Jakarta (ANTARA) - PT Pegadaian Persero menutup sementara operasional 394 unit layanan di DKI Jakarta dari 748 cabang/unit layanan yang ada, terkait kondisi pandemi global COVID-19 yang kian meluas.
Kantor operasional yang ditutup adalah Unit Pelayanan Cabang atau lebih dikenal masyarakat sebagai unit kecil layanan. Sedangkan untuk kantor cabang tidak ditutup, sehingga nasabah tetap bisa bertransaksi di gerai.
Baca juga: Harga emas meroket, nasabah tabungan emas Pegadaian capai 4,79 juta
"Saat ini kami membatasi pelayanan kepada masyarakat di DKI dengan menutup sementara 394 unit layanan. Tindakan tersebut kami lakukan untuk langkah pencegahan penyebaran virus corona, khususnya di wilayah DKI yang semakin masif," kata Sekretaris Perusahaan Pegadaian R Swasono Amoeng Widodo di Jakarta, Minggu.
Selain 394 unit layanan yang ditutup sementara tersebut, Amoeng menambahkan bahwa sebanyak 354 kantor cabang/unit Pegadaian di Jakarta akan tetap melakukan layanan dengan jam operasional terbatas, dari pukul 09.00-14.00 WIB.
Baca juga: Erick tunjuk staf ahli Kementerian BUMN jadi Komut baru Pegadaian
Sementara untuk wilayah di luar DKI Jakarta, sebanyak 3.367 kantor cabang/unit Pegadaian sementara ini tetap dibuka dengan penyesuaian jam operasi dengan pilihan full, bisa layanan terbatas disesuaikan dengan kondisi yang akan ditetapkan oleh pimpinan wilayah sesuai kondisi perkembangan COVID-19 di wilayahnya.
"Sebagai alternatif penutupan unit layanan di beberapa titik ini, kami meminta nasabah untuk mulai menggunakan fasilitas layanan berbasis digital, yaitu Pegadaian Digital Services (PDS)," kata Amoeng.
Melalui layanan PDS tersebut, diharapkan nasabah tetap dapat melakukan berbagai transaksi dengan mudah, simpel, efisien, dan fleksibel, karena dapat diakses tanpa harus datang ke outlet layanan kami ( kantor cabang/unit layanan Pegadaian).
Baca juga: Pegadaian lebih pilih "percantik diri" saat ini ketimbang IPO
Berbagai layanan digital tersebut memiliki fitur, seperti membuka tabungan emas, gadai tabungan emas, perpanjangan gadai, pelunasan gadai, membayar angsuran, MPO (multi payment online) serta melakukan top up tabungan emas.
Dalam rangka mendukung imbauan pemerintah, PT Pegadaian juga telah menerapkan aktivitas pencegahan dan tindakan pada lingkungan internal dengan membentuk gugus tugas penanganan COVID-19.
Di lingkungan kerja, perseroan menerapkan pengecekan suhu tubuh dengan thermal gun sebelum memasuki gedung kantor, penyediaan hand sanitizer dispenser/botlle di tiap sudut ruangan, penyemprotan desinfektan di seluruh gedung kantor dan layanan, serta menerapkan konsep bekerja dari rumah (Work From Home).
Selain itu, Pegadaian memberikan vaksinasi flu kepada para karyawan yang dilakukan secara bertahap karena terbatasnya jumlah vaksin yang tersedia.
Kantor operasional yang ditutup adalah Unit Pelayanan Cabang atau lebih dikenal masyarakat sebagai unit kecil layanan. Sedangkan untuk kantor cabang tidak ditutup, sehingga nasabah tetap bisa bertransaksi di gerai.
Baca juga: Harga emas meroket, nasabah tabungan emas Pegadaian capai 4,79 juta
"Saat ini kami membatasi pelayanan kepada masyarakat di DKI dengan menutup sementara 394 unit layanan. Tindakan tersebut kami lakukan untuk langkah pencegahan penyebaran virus corona, khususnya di wilayah DKI yang semakin masif," kata Sekretaris Perusahaan Pegadaian R Swasono Amoeng Widodo di Jakarta, Minggu.
Selain 394 unit layanan yang ditutup sementara tersebut, Amoeng menambahkan bahwa sebanyak 354 kantor cabang/unit Pegadaian di Jakarta akan tetap melakukan layanan dengan jam operasional terbatas, dari pukul 09.00-14.00 WIB.
Baca juga: Erick tunjuk staf ahli Kementerian BUMN jadi Komut baru Pegadaian
Sementara untuk wilayah di luar DKI Jakarta, sebanyak 3.367 kantor cabang/unit Pegadaian sementara ini tetap dibuka dengan penyesuaian jam operasi dengan pilihan full, bisa layanan terbatas disesuaikan dengan kondisi yang akan ditetapkan oleh pimpinan wilayah sesuai kondisi perkembangan COVID-19 di wilayahnya.
"Sebagai alternatif penutupan unit layanan di beberapa titik ini, kami meminta nasabah untuk mulai menggunakan fasilitas layanan berbasis digital, yaitu Pegadaian Digital Services (PDS)," kata Amoeng.
Melalui layanan PDS tersebut, diharapkan nasabah tetap dapat melakukan berbagai transaksi dengan mudah, simpel, efisien, dan fleksibel, karena dapat diakses tanpa harus datang ke outlet layanan kami ( kantor cabang/unit layanan Pegadaian).
Baca juga: Pegadaian lebih pilih "percantik diri" saat ini ketimbang IPO
Berbagai layanan digital tersebut memiliki fitur, seperti membuka tabungan emas, gadai tabungan emas, perpanjangan gadai, pelunasan gadai, membayar angsuran, MPO (multi payment online) serta melakukan top up tabungan emas.
Dalam rangka mendukung imbauan pemerintah, PT Pegadaian juga telah menerapkan aktivitas pencegahan dan tindakan pada lingkungan internal dengan membentuk gugus tugas penanganan COVID-19.
Di lingkungan kerja, perseroan menerapkan pengecekan suhu tubuh dengan thermal gun sebelum memasuki gedung kantor, penyediaan hand sanitizer dispenser/botlle di tiap sudut ruangan, penyemprotan desinfektan di seluruh gedung kantor dan layanan, serta menerapkan konsep bekerja dari rumah (Work From Home).
Selain itu, Pegadaian memberikan vaksinasi flu kepada para karyawan yang dilakukan secara bertahap karena terbatasnya jumlah vaksin yang tersedia.