kantor Kejaksaan Tinggi Kalteng di Palangka Raya, Minggu malam.
Anggota baru PLKJBB yang menerima pin selain Abah Koyem juga Abah Kombes H Ebet Gunandar, Abah Kombes Pasma, Abah Endang Syafrudin, Abah Kombes Raden Satria, Abah AKBP Doni, dan Abah Parada Lewis KDR.
Keluarga Besar PLKJBB yang didirikan sejak 1980-an menggelar silahturahmi tersebut bertujuan selain untuk merekatkan hubungan silaturahim dengan sesama anggota paguyuban, juga untuk memperkenalkan anggota baru paguyuban. Sebagai salah satu anggota baru paguyuban Bupati Barito Utara Nadalsyah hadir dalam acara yang di gelar oleh keluarga besar PLKJBB Kalteng.
Beranekaragam adat budaya yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana masing-masing budaya tersebut mengangkat kearifan budaya lokal daerahnya. Tak jarang, budaya lokal tersebut dibawa oleh masyarakatnya yang merantau ke luar daerah. Dengan tetap menghormati budaya yang ada di daerah tempat berada, budaya lokal asal tetap dipertahankan. Seperti halnya dengan PLKJBB.
Pembina Paguyuban Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan pepatah Sunda "Anu Kedah Urang Cepeung Pageh Kudu Silih Asih, Silih Asah, Jieung Silih Asuh" (Kita harus saling mengasihi, saling mengasah dan juga saling mengasuh antar sesama manusia). Selain itu, diingatkan agar keluarga besar PLKJBB tetap saling menghormati budaya yang ada di Kalimantan Tengah.
"Kita harus menuruti etika atau sesuatu yang sudah ditentukan, dan harus dapat menyesuaikan dimanapun berada," kata Hendra.
Bupati Nadalsyah mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar PLKJBB yang telah memberikan kepercayaan untuk ikut serta dalam paguyuban.
"Semoga kedepannya, silahturahmi yang terbina dengan baik antara PLKJBB dengan masyarakat Kalteng dapat menciptakan suasana yang makin kondusif," kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Barito Utara banyak masyarakat yang berasal dari luar daerah khususnya masyarakat dari Jawa Barat-Banten. Selama ini, kerukunan antar masyarakat baik masyarakat Barito Utara sendiri maupun masyarakat luar daerah terbina dengan baik.
"Ini membuktikan bahwa masyarakat Barito Utara dan masyarakat luar mampu beradaptasi dengan baik," ujar Nadalsyah.