Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan sejumlah kegiatan, untuk melindungi sekaligus melestarikan kawasan konservasi perairan Gosong Senggora dan sekitarnya.
Sesuai keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, kawasan konservasi Gosong Senggora, Gosong Sepagar, Gosong Baras Basah, Teluk Bogam hingga Tanjung Puting, serta perairan sekitarnya, memiliki luasan sekitar 61 ribu hektare lebih, kata Kepala DKP Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Senin.
"Kegiatan yang sudah kami laksanakan untuk melindunginya, yakni transplantasi dan rehabilitasi terumbu karang, pelatihan kelompok pengelola dan pengawas, hingga pengawasan," katanya.
Selanjutnya masih ada sejumlah kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan, meliputi pembangunan pos jaga, melengkapi alat komunikasi, alat selam, peningkatan peran serta masyarakat, serta publikasi memasang papan larangan dan pengumuman.
Melalui berbagai upaya tersebut, pihaknya ingin mewujudkan kawasan konservasi perairan daerah di Kalteng yang dikelola secara adaptif, berkelanjutan, menggunakan pendekatan ekosistem, bermanfaat ganda dan dikelola secara bersama-sama.
"Semua itu guna terciptanya keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan secara konsisten, serta menjamin keberlangsungan kekayaan alam dan lingkungan untuk generasi selanjutnya," jelas Darliansjah.
Berbagai potensi di kawasan konservasi tersebut, seperti tingginya potensi sumber daya kelautan dan perikanan, meliputi habitat penting pesisir seperti terumbu karang, padang lamun, alga bentik dan mangrove. Kemudian adanya penyu hijau, dugong, lola, kima dan teripang.
Aktivitas di kawasan konservasi adalah penangkapan ikan di zona perikanan berkelanjutan, wisata bahari dan wisata memancing. Dalam pengelolaan kawasan konservasi, DKP Kalteng bekerja sama dengan kelompok pengawas masyarakat atau kelompok penggerak kawasan konservasi yang sudah ditetapkan.
"Pemanfaatan kawasan konservasi untuk kegiatan mendatang lebih kami tingkatkan dalam pengembangan zona pemanfaatan, sebagai kawasan wisata bahari berupa wisata pantai, diving, snorkeling atau selam permukaan dan memancing," katanya.
Adapun akses untuk mencapai kawasan konservasi perairan Gosong Senggora, Gosong Sepagar, Gosong Baras Basah, Teluk Bogam hingga Tanjung Puting dan perairan sekitarnya, yakni dari Desa Kubu, Teluk Bogam, Sei Bakau dan Keraya di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat menggunakan kapal nelayan.
Sesuai keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, kawasan konservasi Gosong Senggora, Gosong Sepagar, Gosong Baras Basah, Teluk Bogam hingga Tanjung Puting, serta perairan sekitarnya, memiliki luasan sekitar 61 ribu hektare lebih, kata Kepala DKP Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Senin.
"Kegiatan yang sudah kami laksanakan untuk melindunginya, yakni transplantasi dan rehabilitasi terumbu karang, pelatihan kelompok pengelola dan pengawas, hingga pengawasan," katanya.
Selanjutnya masih ada sejumlah kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan, meliputi pembangunan pos jaga, melengkapi alat komunikasi, alat selam, peningkatan peran serta masyarakat, serta publikasi memasang papan larangan dan pengumuman.
Melalui berbagai upaya tersebut, pihaknya ingin mewujudkan kawasan konservasi perairan daerah di Kalteng yang dikelola secara adaptif, berkelanjutan, menggunakan pendekatan ekosistem, bermanfaat ganda dan dikelola secara bersama-sama.
"Semua itu guna terciptanya keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan secara konsisten, serta menjamin keberlangsungan kekayaan alam dan lingkungan untuk generasi selanjutnya," jelas Darliansjah.
Berbagai potensi di kawasan konservasi tersebut, seperti tingginya potensi sumber daya kelautan dan perikanan, meliputi habitat penting pesisir seperti terumbu karang, padang lamun, alga bentik dan mangrove. Kemudian adanya penyu hijau, dugong, lola, kima dan teripang.
Aktivitas di kawasan konservasi adalah penangkapan ikan di zona perikanan berkelanjutan, wisata bahari dan wisata memancing. Dalam pengelolaan kawasan konservasi, DKP Kalteng bekerja sama dengan kelompok pengawas masyarakat atau kelompok penggerak kawasan konservasi yang sudah ditetapkan.
"Pemanfaatan kawasan konservasi untuk kegiatan mendatang lebih kami tingkatkan dalam pengembangan zona pemanfaatan, sebagai kawasan wisata bahari berupa wisata pantai, diving, snorkeling atau selam permukaan dan memancing," katanya.
Adapun akses untuk mencapai kawasan konservasi perairan Gosong Senggora, Gosong Sepagar, Gosong Baras Basah, Teluk Bogam hingga Tanjung Puting dan perairan sekitarnya, yakni dari Desa Kubu, Teluk Bogam, Sei Bakau dan Keraya di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat menggunakan kapal nelayan.