Tamiang Layang (ANTARA) - Legislator Barito Timur, Kalimantan Tengah Janju Briano meminta pemerintah kabupaten setempat mendukung pengembangan fasilitas objek wisata susur sungai Patai Suku Hawa (Pasuha) di Desa Pulau Patai Kecamatan Dusun Timur, untuk bisa menjadi objek wisata yang lebih baik lagi.
“Dukungan pemkab sangat diharapkan agar ada percepatan dan perkembangan positif dari Pasuha untuk masyarakatnya,” katanya di Tamiang Layang, Senin.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, berkembangnya objek wisata Pasuha saat ini berkat adanya gotong royong antara Pemerintah Desa Pulau Patai dan masyarakat setempat. Namun tentunya masih memerlukan banyak pembenahan.
Pengembangan Pasuha yang kini memiliki luas 20 hektare itu dilakukan Pemerintah Desa Pulau Patai, Karang Taruna, Kelompok Sadar Wisata dan masyarakat Desa Pulau Patai itu sendiri.
Susur sungai yang ada di Desa Pulau Patai ada dua jenis, perahu menggunakan mesin dan perahu kecil yang didayung. Sarana perahu masih memerlukan penambahan dan dibutuhkan juga kelengkapan keselamatan diri.
“Saya optimis, jika didukung pemkab maupun pihak lainnya, maka objek wisata Pasuha akan maju pesat dan menjadi wisata favorit masyarakat di Bartim,” katanya menjelaskan.
Baca juga: Pasuha berpotensi menjadi wisata favorit di Bartim
Baca juga: Pengembangan objek wisata Pasuha di Bartim tiru Taman Nasional Tanjung Puting
Sementara itu Kepala Desa Pulau Patai Taraunianto mengatakan, objek wisata susur sungai Pasuha dirintis sejak November 2019 dan mulai berjalan sejak Januari 2020. Saat ini sudah dicanangkan Pemkab Bartim sebagai salah satu objek wisata.
“Kami saat ini masih terus mengembangkannya. Untuk itu, diperlukan dukungan semua pihak baik pemerintah, swasta maupun pihak lainnya,” jelas Taraunianto.
Ditambahkannya, saat ini ada beberapa bantuan perahu dari pejabat Pemkab Bartim serta pihak swasta. Kedepannya, pihaknya berharap ada instansi yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan atau sumbangan fasilitas pendukung Pasuha.
Diantaranya seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bartim yang ikut membantu menyediakan empat tempat sampah, sebagai tanda kepedulian agar para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan seperti misalnya ke Sungai Patai.
“Dukungan pemkab sangat diharapkan agar ada percepatan dan perkembangan positif dari Pasuha untuk masyarakatnya,” katanya di Tamiang Layang, Senin.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, berkembangnya objek wisata Pasuha saat ini berkat adanya gotong royong antara Pemerintah Desa Pulau Patai dan masyarakat setempat. Namun tentunya masih memerlukan banyak pembenahan.
Pengembangan Pasuha yang kini memiliki luas 20 hektare itu dilakukan Pemerintah Desa Pulau Patai, Karang Taruna, Kelompok Sadar Wisata dan masyarakat Desa Pulau Patai itu sendiri.
Susur sungai yang ada di Desa Pulau Patai ada dua jenis, perahu menggunakan mesin dan perahu kecil yang didayung. Sarana perahu masih memerlukan penambahan dan dibutuhkan juga kelengkapan keselamatan diri.
“Saya optimis, jika didukung pemkab maupun pihak lainnya, maka objek wisata Pasuha akan maju pesat dan menjadi wisata favorit masyarakat di Bartim,” katanya menjelaskan.
Baca juga: Pasuha berpotensi menjadi wisata favorit di Bartim
Baca juga: Pengembangan objek wisata Pasuha di Bartim tiru Taman Nasional Tanjung Puting
Sementara itu Kepala Desa Pulau Patai Taraunianto mengatakan, objek wisata susur sungai Pasuha dirintis sejak November 2019 dan mulai berjalan sejak Januari 2020. Saat ini sudah dicanangkan Pemkab Bartim sebagai salah satu objek wisata.
“Kami saat ini masih terus mengembangkannya. Untuk itu, diperlukan dukungan semua pihak baik pemerintah, swasta maupun pihak lainnya,” jelas Taraunianto.
Ditambahkannya, saat ini ada beberapa bantuan perahu dari pejabat Pemkab Bartim serta pihak swasta. Kedepannya, pihaknya berharap ada instansi yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan atau sumbangan fasilitas pendukung Pasuha.
Diantaranya seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bartim yang ikut membantu menyediakan empat tempat sampah, sebagai tanda kepedulian agar para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan seperti misalnya ke Sungai Patai.