Sampit (ANTARA) - Rumah jabatan Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah siap menampung 40 tenaga medis yang menangani pasien virus Corona COVID-19, jika mereka ingin beristirahat di tempat itu karena tidak ingin pulang ke rumah dengan alasan tidak ingin keluarga mereka berisiko penularan virus tersebut.
"Kepada seluruh tenaga medis, dokter dan perawat yang menangani di ruang isolasi COVID-19, saya selaku bupati menjamin untuk mereka, semua kenyamanan sampai kesejahteraan mereka. Saya turun tangan untuk memberikan kenyamanan buat mereka semua," kata Supian Hadi di Sampit, Senin.
Supian memantau petugas yang mulai memasukkan barang-barang yang dibutuhkan, seperti kasur dan lainnya. Proses ini diharapkan bisa diselesaikan dalam satu hari.
Sejak diresmikan pada bulan suci Ramadhan 2019 lalu, Supian memang belum menempati rumah jabatan termegah di Kalimantan Tengah tersebut. Kini dia justru mempersilakan rumah jabatan itu dimanfaatkan untuk tempat beristirahat bagi petugas medis yang menangani pasien COVID-19 di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit.
Jumlah tim medis penanganan COVID-19 di rumah sakit tersebut sebanyak 21 orang, namun pemerintah daerah menyiapkan 40 tempat tidur di rumah jabatan bupati. Ruang yang dimanfaatkan yaitu aula dan ruang-ruang besar di rumah jabatan megah tersebut.
Ini merupakan upaya pemerintah daerah memberikan kenyamanan kepada para dokter, perawat dan lainnya yang menjadi garda terdepan menangani pasien COVID-19. Saat mendapatkan jadwal istirahat, mereka diharapkan bisa beristirahat dengan nyaman di rumah jabatan tersebut, jika mereka memilih tidak pulang ke rumah sementara waktu.
Selain tempat tidur, mereka juga bisa memanfaatkan ruang kerja, dapur dan fasilitas lain di rumah jabatan itu. Bahkan, sarana hiburan seperti televisi, perangkat musik dan lainnya juga disiapkan agar mereka juga bisa bersantai melepas kepenatan.
Baca juga: Banyak anggota DPRD Kotim tidak hadir rapid test COVID-19
Rumah jabatan tersebut akan menjadi fasilitas VIP tempat beristirahat bagi tim medis. Tidak sembarang orang akan bisa masuk ke rumah jabatan tersebut. Bahkan petugas kebersihan dan konsumsi akan dibatasi pada lokasi tertentu agar kehadiran mereka tidak sampai mengganggu kenyamanan istirahat para petugas medis tersebut.
"Sementara itu bagi petugas medis yang tidak pulang ke rumah untuk sementara waktu dan memilih menginap di rumah jabatan bupati, pemerintah daerah akan memperhatikan kondisi keluarga mereka di rumah yang ditinggalkan sementara waktu selama menangani COVID-19," ujar Supian.
Sementara itu, Supian juga menyinggung perkembangan pembuatan Klinik COVID-19 yang memanfaatkan asrama haji Islamic Center di Jalan Jenderal Sudirman Sampit. Dia memperkirakan klinik tersebut sudah rampung dalam tiga atau empat hari nanti.
Klinik yang dibuka 24 jam penuh itu nantinya akan menjadi tempat bagi orang dalam pemantauan (ODP) yang ingin memeriksakan kesehatan maupun menjalani isolasi. Warga yang baru datang dari daerah terjangkit COVID-19, juga bisa memeriksakan diri atau bahkan menginap untuk melakukan isolasi di tempat itu.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan penggunaan anggaran penanganan COVID-19 harus tepat sasaran
Baca juga: Pejabat Kotim berjaga hingga malam di Posko penanganan COVID-19
"Kepada seluruh tenaga medis, dokter dan perawat yang menangani di ruang isolasi COVID-19, saya selaku bupati menjamin untuk mereka, semua kenyamanan sampai kesejahteraan mereka. Saya turun tangan untuk memberikan kenyamanan buat mereka semua," kata Supian Hadi di Sampit, Senin.
Supian memantau petugas yang mulai memasukkan barang-barang yang dibutuhkan, seperti kasur dan lainnya. Proses ini diharapkan bisa diselesaikan dalam satu hari.
Sejak diresmikan pada bulan suci Ramadhan 2019 lalu, Supian memang belum menempati rumah jabatan termegah di Kalimantan Tengah tersebut. Kini dia justru mempersilakan rumah jabatan itu dimanfaatkan untuk tempat beristirahat bagi petugas medis yang menangani pasien COVID-19 di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit.
Jumlah tim medis penanganan COVID-19 di rumah sakit tersebut sebanyak 21 orang, namun pemerintah daerah menyiapkan 40 tempat tidur di rumah jabatan bupati. Ruang yang dimanfaatkan yaitu aula dan ruang-ruang besar di rumah jabatan megah tersebut.
Ini merupakan upaya pemerintah daerah memberikan kenyamanan kepada para dokter, perawat dan lainnya yang menjadi garda terdepan menangani pasien COVID-19. Saat mendapatkan jadwal istirahat, mereka diharapkan bisa beristirahat dengan nyaman di rumah jabatan tersebut, jika mereka memilih tidak pulang ke rumah sementara waktu.
Selain tempat tidur, mereka juga bisa memanfaatkan ruang kerja, dapur dan fasilitas lain di rumah jabatan itu. Bahkan, sarana hiburan seperti televisi, perangkat musik dan lainnya juga disiapkan agar mereka juga bisa bersantai melepas kepenatan.
Baca juga: Banyak anggota DPRD Kotim tidak hadir rapid test COVID-19
Rumah jabatan tersebut akan menjadi fasilitas VIP tempat beristirahat bagi tim medis. Tidak sembarang orang akan bisa masuk ke rumah jabatan tersebut. Bahkan petugas kebersihan dan konsumsi akan dibatasi pada lokasi tertentu agar kehadiran mereka tidak sampai mengganggu kenyamanan istirahat para petugas medis tersebut.
"Sementara itu bagi petugas medis yang tidak pulang ke rumah untuk sementara waktu dan memilih menginap di rumah jabatan bupati, pemerintah daerah akan memperhatikan kondisi keluarga mereka di rumah yang ditinggalkan sementara waktu selama menangani COVID-19," ujar Supian.
Sementara itu, Supian juga menyinggung perkembangan pembuatan Klinik COVID-19 yang memanfaatkan asrama haji Islamic Center di Jalan Jenderal Sudirman Sampit. Dia memperkirakan klinik tersebut sudah rampung dalam tiga atau empat hari nanti.
Klinik yang dibuka 24 jam penuh itu nantinya akan menjadi tempat bagi orang dalam pemantauan (ODP) yang ingin memeriksakan kesehatan maupun menjalani isolasi. Warga yang baru datang dari daerah terjangkit COVID-19, juga bisa memeriksakan diri atau bahkan menginap untuk melakukan isolasi di tempat itu.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan penggunaan anggaran penanganan COVID-19 harus tepat sasaran
Baca juga: Pejabat Kotim berjaga hingga malam di Posko penanganan COVID-19