Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Rayaniatie Djangkan menilai, peniadaan ujian nasional di masa pandemi virus corona (COVID-19) sudah tepat.
“Keputusan pemerintah meniadakan UN saya nilai merupakan langkah yang bijaksana. Keputusan tersebut sudah sangat tepat,” katanya di Kuala Kurun, Kamis.
Politisi Partai Amanat Nasional ini menyebut, jika pelaksanaan UN tetap dilakukan, dikhawatirkan peserta didik tidak dapat berkonsentrasi dengan baik pada situasi dan kondisi saat ini.
Jika peserta didik tidak dapat berkonsentrasi menghadapi UN, legislator yang berasal dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya dan Kurun ini khawatir nilai UN tidak seperti yang diharapkan.
“Oleh sebab itu, saya mendukung UN untuk saat ini ditiadakan. Kita juga jangan mengambil risiko, karena ini urusannya kesehatan,” ungkap legislator yang telah terpilih sebanyak tiga kali berturut-turut tersebut.
Ia berpesan kepada para peserta didik untuk tetap belajar di rumah, walau saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan. Orang tua juga hendaknya mendampingi anak-anak belajar di rumah.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Gumas Singong mengatakan, peniadaan UN merupakan instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebenarnya, lanjut dia, sekolah-sekolah di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau telah siap melaksanakan UN, baik ujian nasional berbasis komputer maupun ujian nasional berbasis kertas dan pensil.
Namun pihaknya memahami di saat kondisi dan situasi seperti saat ini, maka akan sangat berisiko jika UN tetap dilaksanakan. Menurutnya yang utama adalah kesehatan peserta didik.
“Saat ini surat pemberitahuan baru kami terima melalui pesan singkat WhatsApp. Jika sudah ada surat fisik resmi, akan segera kami sebarkan ke sekolah-sekolah,” demikian Singong.
“Keputusan pemerintah meniadakan UN saya nilai merupakan langkah yang bijaksana. Keputusan tersebut sudah sangat tepat,” katanya di Kuala Kurun, Kamis.
Politisi Partai Amanat Nasional ini menyebut, jika pelaksanaan UN tetap dilakukan, dikhawatirkan peserta didik tidak dapat berkonsentrasi dengan baik pada situasi dan kondisi saat ini.
Jika peserta didik tidak dapat berkonsentrasi menghadapi UN, legislator yang berasal dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya dan Kurun ini khawatir nilai UN tidak seperti yang diharapkan.
“Oleh sebab itu, saya mendukung UN untuk saat ini ditiadakan. Kita juga jangan mengambil risiko, karena ini urusannya kesehatan,” ungkap legislator yang telah terpilih sebanyak tiga kali berturut-turut tersebut.
Ia berpesan kepada para peserta didik untuk tetap belajar di rumah, walau saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan. Orang tua juga hendaknya mendampingi anak-anak belajar di rumah.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Gumas Singong mengatakan, peniadaan UN merupakan instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebenarnya, lanjut dia, sekolah-sekolah di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau telah siap melaksanakan UN, baik ujian nasional berbasis komputer maupun ujian nasional berbasis kertas dan pensil.
Namun pihaknya memahami di saat kondisi dan situasi seperti saat ini, maka akan sangat berisiko jika UN tetap dilaksanakan. Menurutnya yang utama adalah kesehatan peserta didik.
“Saat ini surat pemberitahuan baru kami terima melalui pesan singkat WhatsApp. Jika sudah ada surat fisik resmi, akan segera kami sebarkan ke sekolah-sekolah,” demikian Singong.