Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul, membenarkan adanya informasi mengenai salah satu pasien positif COVID-19 di wilayah setempat adalah warga negara asing (WNA).
"Kami masih menelusuri riwayat dari WNA tersebut, termasuk asal dan tempatnya bekerja," katanya saat dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.
Selain WNA, juga ada salah seorang dokter yang dinyatakan positif COVID-19. Keduanya berasal dari Palangka Raya, seperti halnya pasien positif lainnya.
Suyuti tidak mengetahui secara pasti tempat WNA tersebut bekerja, namun diduga ia bekerja di salah satu yayasan. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Palangka Raya, untuk mencari tahu riwayatnya dan melacak semua kontaknya.
"Tentang dokter ini, saya tidak tahu kenapa bisa tertular. Hanya saja dokter yang bertugas cukup riskan terpapar apabila pasien tidak jujur dengan riwayat sakitnya," katanya yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng tersebut.
Untuk diketahui, berdasarkan data Tim Gugus pada Selasa (31/3) sore, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 41 orang, dengan distribusi yakni di RSUD Doris Sylvanus sebanyak 33 orang, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun 5 orang, RSUD Jaraga Sasameh Buntok 1 orang dan RSUD Muara Teweh 2 orang.
PDP berasal dari Palangka Raya 25 orang, Kotawaringin Barat 4 orang, Barito Selatan dan Barito Utara masing-masing 3 orang, Barito Timur dan Murung Raya masing-masing 2 orang, serta Katingan dan Sukamara masing-masing 1 orang.
Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya bertambah sebanyak 10 orang, sehingga totalnya hari ini menjadi sebanyak 555 orang. ODP terbanyak yakni di Palangka Raya yaitu 209 orang.
"Kami masih menelusuri riwayat dari WNA tersebut, termasuk asal dan tempatnya bekerja," katanya saat dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.
Selain WNA, juga ada salah seorang dokter yang dinyatakan positif COVID-19. Keduanya berasal dari Palangka Raya, seperti halnya pasien positif lainnya.
Suyuti tidak mengetahui secara pasti tempat WNA tersebut bekerja, namun diduga ia bekerja di salah satu yayasan. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Palangka Raya, untuk mencari tahu riwayatnya dan melacak semua kontaknya.
"Tentang dokter ini, saya tidak tahu kenapa bisa tertular. Hanya saja dokter yang bertugas cukup riskan terpapar apabila pasien tidak jujur dengan riwayat sakitnya," katanya yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng tersebut.
Untuk diketahui, berdasarkan data Tim Gugus pada Selasa (31/3) sore, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 41 orang, dengan distribusi yakni di RSUD Doris Sylvanus sebanyak 33 orang, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun 5 orang, RSUD Jaraga Sasameh Buntok 1 orang dan RSUD Muara Teweh 2 orang.
PDP berasal dari Palangka Raya 25 orang, Kotawaringin Barat 4 orang, Barito Selatan dan Barito Utara masing-masing 3 orang, Barito Timur dan Murung Raya masing-masing 2 orang, serta Katingan dan Sukamara masing-masing 1 orang.
Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya bertambah sebanyak 10 orang, sehingga totalnya hari ini menjadi sebanyak 555 orang. ODP terbanyak yakni di Palangka Raya yaitu 209 orang.