Sampit (ANTARA) - Sebuah rumah di Jalan Hj Sawiyah Gang Sanusi RT 20 Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, hangus terbakar.
"Saat kejadian, pemilik rumah sedang berjualan di pasar. Pemilik rumah baru tahu ketika ada warga yang memberitahukan bahwa rumahnya terbakar," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Jaya Karya Ipda Dohan Ockta Prasetya di Sampit, Jumat.
Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB saat warga umumnya meninggalkan rumah untuk beraktivitas. Rumah yang terbakar tersebut dihuni Bahtiar dan keluarganya yang berprofesi sebagai penjual nasi kuning.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh tetangga korban yang mendengar suara gaduh. Setelah mereka memeriksa keluar, ternyata api sudah cukup besar membakar rumah Bahtiar.
Api terlihat berasal dari bagian dapur rumah Bahtiar, kemudian dengan cepat menjalar karena sebagian bagian rumah tersebut terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
Saat kejadian, Bahtiar dan istrinya sudah berangkat ke Pasar Umar Hasyim Samuda untuk berjualan nasi. Akibatnya, barang berharga di rumah itu tidak sempat diselamatkan.
Baca juga: Pedagang pasar Eks Mentaya diberi waktu 10 hari mulai tempati kios
Kejadian itu sempat membuat warga panik karena khawatir api menjalar ke rumah lainnya. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Api dengan cepat menghanguskan rumah beserta isinya. Warga terus memadamkan sisa api hingga api benar-benar padam sekitar pukul 10.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun kerugian yang diderita korban diperkirakan sekitar Rp80 juta.
Api diduga muncul dari bara api yang belum sepenuhnya padam usai korban memasak di dapur. Bara kemudian menjadi api dan membakar bangunan rumah tersebut.
"Kami masih mendalami kejadian ini untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Sejumlah saksi-saksi dimintai keterangan untuk kepentingan penyelidikan tersebut," demikian Dohan.
Baca juga: Polres Kotim pastikan optimal amankan pilkades serentak
Baca juga: Tokoh masyarakat Kotim digandeng cegah munculnya radikalisme
"Saat kejadian, pemilik rumah sedang berjualan di pasar. Pemilik rumah baru tahu ketika ada warga yang memberitahukan bahwa rumahnya terbakar," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Jaya Karya Ipda Dohan Ockta Prasetya di Sampit, Jumat.
Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB saat warga umumnya meninggalkan rumah untuk beraktivitas. Rumah yang terbakar tersebut dihuni Bahtiar dan keluarganya yang berprofesi sebagai penjual nasi kuning.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh tetangga korban yang mendengar suara gaduh. Setelah mereka memeriksa keluar, ternyata api sudah cukup besar membakar rumah Bahtiar.
Api terlihat berasal dari bagian dapur rumah Bahtiar, kemudian dengan cepat menjalar karena sebagian bagian rumah tersebut terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
Saat kejadian, Bahtiar dan istrinya sudah berangkat ke Pasar Umar Hasyim Samuda untuk berjualan nasi. Akibatnya, barang berharga di rumah itu tidak sempat diselamatkan.
Baca juga: Pedagang pasar Eks Mentaya diberi waktu 10 hari mulai tempati kios
Kejadian itu sempat membuat warga panik karena khawatir api menjalar ke rumah lainnya. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Api dengan cepat menghanguskan rumah beserta isinya. Warga terus memadamkan sisa api hingga api benar-benar padam sekitar pukul 10.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun kerugian yang diderita korban diperkirakan sekitar Rp80 juta.
Api diduga muncul dari bara api yang belum sepenuhnya padam usai korban memasak di dapur. Bara kemudian menjadi api dan membakar bangunan rumah tersebut.
"Kami masih mendalami kejadian ini untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Sejumlah saksi-saksi dimintai keterangan untuk kepentingan penyelidikan tersebut," demikian Dohan.
Baca juga: Polres Kotim pastikan optimal amankan pilkades serentak
Baca juga: Tokoh masyarakat Kotim digandeng cegah munculnya radikalisme